nusabali

Didukung Pura Yeh Sangku yang Memiliki Mata Air Ajaib

Pura Agung Menasa di Desa Adat Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng Kembali Direstorasi

  • www.nusabali.com-didukung-pura-yeh-sangku-yang-memiliki-mata-air-ajaib

Krama Desa Adat Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng berencana menata kembali Hutan Menasa seluas 50 hektare yang berlokasi di sebelah timur Pura Agung Menasa. Hutan Menasa ini dikenal sangat keramat dan pantang untuk dialihfungsikan

SINGARAJA, NusaBali

Pura Agung Menasa di Banjar Menasa, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng ternyata tidak berdiri sendiri. Di sekitar Pura Agung Menasa yang diperkirakan sudah berdiri pada abad ke-9, juga terdapat beberapa pura pendukung. Salah satu-nya, Pura Yeh Sangku yang memiliki mata air ajaib.

Pura Yeh Sangku ini lokasinya tidak jauh dari Pura Agung Menasa. Pura Yeh Sang-ku dapat diakses dengan berjalan kaki menapaki tangga beton menurun ke arah barat laut dari Pura Agung Menasa. Pura Yeh Sangku ini lokasinya sangat terjal, di atas tebing menuju pangkung (sungai kering, Red). Namun, bangunan fisiknya sudah tertata dengan bagus sehingga aman untuk dikunjungi. Sebelum sampai ke Pura Yeh Sangku, lebih dulu melewati Pura Lebah Catu Mas, yang juga menjadi pendukung Pura Agung Menasa.

Menurut Ketua Saba Desa Adat Sinabun, Putu Wahyu Pertama, 43, Pura Yeh Sang-ku diperkirakan sudah ada sejak Pura Agung Menasa berdiri sekitar abad ke-9. Meski berada di lahan pribadi, namun Pura Yeh Sangku tetap menjadi acuan krama sebelum tangkil ke Pura Agung Menasa.

“Pura Yeh Sangku ini digunakan sebagai tempat malukat, sementara Pura Lebah Catu Mas dijadikan tempat untuk bersitirahat setelah menempuh perjalanan cukup panjang sebelum melanjutkan menapak ke atas menuju Pura Agung Menasa,” jelas Putu Wahyu saat ditemui NusaBali di Pura Agung Menasa, Desa Adat Sinabun, Ra-bu (4/12) lalu.

Kendati tak ada catatan sejarah berdirinya Pura Yeh Sangku, namun pura yang ber-ada di bibir jurang ini diyakini merupakan satu kesatuan dengan Pura Agung Mena-sa. Secara logika, seorang yang akan menghadap ke tempat utama harus member-sihkan diri terlebih dulu dan mempersiapkan diri, baik dari segi fisik maupun psikologis.

Sebagai tempat pangelukatan, Pura Yeh Sangku yang dibangun di atas lahan seluas 3 are memiliki sumber mata air ajaib. Air muncul dari kubangan batu paras di ping-gir tebing. Saat ini, kubangan kecil berdiameter sekitar 20 cm tersebut sudah ditata dengan penempatan patung naga.

Anehnya, mata air yang digunakan sebagai sarana utama tirta (air suci) di Pura Yeh Sangku ini tidak selalu ada, walaupun sedang musim hujan. Namun, jika berjodoh dan mendapat restu dari Ida Sesuhunan, mata air bisa muncul dan tersedia cukup banyak sepanjang musim kemarau. “Airnya tidak selalu ada. Tapi, kalau Ida Sesu-hunan memberikan restu, baru ada,” papar Putu Wahyu. Itu sebabnya, airnya dise-but sumber mata air ajaib.

Sumber mata air ajaib di Pura Yeh Sangku ini dipercaya mujarab sebagai obat segala jenis penyakit. Sudah banyak krama Desa Adat Sinabun yang membuktikan kemujaraban air ajaib ini. Di antaranya, Putu Caya Diasa, yang pernah nunas tamba (minta obat secara niskala, Red) di Pura Yeh Sangku.

Putu Caya Diasa mengisahkan, saat itu istrinya sedang sakit berupa bengkak di pe-rut yang tak dapat disembuhkan secara medis. Setelah dimohonkan tamba di Pura Yeh Sangku, istrinya langsung sembuh. “Setelah nunas tirta di Pura Yeh Sangku, tiba-tiba bengkak di perut istri saya hilang,” kata Putu Caya.

Pura Yeh Sangku sendiri amat dikeramatkan krama Desa Adat Sinabun dan pange-mpon Pura Agung Menasa. Apalagi, pura ini dikelilingi pepohonan besar dan lang-ka. Di sini terdapat pohon Kayu Jeleme, pohon Bergiding, dan pohon Asam yang beberapa bagian tanamannya bisa difungsikan sebagai bahan obat tradisional. Di sisi timur Pura Yeh Sangku juga ada hamparan batu yang bisa mengeluarkan cahaya dan berwarna putih saat disinari bulan Purnama.

Sementara itu, dalam proses restorasi Pura Agung Menasa yang sedang berjalan saat ini, krama Desa Adat Sinabun juga berencana menata kembali Hutan Menasa. Hutan seluas 50 hektare yang berlokasi di sebelah timur Pura Agung Menasa ini juga dikenal sangat keramat.

Krama setempat secara turun temurun tidak berani memanfaatkan ataupun menga-lihfungsikan Hutan Menasa ini. Hutan Menasa juga diyakini masih satu kesatuan dengan Pura Agung Menasa. “Tidak ada yang berani mengusik Hutan Menasa ini. Dari dulu dibiarkan seperti itu. Banyak pohon-pohon besar dan tua,” jelas Putu Wa-hyu, Ketua Saba Desa Adat Sinabun yang juga Ketua Panitia Pembangunan Pura Agung Menasa. *k23

Komentar