nusabali

Maag Tak Kunjung Sembuh, IRT Gantung Diri

  • www.nusabali.com-maag-tak-kunjung-sembuh-irt-gantung-diri

Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri terjadi di Banjar Kutuh, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Jumat (13/12).

GIANYAR, NusaBali

Korban Luh Resiani, 35, seorang ibu rumah tangga ditemukan sudah tidak bernyawa dengan selendang mengikat di lehernya. Korban pertama kali diketahui oleh mertuanya yang hendak membawakannya bubur. Pihak keluarga saat ini telah ikhlas menerima kepergian korban sebagai sebuah musibah dan tidak melaporkan ke Polsek Ubud.

Kapolsek Ubud, Kompol I Nyoman Nuryana, ketika dikonfirmasi menjelaskan kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 Wita. Sebelum gantung diri,  korban Luh Resiani sempat mengantar anaknya sekolah. Selanjutnya seperti biasa mertua korban, Ni Wayan Rentep, bermaksud membawakan bubur untuk korban, karena dalam kondisi sakit. Saat itu korban dikatakan tidak ada di dalam kamarnya.

“Saksi memanggil-manggil korban, namun tidak ada yang menyahut. Sehingga saksi pun merasakan curiga akan kondisi korban, kemudian saksi membuka kamar mandi yang dalam keadaan tertutup. Saat membuka kamar mandi, sontak saksi merasa terkejut karena korban ditemukan dalam keadaan tergantung pada plafon kayu kamar mandi menggunakan kain selendang warga orange,” jelasnya.

Selanjutnya Wayan Rentep memanggil suami korban, Kadek Agus Ariana, dan menghubungi Kepala Dusun Kutuh, Desa Sayan dan Bhabinkamtibmas Sayan. Kemudian personel Polsek Ubud mendatangi tempat kejadian perkara. Hasil olahan TKP pada leher korban ditemukan warna orange sepanjang 180 centimeter, diduga korban memasang selendang dengan cara naik di bak kamar mandi dan kaki korban tidak menyentuh lantai kamar mandi.

Sedangkan hasil pemeriksaan luar tubuh korban oleh Kepala Puskesmas Ubud II, dr I Gusti Ngurah Adnyana, adanya luka gigitan pada bibir korban. Dua jeratan pada lehernya, pada dubur korban mengeluarkan cairan basah, tidak ditemukannya adanya lebam pada tubuh korban, diperkirakan korban meninggal sejak 2 jam sebelumnya, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Menurut keterangan suami korban, sehari sebelum kejadian korban sempat menanyakan uang berobat guna penyakit maag yang dideritanya. Motif meninggalnya korban belum diketahui secara pasti, namun suami korban menjelaskan korban menderita sakit maag yang tidak kunjung sembuh. Sehingga depresi dan nekat bunuh diri,” jelas Kompol Nuryana.

Sedangkan Kelian Adat Banjar Kutuh, Ketut Parsa, menambahkan dalam peristiwa gantung diri itu pihak keluarga tidak melapor ke Polsek Ubud, dan tidak menuntut pihak manapun karena menerima peristiwa itu sebagai musibah. Sesuai aturan adat setempat, bahwa korban meninggal karena salah pati atau ulah pati akan dilakukan penguburan pada malam harinya. Namun prosesnya masih menunggu pihak keluarga korban yang berasal dari Buleleng. “Nanti akan dibawa ke setra untuk dikubur, tetapi menunggu juga pihak keluarganya yang dari Buleleng,” imbuhnya. *nvi

Komentar