nusabali

Bali United Kandas di Kandang PSIS

Teco Soroti Wasit

  • www.nusabali.com-bali-united-kandas-di-kandang-psis

Wasit kurang fair untuk timnya. Itu terjadi sejak di kandang menjamu Persela Lamongan. Itu juga terjadi lawan Persipura. Lawan PSIS Semarang pun demikian.

MANGUPURA, NusaBali

Bali United harus mengakui keunggulan tuan rumah PSIS Semarang pada laga tunda pekan ke-22 Liga 1,  di Stadion Moch. Soebroto Magelang, Jumat (15/11) malam. Skuat Serdadu Tridatu menyerah lewat gol tunggal Wallace Costa menit ke-31. Pelatih Bali United Stefano ‘Teco’ Cugurra pun menyoroti kepemimpinan wasit.

Kekalahan itu yang pertama bagi Bali United pada putaran kedua kompetisi Liga 1. Gol tunggal PSIS memanfaatkan bola servis, usai Dias Angga membuat pelanggaran. Peluang dimanfaatkan maksimal Wallace, usai melakukan lompatan sempurna mendahului bek Bali United.

Heading sempurna itu membuat kiper Wawan Hendrawan dibuat tidak berkutik. Gawang dijebol di sisi kanan. Hingga membuat papan skor berubah untuk keunggulan tim tuan rumah.

Meski kalah, anak asuh coach Stefano ‘Teco’ Cugurra masih kokoh di puncak klasemen, dengan 57 poin. Namun kekalahan itu membuat Bali United gagal memperlebar jarak  dengan para rival.

Dengan hasil tersebut Bali United empat kali beruntun tanpa kemenangan. Mulai diimbangi Persela Lamongan 1-1, lalu imbang 0-0 dengan PSS Sleman, dan seri 2-2 lawan Persipura Jayapura.

Pada laga itu juga diwarnai pemain Bali United selalu kandas memasuki areal kotak penalti. Hal itu akibat kurang tegasnya keputusan wasit Tabrani asal Jawa Timur, yang  sering merugikan tim Bali United.

Protes berulangkali pun dilakukan para pemain Bali United. Bahkan pelanggaran dikotak penalti saat Spasojevis  dan Fahmi Al Ayubbi ditarik di kotak penalti. Namun wasit menilai tidak ada pelanggaran.

Pelatih kepala Bali United, Stefano Cugurra mengakui timnya kebobolan dari servis bola mati, karena kualitas pemain PSIS Semarang. Mereka mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun secara maksimal.

Hanya saja, kata Teco,  timnya juga dapat peluang dari bola mati. Namun hal itu dinilai kurang beruntung. Setelah heading pemainnya justru mengenai mistar gawang, hingga tidak terjadi gol. "Banyak peluang tapi tidak bisa menjadi gol," tutur coach Teco.

Teco juga menyoroti kepemimpinan wasit yang dinilai kurang fair untuk timnya. Itu terjadi sejak tampil di kandang menjamu Persela Lamongan. Pemain lawan handball di kotak penalti namun wasit menilai berbeda. Itu juga terjadi saat lawan Persipura. Lawan PSIS Semarang juga demikian.

“Anda lihat sendiri kan pemain kami banyak dilanggar. Namun tidak berbuah kartu kuning. Hal ini jelas sangat merugikan timnya. Secara tim kami tidak kalah, termasuk lawan PSIS. Faktor wasit kurang fair buat tim kami," kata coach Teco. *dek

Komentar