nusabali

Bus AKAP Nekat Naikkan Penumpang di Pinggir Jalan

Dishub Akan Usulkan Terminal Ubung Jadi Pool Bus AKAP

  • www.nusabali.com-bus-akap-nekat-naikkan-penumpang-di-pinggir-jalan

Usulan tersebut akan segera disampaikan sebagai tindak lanjut situasi yang saat ini terjadi di Denpasar.

DENPASAR, NusaBali

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar harus bekerja lebih ekstra dalam pengawasan setelah Terminal Ubung menjadi tipe C dan bus Angkutan Kota dan Antar Provinsi (AKAP) dipindah ke Terminal Mengwi. Perusahaan Otobus (PO) lebih memilih untuk menaikkan penumpang di pinggir jalan karena permintaan penumpang yang berada di Denpasar.

Seperti yang terlihat di Jalan Cokroaminoto tepatnya utara Termianl Ubung, Rabu (18/12). Puluhan penumpang menunggu di pinggir jalan untuk keberangkata menuju arah Pulau Jawa. Penumpang memilih naik di tempat tersebut selain karena arahan petugas dari salah satu PO, mereka juga merasa diringankan dari segi ongkos yang hanya mengeluarkan sekali tanpa harus naik angkutan lain ke Terminal Mengwi.

Salah satu penumpang yang akan menuju wilayah Madura, Rizky, 25, mengaku lebih diringankan dengan naik di Denpasar. Rizky mengatakan, untuk naik angkot biasanya menuju ke Madura harus naik angkutan dua kali dengan biaya yang cukup tinggi bagi dirinya. Sekali naik angkutan menuju Terminal Mengwi harus merogoh kocek sebanyak Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu sekali berangkat.

Ditambah biaya dari Mengwi ke Madura sebanyak Rp 220 ribu. Dengan dua kali naik maka seukuran dirinya cukup berat. Namun, jika naik dari Denpasar hanya cukup membayar sekali saja sampai Madura. "Tadi sih disuruh di sini emang naiknya. Kalau ke Terminal Mengwi kan harus bayar lagi, kalau sudah ada di sini kan mendingan berangkat jam 3 (15.00 Wita) langsung ke Jawa ongkos juga lebih murah," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Marzuki asal Jember. Dia mengaku sudah berkali-kali pulang kampung dengan menggunakan bus harus dua kali naik angkutan. Otomatis, bekal yang dia bawa pulang kampung harus berkurang. Padahal, saat masih diperbolehkan bus AKAP di Terminal Ubung dia mengaku tidak ribet seperti saat ini. "Dulu tidak ribet, sekarang ribet harus dua kali naik ya terpaksa kami langsung ke pool busnya naik lebih ringan ongkosnya," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, terkait dengan masih maraknya bus AKAP yang menaikan penumpang di jalanan, Kepala Dishub Denpasar, I Ketut Sriawan mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, sangat sering terjadi ‘kucing-kucingan’ antara petugas dengan PO. Sriawan mengaku, juga tidak bisa menindak tegas para pelaku transportasi. Sebab, mereka melakukan hal tersebut karena permintaan dari masyarakat.

Dengan kondisi seperti ini, kata Sriawan, bus AKAP yang sudah beberapa tahun tidak diperbolehkan mangkal di Terminal Ubung banyak yang memilih menaikkan penumpang secara diam-diam dan bahkan ada yang di pool mereka masing-masing. Hal itu menjadi catatan untuk segera melaporkan kejadian tersebut ke Dishub Provinsi dan Kementerian Dinas Perhubungan.

Sriawan mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran permintaan masyarakat yang ingin diringankan dengan naik bus AKAP langsung dari Denpasar tanpa harus mengeluarkan ongkos lebih. "Kami serba salah, mereka melakukan itu atas permintaan masyarakat. Jika dibiarkan juga itu membahayakan mereka sendiri. Sehingga kami akan berkoordinasi kembali dengan Provinsi dan Kementerian agar melihat langsung kondisi ini dan diberikan solusi secepatnya," jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, Sriawan mengatakan memiliki gagasan sebagai solusi agar tidak melanggar aturan yang diterapkan saat ini. Pihaknya akan melakukan pengajuan terkait dengan fungsi Terminal Ubung sebagai tempat menaikkan penumpang (pool) bagi PO di Denpasar. Bus tersebut tetap akan berangkat sesuai jadwal keberangkatan dari Terminal Ubung sesuai trayek mereka.

Dengan begitu, masyarakat, PO, pemerintah juga bisa diringankan. "Kita punya pemikiran yang akan diajukan nanti ke pusat. Terminal Ubung kita jadikan pool tempat naik penumpang dari Denpasar setelah itu bus akan menuju terminal keberangkatan di Terminal Mengwi. Dengan begitu semua jalan, masyarakat diringankan, tidak menyalahi aturan, dan pemerintah juga tenang karena tidak ada pelanggaran yang dapat menyebabkan kecelakaan lalulintas," ungkapnya.

Usulan tersebut akan segera disampaikan sebagai tindak lanjut situasi yang saat ini terjadi di Denpasar. "Dan kami juga harapkan Terminal Ubung juga kembali difungsikan. Jadi semua bisa berjalan tanpa harus ada ‘kucing-kucingan’ lagi. Masyarakat diringankan dari segi ongkos yang mereka anggap mencekik," imbuhnya. *mis

Komentar