nusabali

Tiga Asisten Bersaing Jadi Calon Sekda Buleleng

  • www.nusabali.com-tiga-asisten-bersaing-jadi-calon-sekda-buleleng

Seluruh tiga Asisten Setda Buleleng ikut tarung berebut jabatan Sekda Kabupaten Buleleng melalui proses lelang (seleksi terbuka).

SINGARAJA, NusaBali

Mereka masing-masing Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng I Gede Suyasa, Asisten Administrasi Perekonomian-Pembangunan-Kesra Setda Buleleng Ni Made Rousmini, dan Asisten Administrasi Pemerin-tahan Setda Buleleng I Putu Karuna.

Putu Karuna menjadi Asisten Setda Buleleng terakhir yang mendaftarkan pencalonannya ke Sekretariat Tim Panitia Seleksi (Pansel) ke Kantor Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) Buleleng di Jalan Laksamana Singaraja kawasan Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng, Senin (25/11). Sedangkan Gede Suyasa sudah paling awal mendaftar ke Tim Pansel, Kamis (21/11) lalu. Sementara Made Rousmini mendaftar Minggu (24/11).

Pendaftaran calon Sekda Buleleng rencananya akan resmi ditutup Tim Pansel, Selasa (26/11) sore ini pukul 16.00 Wita. Hingga Senin kemarin, tercatat sudah ada kandidat yang mengajukan lamaran sebagai alon Sekda. Selain 3 Asisten Setda tadi, satu calon lagi adalah satu Kadis Sosial Kabupaten Buleleng, Gede Sandhiyasa. Dia resmi mendaftarkan pencalonannya ke Tim Pansel, Senin kemarin, hampir berbarengan dengan Putu Karuna.

Menurut Kepala BKPSDM Buleleng, Gede Wisnawa, sejak pendaftaran dibuka pada 12 November 2019 lalu, baru 4 kandidat yang melamar sebagai calon Sekda melalui proses lelang. Dengan 4 calon tersebut, proses lelang sudah dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya, karena telah memenuhi jumlah minimal.

Namun demikian, Gede Wisnawa masih berharap ada tambahan pelamar calon Sekda Buleleng, dengan siswa waktu pendaftaraan sehari lagi, Selasa ini. “Sebenarnya, ini (dengan 4 calon yang melamar, Red) sudah memenuhi syarat minimal, artinya tidak perlu ada lagi perpanjangan waktu pendaftaran. Prosesnya sudah bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya. Tapi, tetap kita harapkan ada tambahan pelamar calon Sekda,” jelas Wisnawa kepada NusaBali di Singaraja, Senin kemarin.

Wisnawa menjelaskan, seluruh berkas dokumen pendafaran peserta lelang calon Sekda Buleleng nantinya akan disampaikan kepada Tim Pansel di Pemprov Bali. Berkas tersebut akan diverifikasi kembali oleh Tim Pansel untuk menentukan lolos tidaknya mereka secara administrasi. Pengumuman lolos seleksi administrasi dijadwalkan 28 November 2019 lusa.

“Saat ini, semua berkas dari 4 peserta yang melamar sebagai calon Sekda sudah dinyatakan memenuhi syarat. Nanti akan disampaikan ke Tim Pansel untuk diverifikasi lagi,” tegas Wisnawa.

Terhadap calon yang dinyatakan lolos seleksi administrasi, mereka akan bersaing di tahap assessment, di mana seluruh calon diuji penuh selama 3 hari lewat tes kompetensi, mulai 2 Desember 2019. Tim Pansel telah menunjuk tim Asesor dari luar guna menguji para calon.

Sesuai jadwal, hasil assessment akan disampaikan 6 Desember 2019. Kemudian, tahap seleksi akan dilanjutkan dengan tes penulisan makalah dan tes wawancara pada 10 Desember 2019. Selain hasil tes, Tim Pansel juga akan menilai rekam jejak seluruh calon. Keseluruhan nilai akan disampaikan 14 Desember 2019.

Nantinya, 3 nama yang menduduki ranking teratas akan diserahkan kepada Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, untuk dipilih dan ditetapkan salah satunya sebagai Sekda Buleleng.

Sayangnya, hingga Senin kemarin, Asisten Administrasi Pemerintahan Setda Buleleng, Putu Karuna, belum didapatkan konfirmasi terkait kesiapan dan optimismenya terpilih jadi Sekda Buleleng. Sedangkan Asisten Administrasi Perekonomian-Pembangunan-Kesra Setda Buleleng, Ni Made Rousmini, mengaku optimistis lolos seleksi. “Ya, harus optimis. Saya sudah siap mengikuti tahapan seleksi,” jelas Rous-mini kepada NusaBali di Singaraja, Minggu siang.

Rousmini mengaku belum mempersiapkannya, karena masih menunggu tema dari Tim Pansel. Soal visi, Rousmini menyebut akan all out dalam pembinaan terhadap para ASN di lingkup Pemkab Buleleng, agar lebih berkinerja secara professional dan berintegritas. “Tugas Sekda itu kan membina ASN, tentu ke depannya bagaimana ASN berkinerja secara profesional dan berintegirtas,” terang mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Buleleng 2012-217 ini.

Sebaliknya, Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, Gede Suyasa, mengaku tidak melakukan persiapan khusus dalam proses lelang jabatan calon Sekda. Bagi Suyasa, semua calon nantinya memiliki peluang yang sama. “Tidak ada yang terberat, saya pikir semua sama dari sisi peluang dan pengalaman, siapa pun nanti yang mendaftar,” tandas Suyasa.

Baik Gede Suyasa, Made Rousmini, maupun Putu Karuna akan bersaing memperebutkan kursi Sekda Buleleng, yang kini masih diduduki Dewa Ketut Puspaka. Kursi Sekda Buleleng akan lowong per 1 Maret 2020 mendatang, saat Dewa Puspaka pensiun. *k19

Komentar