nusabali

Fiorani Raih Perunggu Kompetisi Matematika di Jember

SD Pelita Bangsa Denpasar Gelar Talent Show

  • www.nusabali.com-fiorani-raih-perunggu-kompetisi-matematika-di-jember

Satu lagi potensi kebanggaan Bali di bidang Matematika muncul di permukaan. Adalah Ni Made Fiorani Putri Subudhi yang membawa harum nama Bali dalam persaingan ketat ajang JMSC (Jember Mathematic and Science) se-Jawa, Bali dan Nusra.

DENPASAR, NusaBali

Di babak final, Minggu (15/12), siswi yang akrab disapa Fio ini berhasil meraih medali perunggu. Perjalanan siswi kelahiran Denpasar 31 Desember 2012 ini  tak mudah, karena sebelumnya lebih dulu menyisihkan pesaing dari seluruh Bali pada 20 Oktober lalu. Setelah menjadi yang terbaik di Bali, putri pasangan dr I Ketut Raka Subudhi dan dr Ni Made Henie Kusumayanti Sania langsung mempersiapkan diri menuju ajang JMSC di Jember.

Siswa yang di sekolah dikenal berperilaku sopan dan ramah ini memang sudah menunjukkan potensi bidang matematika dengan  banyak prestasi yang diperoleh baik berhitung cepat,  maupun olimpiade matematika. “Kami merasa bangga, anak didik kami bisa meraih prestasi dalam ajang yang diselenggarakan di  Jember,” kata Kepala Sekolah SD Pelita Bangsa Denpasar, I Kadek Aditia Putra, Minggu (15/12) malam.

SD Pelita Bangsa Denpasar sendiri, selain kerap mengirimkan wakil di bidang kompetisi akademik, juga memberi ruang bagi siswa-siswinya mengembangkan bakatnya. Seperti pada Jumat (13/12) lalu, digelar talent show menampilkan kegiatan  ekstrakurikuler yaitu Tari Bali, Modern Dance, Mandarin, English Club, Math Club, Science Club, wushu, taekwondo, Pramuka, melukis, hingga paduan suara.

Pentas ekstrakurikuler itu juga dirangkaikan dengan kegiatan parenting yang mengupas soal ‘Gadget and Child Development in 4.0’. Kegiatan tersebut dihadiri oleh ketua komite, wakil komite, guru, staf,   siswa, dan para orangtua serta mengundang narasumber dari psikolog   ternama   dari   Surabaya , Aprillianto.   

“Seluruh kegiatan ini adalah   untuk   mengembangkan   dan   meningkatkan   pendidikan   karakter   peserta   didik,   sebagai   wadah diskusi tentang tumbuh kembang anak di era digital 4.0, sebagai wadah memberikan apresiasi kepada siswa   untuk   menunjukkan   talentanya   dan   menerapkan   nilai-nilai   toleransi   antar   umat   beragama,” kata Aditia.

Perkembangan teknologi diakuinya seperti pisau bermata dua, di satu sisi sangat menguntungkan apabila digunakan dengan benar dan tepat, tetapi di sisi lain apabila teknologi disalahgunakan maka akan bisa menyebabkan semakin buruknya karakter anak-anak, stres, gangguan jiwa dan bahkan menyebabkan kematian. “Karena itu peran serta  orangtua  di era industri 4.0 sangat penting agar melahirkan peserta didik yang berprestasi, berkarakter, dan berbudaya,” kata Aditia, kepala sekolah asal Nusa Penida ini.

Sementara Aprillianto, mengingatkan pentingnya orangtua mengetahui dan memahami talenta. “Orangtua harus mampu mengambil hati putra-putrinya,serta  memberikan  akses ke  anak-anak  untuk berkreasi  sesuai   dengan perkembangannya  dengan  tetap melakukan   pengawasan,” pesannya.   *mao

Komentar