nusabali

Tewas Terseret Saat Mandi di Air Terjun

  • www.nusabali.com-tewas-terseret-saat-mandi-di-air-terjun

Musibah maut terjadi usai gotong royong bersih-bersih di areal Air Terjun Mabun, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Minggu (8/12) siang.

SINGARAJA, NusaBali

Seorang pemuda setempat, I Gede Sumerta, 19, tewas tenggelam di kubangan di Air Terjun Mabun, setelah terseret arus saat mandi.

Korban Gede Sumerta, pemuda asal Banjar Kelandis, Desa Pakisan hilang tenggelam Minggu siang sekitar pukul 12.30 Wita. Namun, pemuda berusia 19 tahun ini baru ditemukan sore sekitar pukul 15.50 Wita. Saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa.

Informasi di lapangan, peristiwa maut ini bermula saat korban Gede Sumerta bersama teman-temannya gotong royong bersih-bersih di areal Air Terjun Mabun, Minggu pagi pukul 10.00 Wita. Usai gotong royong, korban Gede Sumerta memutuskan untuk mandi di air terjun. Baru beberapa lama mandi, korban tiba-tiba terseret arus ke pusaran air di kubangan. Teman-temannya sempat berupaya memberikan pertolongan dengan menarik tangan korban. Namun, korban tidak tertolong.

Musibah ini kemudian dilaporkan ke Pos SAR Buleleng. Menurut Kepala Pos SAR Buleleng, Dewa Putu Hendri Gunawan, pihaknya baru mendapatkan laporan atas musibah ini, Minggu siang pukul 13.00 Wita. Begitu mendapa laporan, Tim SAR Buleleng langsung meluncur ke lokasi TKP Air Terjun Mabun di Desa Pakisan.

Hanya saja, karena jarak tempuh hampir 2 jam dari Kota Sinharaja, Tim SAR baru tiba di lokasi sore sekitar 15.00 Wita. Tim SAR berkekuatan 6 orang langsung melakukan penyisiran, disaksikan oleh puluhan warga setempat. Upaya pencarian korban sempat terhambat oleh derasnya air.

“Karena korban hilang tak kunjung muncul ke permukaan air, sehingga kami menerjunkan 2 penyelam ke dasar kubangan. Akhirnya, sore sekitar pukul 15.50 Wita korban berhasil ditemukan di kubangan air pada kedalaman 12 meter,” ungkap Dewa Putu Hendri.

Korban Gede Sumerta ditemukan dalam posisi kepala berada di bawah. Saat ditemukan tak bernyawa, korban menggunakan celana boxer warna hitam, tanpa memakai baju. Begitu ditemukan, korban langsung ditarik ke permukaan air. Selanjutnya, mayat korban dibawa ke rumah duka di Banjar Kelandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, untuk langsung dikubur di setra setempat pada Radite Paing Sinta, Minggu malam.

Sementara itu, Kapolsek Kubutambahan, AKP Made Mustiada, mengatakan berdasarkan keterangan teman-temannya, korban Gede Sumerta diketahui tidak bisa berenang. Itu sebabnya, begitu terseret arus, korban langsung hilang tenggelam.

Menurut AKP Mustiada, korban Gede Sumerta disimpulkan murni tewas karena tenggelam. “Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban. Ini murni tewas tenggelam,” jelas AKP Mustiada, yang kemarin sore ikut terjun ke lokasi TKP Air Terjun Mabun dalam proses pencarian korban Gede Sumerta.

Di sisi lain, Camat Kubutambahan, Made Suyasa, menyatakan Air Terjun Mabun yang berlokasi di Banjar Kelandis, Desa Pakisan ini sudah ada sejak lama. Namun, air terjun ini baru dirancang untuk pengembangan sebagai objek wisata. “Dari data yang kami punya, Air Terjun Mabun ini memang baru ditata dan direncanakan menjadi objek wisata. Nanti kami akan pastikan lagi dan turun langsung ke Desa Pakisan,” papar camat asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin. *k23

Komentar