nusabali

Perumda Kewalahan Angkat Air di Menanga

  • www.nusabali.com-perumda-kewalahan-angkat-air-di-menanga

Perumda Tirta Tohlangkir Unit Kecamatan Rendang, Karangasem kewalahan mengangkat air menggunakan enam pompa untuk menyuplai air di Desa Besakih, Kecamatan Rendang dan sekitarnya.

AMLAPURA, NusaBali

Rata-rata pompa itu sudah tua, rakitan tahun 1986. Dalam kondisi normal saja kewalahan, apalagi salah satu pompa ada yang rusak, maka sulit menyuplai air. Air yang diangkat bersumber dari mata air Gerubug di Banjar Tegenan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang.

Kepala Unit Perumda Tirta Tohlangkir Kecamatan Rendang, I Gede Merta mengatakan, enam pompa yang digunakan mengangkat air untuk mengisi enam reservoar. Setiap reservoar ada satu pompa. Agar air bisa disuplai maka keenam reservoar dipenuhi terlebih dahulu. Sehingga biaya listrik cukup berat, rata-rata menghabiskan biaya per bulan Rp 700 juta untuk memenuhi pelanggan di Desa Besakih sebanyak 543 pelanggan.

Keenam pompa yang dioperasikan setiap hari mengangkat air mulai dari mata air Gerubug dengan debit 156 liter perdetik, selanjutnya ke reservoar di Banjar Kedundung hingga reservoar keenam di hulu Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang. “Makanya warga di Desa Besakih bergilir dapat air, setiap 10 hari sekali,” ungkap Gede Merta, Jumat (13/12).

Jauh sebelumnya sempat dibangun sumur bor di hulu Pura Penataran Agung Besakih. Setelah mampu mengebor kedalaman 142 meter ternyata gagal mendapatkan air karena mata bor tidak mampu menembus lempengan batu besar. Padahal telah matur piuning di Pura Penataran Agung Besakih dan Pura Batumadeg Besakih. Terpisah, Direktur Perumda Tirta Tohlangkir I Gusti Made Singarsi mengakui subsidi paling besar dikeluarkan Perumda untuk pelanggan di Desa Besakih. “Tidak ada cara lain untuk menyuplai air, kecuali dengan mengangkat menggunakan enam pompa karena lokasi Desa Besakih di ketinggian,” jelasnya. *k16

Komentar