nusabali

Shortcut Titik 5-6 Segera Dipelaspas

Tinggal Pengaspalan Terakhir dan Pembuatan Marka Jalan

  • www.nusabali.com-shortcut-titik-5-6-segera-dipelaspas

Proyek Shortcut (Jalan Pintas) Titik 5-6 di Jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul wilayah Desa Wanagiri-Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng segera rampung dan diupacarai pamelaspas.

SINGARAJA, NusaBali

Saat ini, shortcut sepanjang 1.095 meter plus jembatan dengan panjang 210 meter tersebut tinggal pengaspalan dan pembuatan marka jalan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII, Ketut Payun Astapa, menyatakan sesuai kontak kerja, Shortcut Titik 5-6 harus tuntas per 31 Desember 2019. “Tapi, kami terus berupaya, mudah-mudahan pertengahan Desember 2019 ini seluruh pekerjaan sudah rampung. Nanti akan diupacarai pecaruan dan pamelaspas lebih dulu, sebelum shortcut dioperasikan,” jelas Ketut Payun Astapa saat ditemui NusaBali di lokasi proyek Shortcut Titik 5-6, Rabu (4/12) siang.

Menurut Payun Astapa, pengerjaan Shortcut Titik 5-6 saat ini sudah mencapai 97,26 persen. Pekerjaan yang tersisa 2,74 persen itu, tinggal pengaspalan dan pembuatan marka jalan. Untuk pengaspalan, saat ini sudah mencapai 95 persen. Sedangkan pembuatan jembatan sepanjang 210 meter, sudah mencapai 99,8 persen. “Kalau pekerjaan di jembatan, tinggal membuat marka jalan saja, karena semuanya sudah selesai. Kalau pengaspalan, masih berlangsung,” papar Payun Astapa.

Pengaspalan Shortcut Titik 5-6 dikerjakan hingga 3 lapis. Lapir pertama, setebal 8 centimeter. Lapis kedua, setebal 6 centimeter. Lapis ketiga (terakhir permukaan jalan) setebal 4 centimeter. Payun Astapa menyebutkan, selama ini pekerjaan pengaspalan Shortcut Titik 5-6 agak terlambat, karena kendala hujan. Jika turun hujan, pengaspalan terpaksa harus dihentikan. Hujan di lokasi proyek dan sekitar, biasanya turun antara pukul siang 13.00 Wita sampai petang pukul 18.00 Wita.

“Sesuai standar, kalau turun hujan, pengaspalan harus kami hentikan. Jadi, kami harus menyesuaikan jam kerja dengan musim hujan. Ini kami lakukan karena fokus bagaimana kualitas jalan itu terjaga baik,” jelas Payun Astapa.

Selain kendala curah hujan, kata dia, pekerjaan yang makan banyak waktu adalah proses penggalian bukit di trap terakhir Titik 6 shortcut. Ternyata, di lokasi tersebut buktinya berbatu. Bahkan, ada sekitar 5.000 meter kubik batu harus dikeluarkan dari lokasi.

Kecuali itu, penanaman rumput juga memerlukan waktu cukup lama. Penanaman rumput menggunakan metode hydroseeding, di mana sisi tebing berbatu dilumuri campuran serabut kelapa dengan tanah liat. Campuran tersebut kemudian ditaburi bibit rumput. “Berkat semangat dari rekan-rekan, pekerjaan itu sudah selesai. Sekarang pengerjaan Shortcut Titik 5-6 tinggal pengaspalan lapis terakhir dan pembuatan marka jalan,” tegas Payun Astapa.

Sementara itu, pantauan NusaBali di lokasi Shortcut Titik 5-6, Rabu siang, proses pengaspalan sempat dihentikan karena turun hujan. Dan, hujan yang turun tidak menentu (beberapa menit terhenti, beberapa menit kemudian hujan lagi) memaksa para pekerja harus menyesuaikan dengan kondisi cuaca.

Selain dilakukan pekerjaan pengaspalan, jembatan sepanjang 210 meter juga sudah dihiasi dengan ornamen khas Bali. Di setiap ujung jembatan tampak diisi patung berbahan paras dengan tinggi masing-masing sekitar 3,5 meter, yang posisinya ditempatnya di kanan-kiri ruas jalan.

Ruas jalan Shortcut Titik 5-6 sendiri memiliki panjang 1.095 meter atau 1,09 kilometer, plus jembatan sepajang 210 meter yang berlokasi di wilayah Desa Pegayaman. Ruas jalan Shortcut Titik 5-6 lebarnya men-capai 13 meter. Ruas jalan shortcut ini memiliki kelandaian 6 persen, sehingga cukup nyaman dibandingkan dengan jalan yang ada sebelumnya.

Titik 5 Shortcut berada di Kilometer 57 wilayah Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, tepatnya depan Pura Yeh Ketipat ke arah timur menuju Desa Pegayaman. Sedangkan Titik 6 Shortcut berada di Kilometer 59 perbatasan Desa Pegayaman-Desa Gitgit. Ground breaking pembangunan Shortcut Titik 5-6 sudah dilakukan Gubernur Bali, Wayan Koster, 14 November 2018 lalu. *k19

Komentar