nusabali

Pengedar 5 Kg Heroin Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap

  • www.nusabali.com-pengedar-5-kg-heroin-ditembak-mati

Seorang warga negara (WN) Pakistan ditembak mati polisi berkaitan dengan peredaran narkoba jenis heroin.

JAKARTA, NusaBali

WN Pakistan berinisial SH (27) itu disebut berupaya merebut senjata petugas kepolisian. Awalnya SH ditangkap di sekitar Pintu 2 Mangga Dua Square di Jalan Gunung Sahari Raya, Jakarta Utara pada Rabu (11/12). Dari tangan SH, polisi menyita 5 kg heroin siap edar.

"Kita menggeledah yang bersangkutan padanya, ditemukan ada 5 kg heroin dan heroin ini hasil lab ini heroin kelas satu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di kantornya, Jakarta, seperti dilansir detik,Kamis (12/12).

Menurut Yusri, SH mengaku masih menyimpan heroin lainnya. Polisi pun meminta SH untuk menunjukkan lokasi penyimpanan heroin itu.

"Dari hasil keterangan yang bersangkutan, pengakuannya masih menyimpan (narkoba/heroin) di sekitar tempat kejadian perkara itu di salah satu gudang," kata Yusri.

"Didampingi anggota (kepolisian) di tengah perjalanan yang bersangkutan mencoba merebut senjata anggota. Dengan tindakan terukur sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur), yang bersangkutan dilumpuhkan dengan tembakan dan cepat dilarikan ke rumah sakit," imbuhnya.

Namun nyawa SH tidak tertolong. Jenazah SH langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

SH mengemas heroin dalam kotak susu dan gula untuk mengelabui petugas.

"Jadi (modusnya) disamarkan dalam beberapa bungkus susu. Saat tersangka ditangkap, (barang bukti) ada di dalam ini," kata Yusri Yunus.

Sementara itu, Kasubdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Ahmad Fanani mengatakan tersangka SH tidak satu kali melakukan aksinya. Tersangka sudah sering mengedarkan heroin itu di Indonesia.

"Orang ini bukan satu kali membawa dari suatu tempat ke Jakarta. Pengakuannya itu 3 kali seingat dia," kata Fanani.

Selain itu, Fanani mengatakan pengguna heroin mayoritas kalangan menengah ke atas. Harga heroin lebih mahal dari narkotika jenis lainnya.

"Segmen yang disasar heroin ini menengah ke atas. Harganya sangat fantastis sekali. Kalau kalangan menengah ke bawah nggak bisa beli ini," kata Fanani.

Polisi menduga 5 kg heroin itu akan diedarkan pada malam tahun baru. "Nah kalau soal (heroin) dipakai di malam tahun baru, bisa saja," kata Yusri Yunus.

Senada dengan Yusri, Fanani mengatakan ada kemungkinan heroin itu diedarkan pada malam tahun baru. Hal itu dilihat dari jumlah barang bukti heroin yang cukup besar.

"Kemungkinan diedarkan pada malam tahun baru. Karena (barang bukti) ini besar, nggak mungkin habis dalam satu waktu," jelas Fanani.

Yusri menyebut SH masih berada dalam satu jaringan dengan dua tersangka lain yang sudah pernah ditangkap Polda Metro Jaya. Polisi saat ini mengembangkan kasus ini untuk memburu pemasok heroin pada SH. *

Komentar