nusabali

Dispar Sulit Rekrut Tenaga Lokal di Devil Tears

  • www.nusabali.com-dispar-sulit-rekrut-tenaga-lokal-di-devil-tears

Pesatnya perkembangan pariwisata di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, juga menjadi peluang baru bagi warga lokal untuk bergelut di dunia pariwisata.

SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi ini salah satu penyebab Dinas Pariwisata Klungkung kesulitan untuk merekrut tenaga lokal yang akan disiagakan di objek wisata yang ramai dikunjungi, namun ekstrim, seperti Tebing Devil Tears (Desa Lembongan).

"Dulu kita sudah sempat berusaha mencari tenaga lokal (tenaga kontrak) untuk ditempatkan di sana (Devil Tears), namun kita kesulitan mencari tenaga lokal, karena sebagian besar masyarakat lebih memilih terjun langsung ke pariwisata dengan pertimbangan bisa memperoleh pendapatan lebih besar ketimbang tenaga kontrak," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Klungkung, I Nengah Sukasta, Selasa (10/12).

Saat ini juga tidak bisa merekrut tenaga kontrak, karena Pemkab Klungkung menunda hal itu. Penundaan sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dalam PP itu, salah satunya ditegaskan Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) dilarang mengangkat pegawai non PNS atau non PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). "Kami masih mencari celahnya untuk bisa menempatkan tenaga di objek-objek wisata," ujar Sukasta.

Kemunculan musibah tewasnya wisatawan karena jatuh dan tenggelam di objek wisata Pantai Devil Tears, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, tak membuat wisatawan lain jera. Wisatawan yang berkunjung ke objek ini masih membandel.

Karena pagar pengaman yang dipasang Pemkab Klungkung diterobos untuk foto selfie. Kenakalan seperti itu tentu sangat berisiko bagi wisatawan itu sendiri. Kondisi tersebut juga mendapat atensi dari Anggota DPRD Klungkung, I Made Jana, yang notabene asal Nusa Penida. Meskipun sudah ada pagar, namun hal itu perlu diperkuat dengan penambahan petugas penjaga di areal lokasi.

Kata politisi Demokrat ini, tentu petugas yang direkrut oleh Pemkab merupakan warga lokal, karena mereka lebih mengetahui situasi geografis objek wisata itu sendiri. Hal ini juga perlu diberlakukan untuk objek wisata lainnya, terutama yang ramai dikunjungi namun memiliki risiko tinggi terjadi kecelakaan. “Ini untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan saat berkunjung,” katanya. *wan

Komentar