nusabali

Masalah Asmara, Dagang Lalapan Gantung Diri

  • www.nusabali.com-masalah-asmara-dagang-lalapan-gantung-diri

“Ibunya sempat ngecek ke kamar dan melihat korban seperti sedang berdiri di balik pintu kamar itu. Ibunya pun segera menutup pintu kamar dan meninggalkanya,”

DENPASAR, NusaBali

Seorang pria bernama I Made Dwi Antono, 35 ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya di Jalan Marlboro, Gang XI Nomor 3, Banjar Buagan, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, pada Jumat (15/11) pukul 06.00 Wita. Pria yang bekerja sebagai pedagang lalapan dan soto di kawasan Pulau Batanta, Denpasar Barat itu diduga memilih mengakhiri hidupnya dengan cara ulah pati karena masalah dengan pacarnya.

Korban Dwi Antono mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri menggunakan ikat pinggangnya sendiri. Ikat pinggang itu ujungnya diikat pada ventilasi kamar tidurnya, tepat di balik pintu kamar dan pangkalnya diikat pada leher. Diduga korban gantung diri sejak Rabu (13/11) pukul 01.00 Wita. Diduga demikian karena sejak Rabu pagi korban tak pernah kelihatan. Meski demikian, kakak dan ibu yang tinggal serumah dengannya tak menaruh curiga negatif.

Kakak korban, Putu Heru Darmianto ditemui di rumahnya kemarin siang mengaku kaget dengan kejadian itu. Dikatakan pada Rabu dan Kamis sebelum ditemukan tewas, sang adik memang tak kelihatan. “Ibunya sempat ngecek ke kamar dan melihat korban seperti sedang berdiri di balik pintu kamar itu. Ibunya pun segera menutup pintu kamar dan meninggalkanya. Padahal saat itu posisi korban menggantung. di mana kakinya hanya beberapa centimeter di atas lantai,” jelasnya.

Akhirnya, Jumat pagi kemarin tepatnya pukul 05.30 Wita, Putu Heru melihat ada cairan darah ke luar dari celah bagian bawah pintu kamar korban. Selain itu juga mencium bau busuk dan pintu kamar itu dikerubuti lalat. Curiga dengan hal itu, dia masuk ke dalam kamar melalui jendela. Betapa kagetnya, melihat korban tergantung di balik pintu kamar. Kondisi jasadnya sudah membengkak.

“Saya tak menyangka adik saya itu jadi begini. Sebenarnya pada Kamis siang saya mencium bau. Tapi saya mengira itu bau bangkai ikan di dalam boks, karena baunya tipis. Tadi pagi (kemarin) saya melihat darah menetes dari dalam kamar adik saya. Baru diketahui kalau adik saya itu sudah meninggal dunia dengan cara gantung diri,” tutur Putu Heru.

Keluarga mengetahui seminggu yang lalu korban sempat mengeluh pada ibunya bahwa usahanya terancam bangkrut. Selain itu sudah beberapa bulan terakhir korban ditinggal pergi oleh pacarnya. “Kami menduga dia (korban) depresi karena ditinggal pergi oleh pacarnya. sejak ditinggal pacarnya itu dia seperti kurang konsen bekerja. Kami tak menaruh curiga. Soalnya dia sudah banyak mantan pacar. Bedanya pacar yang meninggalkannya ini adalah siap untuk dinikahinya. Seminggu yang lalu dia juga mengeluh pada ibu kalau jualannya tak ramai pembeli,” ungkap Putu Heru.

Setelah selesai diperiksa polisi langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar. Pihaknya masih menunggu proses di kepolisian. Selain itu akan melakukan rembug dengan keluarga untuk waktu kapan korban dilakukan upacara pengabenan dan upacara mecaru di rumah tersebut.

“Kami tak melakukan autopsi. Soalnya hasil pemeriksaan polisi tadi mengatakan korban murni gantung diri. Kami hanya melakukan pemeriksaan luar saja. Kami akan berunding dengan keluarga untuk mencari hari baik kapan untuk dilakukan uipacara selanjutnya,” tandasnya.

Dikonfirmasi  terpisah kemarin sianga Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aji Yoga Sekar hanya membenarkan adanya kejadian itu. “Ya benar tunggu ya. Nanti datanya saya kirim,” tulis Iptu Aji Yoga Sekar melalui pesan WhatsApp. *pol

Komentar