Siswa SMP di Deli Serdang Bunuh Diri
Di-bully karena Menggambar P0rno
Seorang siswa SMP ditemukan tewas di Kecamatan STM Hulu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Polisi menduga siswa SMP tersebut bunuh diri.
DELI SERDANG, NusaBali
"Anak ini hilang dari seminggu yang lalu (Selasa, 26/11). Ketika ditemukan seminggu kemudian (Selasa, 3/12), sudah jadi mayat. Sekitar 200-300 meter dari sekolahnya," jelas Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang AKP Rafles Langgak Putra Marpaung seperti dilansir detik, Rabu (4/12).
Dari hasil keterangan, Rafles menjelaskan, siswa berinisial BJH itu sering mendapatkan bully dari temannya di sekolah karena menyukai hal-hal mistik. “Kawannya bilang kalau dia pernah beli buku yang isinya mantra-mantra, makanya jadi suka baca mantra," kata Rafles.
Selain itu, orang tua BJH diketahui sudah bercerai dan tinggal di wilayah Kota Medan. Dia tinggal di sekolah yang menyediakan asrama tinggal.
Rafles menjelaskan, jika dilihat dari motif, mungkin korban bunuh diri. Selain itu, kata dia, hasil dari autopsi tidak menunjukkan adanya bekas kekerasan pada tubuh JBH.
"Kalau dari hasil otopsi lisan yang kita terima tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun perlawanan. Diduga ya bunuh diri karena lokasinya juga di pinggir jalan TKPnya itu dan ramai orang. Hasil otopsi lisan matinya karena terhambatnya udara ke paru-paru," ujar Rafles seperti dikutip dari tribunnews.
Sebelum menghilang, lanjut Rafles yang bersangkutan sempat ketakutan. Disebut kalau korban ada menggambar dirinya dengan seorang wanita dalam momen berhubungan badan.
"Terakhir dia lari dari sekolah karena menggambar p0rno. Dipegang sama teman-temannya dan diperolok. Begitu sampai ke murid perempuan, mau dilaporkan ke guru. Di situ dia langsung lari," jelas Rafles. Karena takut gambar itu akan dilaporkan ia pun kemudian pergi dari lingkungan sekolah dan tidak diketahui lagi keberadaannya. *
"Anak ini hilang dari seminggu yang lalu (Selasa, 26/11). Ketika ditemukan seminggu kemudian (Selasa, 3/12), sudah jadi mayat. Sekitar 200-300 meter dari sekolahnya," jelas Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang AKP Rafles Langgak Putra Marpaung seperti dilansir detik, Rabu (4/12).
Dari hasil keterangan, Rafles menjelaskan, siswa berinisial BJH itu sering mendapatkan bully dari temannya di sekolah karena menyukai hal-hal mistik. “Kawannya bilang kalau dia pernah beli buku yang isinya mantra-mantra, makanya jadi suka baca mantra," kata Rafles.
Selain itu, orang tua BJH diketahui sudah bercerai dan tinggal di wilayah Kota Medan. Dia tinggal di sekolah yang menyediakan asrama tinggal.
Rafles menjelaskan, jika dilihat dari motif, mungkin korban bunuh diri. Selain itu, kata dia, hasil dari autopsi tidak menunjukkan adanya bekas kekerasan pada tubuh JBH.
"Kalau dari hasil otopsi lisan yang kita terima tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun perlawanan. Diduga ya bunuh diri karena lokasinya juga di pinggir jalan TKPnya itu dan ramai orang. Hasil otopsi lisan matinya karena terhambatnya udara ke paru-paru," ujar Rafles seperti dikutip dari tribunnews.
Sebelum menghilang, lanjut Rafles yang bersangkutan sempat ketakutan. Disebut kalau korban ada menggambar dirinya dengan seorang wanita dalam momen berhubungan badan.
"Terakhir dia lari dari sekolah karena menggambar p0rno. Dipegang sama teman-temannya dan diperolok. Begitu sampai ke murid perempuan, mau dilaporkan ke guru. Di situ dia langsung lari," jelas Rafles. Karena takut gambar itu akan dilaporkan ia pun kemudian pergi dari lingkungan sekolah dan tidak diketahui lagi keberadaannya. *
Komentar