nusabali

Bali Disepakati Tetap Jadi Pariwisata Budaya

Komponen Pariwisata Datangi Menpar

  • www.nusabali.com-bali-disepakati-tetap-jadi-pariwisata-budaya

Komponen pariwisata Bali datangi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, di Jakarta, Kamis (14/11), untuk klarifikasi atas pernyataan Menpar yang hendak menjadikan Bali sebagai daerah wisata lebih ramah kepada wisatawan Muslim.

DENPASAR, NusaBali

Dari pertemuan itu, Menpar tegaskan Bali tetap merupakan pariwisata berbasis budaya sebagaimana yang sudah eksis dan ramah kapada wisatawan mana pun sejak zaman silam.

Ada 9 tokoh dari komponen pariwisata Bali yang menemui Menpar Wishnutama di Kantor Kemenparkeraf untuk minta klarifikasi kepada sang menteri, Kamis kemarin. Mereka masing-masing Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua PHRI Badung sekaligus Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya SE MBA, Ketua STPBI Dr I Made Sudjana SE MM CHT CHA, Ketua Suksma Bali I Gusti Agung Ngurah Darma Su-yasa, President Director Global Hosptality Expert (GHE) yang juga Sekjen Bali Villa Assosiation (BVA) Yoga Iswara, Wakil Ketua DPD Indonesian Hotel General Manager (IHGMA) Bali I Ketut Swabawa CHA, Anggota Tim Ahli Pembangunan Gubernur Bali I Ketut Jaman SS MSi, Anggota BPPD Badung Dr Jaya Ishwasri Dip HR Mgt SST Par MMgr, dan Consultan Bali Convention Exhibition Bureau, Levie Lantu.

Ketua PHRI Badung sekaligus Ketua BPPD Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya, menyatakan pertemuan dengan Menpar Wishnutama salah satunya  memang membahas soal pernyataan sang menteri yang hendak menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang lebih ramah kepada wisatawan Muslim. Menurut Rai Suryawijaya, hal tersebut penting, jangan sampai polemik menjadi semakin liar dan memberi efek negatif terhadap bisnis pariwisata.

“Dan, itu sudah clear dari Pak Menteri,” ujar Rai Suryawijaya saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Kamis sore. Intinya, kata Rai Suryawijaya, Menpar Wishnutama menegaskan pariwisata Bali tetap dengan indentitasnya sebagai pariwisata budaya, yang ramah kepada wisatawan mana pun. Menpar Wishnutama sendiri sudah tahu banyak hotel-hotel di Bali yang menyediakan mushola untuk sembahyang bagi wisatawan Muslim dan tidak pernah ada perlakuan diskriminasi bagi wisatawan dari agama tertentu.

Menurut Rai Suryawijaya, Menpar Wishnutama juga menyatakan komitmennya untuk menjaga dan menguatkan Bali dari sisi tradisi, alam, dan kesenian. “Juga akan ada rencana menggarap Asia Pasific Film Festival di Bali dan mengajukan Bali sebagai tuan rumah World Beach Games 2020. Selain itu, juga mengusulkan ‘MTV Awards’ digelar di Bali dan melakukan syuting film Hollywood ke Indonesia atau Bali,” jelas tokoh pariwisata asal Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Ba-dung ini.

Sementara itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, IB Agung Partha Adnyana, menyatakan pihaknya ingin kondusivitas pariwisata Bali terjaga, sehingga wisatawan bisa datang dengan nyaman ke Pulau Dewata. “Isu-isu yang kurang relevan dengan pariwisata yang bersifat global, harus dituntaskan,” tegas tokoh pariwisata asal Sanur, Denpasar Selatan ini.

Sedangkan Ketua DPD Asita Bali, I Ketut Ardana, menyatakan dengan klarifikasi yang telah dilakukan lewat media, diharapkan polemik pernyataan Menpar Wishnutama terkait menjadikan Bali sebagai tempat wisata yang lebih ramah untuk wisatawan Muslim, dianggap sudah selesai. “Karena sudah dijelaskan dan diklarifikasi. Semua sudah jelas,” ujar Ardana yang dihubungi NusaBali secara terpisah, Kamis kemarin.

Ardana menyebutkan, Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Cok Ace juga sudah memberi penyataan yang tegas dan lugas. Karena itu, menurut Ardana, tidak perlu lagi persoalan ini diungkit-ungkit. “Cukup sudah pernyataan Pak Gubernur dan Pak Wagub, sehingga kita tak terkesan ngeyel,” tandas Ardana. *k17

Komentar