nusabali

350 Orang Jadi Korban Mobil Murah

  • www.nusabali.com-350-orang-jadi-korban-mobil-murah

 Penyelidikan kasus penipuan mobil murah Akumobil terus dilakukan.

BANDUNG, NusaBali

Polisi menyebut saat ini sudah ada 350 orang yang tercatat menjadi korban. "Terdaftar saat ini sudah 350-an di kami," ucap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP M Rifai di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (6/11).

Rifai menuturkan berdasarkan data sementara kerugian para korban yang membeli mobil murah diperkirakan mencapai Rp 35 miliar. Kerugian tersebut dihitung dari jumlah uang yang ditransfer konsumen ke Akumobil. Jadi diduga masih banyak korban yang menjadi korban.

"Sekitar Rp 35 miliar. Jadi tersangka ini menawarkan mobil yang harga Rp 50 sampai Rp 59 juta padahal mobil itu harganya 150 juta," tuturnya.

Polisi membuka posko pengaduan bagi konsumen yang merasa telah ditipu. Polisi akan mendata jumlah korban penipuan Akumobil.

"Kita buka posko. Silakan bagi korban agar melaporkan di posko kami agar kami data siapa saja yang menjadi korban," katanya.

Seperti diketahui, sejumlah nasabah Akumobil melaporkan dugaan tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Akumobil. Para nasabah yang membeli mobil murah sekitar Rp 50 juta. Tapi uang yang sudah dibayarkan, nasabah tak kunjung mendapatkan mobil. Mereka pun menggeruduk dealer Akumobil di Jalan Sadakeling beberapa waktu lalu.

Polisi telah menetapkan satu orang bos Akumobil sebagai tersangka. Pria berinisial BJ itu merupakan Direktur Utama Akumobil.

Di sisi lain, sejumlah perwakilan konsumen Akumobil berkonsultasi dengan Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI) Jabar, DKI, Banten terkait kasus dugaan penipuan. Para korban menyiapkan langkah hukum bila proses mediasi mentok.

Proses mediasi tengah dilakukan oleh para konsumen Akumobil guna mendapat kepastian pengembalian uang yang sudah disetorkan konsumen kepada PT Aku Digital selaku pemilik perusahaan Akumobil.

"Kedatangan kami ini untuk berkonsultasi sebelum melangkah lebih jauh. Kalau proses mediasi tidak ada kata sepakat, kami harus siapkan rencana lain. Kami harus antisipasi dengan planning lain," ucap Sarifudin (51), salah satu perwakilan konsumen di kantor HLKI Jabar, DKI, Banten di Jalan Lengkong, Kota Bandung, Rabu (6/11).

Sarifudin, yang mengaku mewakili ratusan korban, mengatakan masih membuka pintu untuk proses mediasi.

"Kita sama-sama musibahlah. Kami musibah dengan yang dijanjikan belum terealisasi, Saudara Bryan juga musibah dengan kasus ini. Mungkin ada titik temu ya, semacam win win solution," tuturnya.*

Komentar