nusabali

Rawan Gempa, Tabanan Dipasang 7 Unit Intensity Meter

  • www.nusabali.com-rawan-gempa-tabanan-dipasang-7-unit-intensity-meter

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memasang tujuh intensity meter di tujuh lokasi di wilayah Kabupaten Tabanan.

TABANAN, NusaBali

Pemasangan intensity meter ini berdasarkan indeks informasi dan risiko bencana Indonesia yang dikeluarkan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) pada 2013, Kabupaten Tabanan salah satu daerah yang memiliki indeks risiko gempa tinggi.

Tujuh lokasi yang dipasang intensity meter di antaranya di Kantor BPBD Tabanan, SMPN 2 Selemadeg Timur, Kantor Perbekel Gadungan Kecamatan Selemadeg Timur, Kantor Camat Marga, Kantor Desa Tua Kecamatan Marga, Kantor Desa Bangli Kecamatan Baturiti, dan Kantor Desa Lumbung Kecamatan Selemadeg.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika, menjelaskan intensity meter sudah dipasang oleh BMKG. Dari tujuh lokasi, baru dipasang di empat lokasi yakni di Kantor BPBD Tabanan, SMPN 2 Selemadeg Timur, Kantor Perbekel Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, dan Kantor Camat Marga. Sementara tiga lokasi lainnya yakni di Desa Tua, Desa Bangli, dan Desa Lumbung dipasang pekan ini. “Sekarang baru empat lokasi yang terpasang, sisanya masih proses,” ungkapnya, Rabu (4/12).

Dikatakannya, tujuh lokasi yang menjadi sasaran pemasangan atas dasar pertimbangan sebaran lokasi. Di mana rentang satu alat dengan alat yang lain berjarak sekitar 50 kilometer. Sehingga dipilih di instansi pemerintahan atau sekolah dengan tujuan mudah dipantau serta lebih mudah untuk proses pemeliharaan. “Rencana tahun depan alat ini akan ditambah sehingga kerapatannya lebih baik,” imbuh Trisna.

Menurut Trisna, intensity meter berfungsi untuk mengestimasi tingkat getaran akibat gempa bumi dengan cepat. Sehingga bisa disampaikan ke pemerintahan data hasil pengamatan tingkat guncangan. Hasil itu kemudian dianalisa untuk dapat dijadikan sebagai salah satu parameter untuk memonitor potensi tingkat dampak kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi. “Jadi alat ini bukan untuk mengukur kekuatan gempa bumi, melainkan mengirimkan data hasil pengamatan ke BMKG melalui internet secara otomatis,” beber Trisna.

Selain itu berdasarkan indeks informasi dan risiko bencana Indonesia yang dikeluarkan BNPB pada 2013 bahwa Tabanan adalah satu daerah yang memiliki nilai indeks risiko gempa bumi tinggi. “Mudah-mudahan dengan alat ini untuk penanganan gempa dan penyampaian data akan lebih mudah,” harapnya.

Total intensity meter yang dipasang di seluruh Provinsi Bali sebanyak 50 unit. Tujuh di antaranya dipasang di Tabanan. “Jadi tidak hanya Tabanan saja yang kebagian pemasangan intensity meter,” tandas Trisna. *des 

Komentar