nusabali

Sapuh Leger Massal di Atas Jembatan, Diikuti 86 Peserta

  • www.nusabali.com-sapuh-leger-massal-di-atas-jembatan-diikuti-86-peserta

Pemerintah Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem menggelar upacara sapuh leger massal di tepi Tukad Barak, Banjar Umasari Kauh, Desa Peringsari, Kecamatan Selat, Karangasem, Saniscara Kliwon Wayang, Sabtu (16/11).

AMLAPURA, NusaBali

Upacara sapuh leger ini diikuti 86 peserta. Selain sapuh leger juga ada mabayuh oton. Ritual Manusa Yadnya ini dipuput dua sulinggih yakni Ida Pedanda Gede Putra Lusuh dan Ida Sri Begawan Waraspati.

Plt Perbekel Desa Peringsari sekaligus ketua panitia, I Gusti Bagus Mantra, mengatakan sapuh leger massal diikuti 86 krama dari 10 banjar yakni Banjar Babakan, Banjar Lusuh Kangin, Banjar Lusuh Kauh, Banjar Padangaji Kangin, Banjar Padangaji Kawan, Banjar Padangaji Tengah, Banjar Siladumi, Banjar Taman Darma, Banjar Umasari Kangin, dan Banjar Umasari Kauh. Biaya upacara sepenuhnya dari PADes (Pendapatan Asli Desa) sekitar Rp 80 juta.

Rangkaian sapuh leger massal juga dipentaskan wayang kulit dengan dalang Ida Bagus Darma dari Geria Taman Keniten, Banjar Pegubugan, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem. Ida Pedanda Gede Putra Lusuh mengatakan, upacara sapuh leger untuk krama yang lahir di Wuku Wayang, dari Minggu sampai Sabtu. Sapuh leger bertujuan memohon bersih rohani. Sesuai kepercayaan Hindu, saat hari itu lahir raksasa Dewa Kala yang mengejar-ngejar anak yang lahir di Wuku Wayang, sehingga perlu ditebus dengan upacara dan wajib mementaskan wayang kulit. Anak bersangkutan juga wajib dapat tirta dalang.

Ketua Panitia I Gusti Bagus Mantra mengatakan, upacara massal digelar untuk meringankan beban masyarakat kurang mampu. Sehingga digelar upacara sapuh leger massal secara gratis. Hal itu merupakan bagian dari program pemerintah desa. Sebelumnya, Desa Peringsari menggelar upacara matatah (potong gigi), otonan, dan upacara perkawinan secara massal di aula Kantor Desa Peringsari, Soma Kliwon Uye, Senin (11/3). Sebanyak 186 krama matatah massal, 162 krama otonan atau potong rambut, dan 12 pasang pengantin tua menggelar upacara merebu (tipat bantal). *k16

Komentar