nusabali

Orangtua Tolak Analisa Terseret Arus Parit

Soal Balita Tewas Tanpa Kepala

  • www.nusabali.com-orangtua-tolak-analisa-terseret-arus-parit

Keluarga balita Muhammad Yusuf Ghazali (4), yang ditemukan tewas dengan jasad tidak utuh di Kota Samarinda, menepis pernyataan polisi soal kemungkinan Yusuf terseret arus di dalam parit.

SAMARINDA, NusaBali

Pihak keluarga punya analisis lain. Ayah Yusuf, Bambang Sulistyo mengatakan pihak keluarga dibantu Gerakan Merawat dan Menjaga Parit (Gemmpar) Samarinda, menelusuri jalur parit dan gorong-gorong di Samarinda. Hasilnya, menurut mereka, sangat kecil jika jasad itu terseret arus banjir dalam parit.

"Kami bersama Gemmpar mengikuti arus air dalam parit dari sekolah sampai ke tempat penemuan jasad. Hasilnya tidak mungkin kalau jasad mulus mengikuti arus sampai ke TKP," kata Bambang seperti dilansir detik, Jumat (13/12).

Menurut Bambang, dugaan polisi terkait penyebab kematian Yusuf terpatahkan. Pasalnya, alur parit menuju TKP memiliki banyak cabang dan berliku-liku.

"Pihak keluarga mematahkan pernyataan polisi, kalau anak kami tewas karena terseret banjir dalam parit. Hasil penelusuran tidak seperti itu," sebutnya.

Dihubungi terpisah, anggota Gemmpar, Marzuki Khairil, menuturkan dari penelusuran yang dilakukan di lapangan beberapa hari lalu, kemungkinan besar jasad Yusuf hanya bisa masuk dan terjebak di dalam folder penampungan air di Jalan AW Sjahranie. Setelah itu, jasad tidak mungkin bisa hanyut sampai ke TKP penemuan.

"Beberapa hari kami bersama media nasional memeriksa alur parit, dugaan sementara, kalaupun Yusuf terseret banjir, jasadnya hanya akan stop di folder penampungan air," sebutnya.

Menurutnya, alur parit dari sekolah Day Care hingga ke TKP sangat jauh. Alurnya bercabang dan berliku. Ditambah lagi, ada beberapa parit yang memiliki pembatas jeruji untuk menjebak sampah.

"Rasanya jasad tidak bisa melewati folder. Jasad itu kalau ikut air, dia akan stop di tengah folder saja," jelasnya.

Apa tanggapan Polisi ? "Kita tidak ingin banyak berasumsi," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa saat dihubungi, Jumat (13/12).

Polisi menegaskan masih melakukan penyelidikan. Sejumlah orang sudah diperiksa. "Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi," katanya.

Sebelumnya diberitakan, balita Yusuf dilaporkan hilang dari PAUD sekitar pukul 15.00 Wita pada Jumat (22/11). Diduga balita Yusuf terjerembap dalam parit yang jaraknya 20 meter dari PAUD Jannatul Athfaal.

Dua minggu menghilang, balita Yusuf ditemukan pada sekitar pukul 08.15 Wita, Minggu (8/12) di parit Jl Pangeran Antasari Gang 3. Lokasi penemuan balita tanpa kepala ini sekitar 4,5 Km dari PAUD tempat penitipan balita Yusuf. *

Komentar