Tiga Petinju Bali Siap Tebus Kegagalan di Bogor
Setelah gagal pada Pra-PON seri pertama di Ternate, tiga petinju Bali menegaskan siap balas dendam dan menebus kegagalan di ajang Pra-PON Seri II, di Bogor, 12-20 Desember Ketiga petinju itu, yakni Julio Bria kelas Bantam (56 kg), Gregorius Gedha Dhende kelas Welter Ringan (64 kg), dan Cakti Dwi Putra kelas ringan 60 kg.
DENPASAR, NusaBali
"Ketiganya sempat gagal di Pra-PON Seri pertama di Ternate, karena kendala masing-masing. Saat ini mereka sudah siap tempur untuk meraih kemenangan," ujar Pelatih tinju Bali, Yulianus Leo Bunga, Rabu (6/12).
Yulianus Leo Bunga yang juga pelatih Pertina Denpasar itu mengatakan, ketiga petinjunya sudah tidak ada masalah apapun dan siap tempur. Progres positif ditunjukkan menjelang sebulan turun di Pra-PON seri kedua. Saat ini, kata Yulianus, hanya tinggal menyempurnakan teknik maupun fisik.
Sebab, kegagalan karena ada hambatan tersendiri dan fantor non teknis. Julio kalah karena melawan petinju andalan tuan rumah. Sedangkan Gregorius atau Goris kalah karena masih berduka akibat anaknya meninggal dunia. Kalau Cakti memang baru pertama kali ikut Pra-PON.
"Menghadapi Pra PON Seri kedua mereka sudah kian matang," tegas Yulianus Leo Bunga. Ditanya soal peluang ketiganya lolos PON, kata Yulianus, sangat terbuka. Karena disamping lawan berat sebelumnya sudah lolos lebih dulu dan tidak akan turun lagi. Disamping itu juga karena persiapan ketiganya saat ini benar-benar lebih matang. Untuk dia berharap, ketiganya juga lolos PON, menyusul tiga petinju Bali lainnya, yakni Kornelis Kwangu Langu, Krispinus Mariano W dan Jekry Riwu. Sementara itu manajer tim Made Muliawan Arya atau biasa disapa De Gadjah juga optimistis melihat peluang anak asuhnya. Meskipun pada seri II yang berhak lolos hanya petinju yang ke final. Namun persaingan di masing-masing kelas dinilai lebih longgar. Sebab keempat petinju terbaik di masing-masing kelas tidak turun karena sudah lolos PON lebih dulu.
"Kalau target KONI Bali sudah kami penuhi. Yakni, meloloskan tiga petinju. Tapi kami ingin target pribadi terpenuhi, yakni meloloskan 5-6 petinju. Di seri II tetap smeoga ada tambahan 2-3 petinju lagi," harap De Gadjah.*dek
"Ketiganya sempat gagal di Pra-PON Seri pertama di Ternate, karena kendala masing-masing. Saat ini mereka sudah siap tempur untuk meraih kemenangan," ujar Pelatih tinju Bali, Yulianus Leo Bunga, Rabu (6/12).
Yulianus Leo Bunga yang juga pelatih Pertina Denpasar itu mengatakan, ketiga petinjunya sudah tidak ada masalah apapun dan siap tempur. Progres positif ditunjukkan menjelang sebulan turun di Pra-PON seri kedua. Saat ini, kata Yulianus, hanya tinggal menyempurnakan teknik maupun fisik.
Sebab, kegagalan karena ada hambatan tersendiri dan fantor non teknis. Julio kalah karena melawan petinju andalan tuan rumah. Sedangkan Gregorius atau Goris kalah karena masih berduka akibat anaknya meninggal dunia. Kalau Cakti memang baru pertama kali ikut Pra-PON.
"Menghadapi Pra PON Seri kedua mereka sudah kian matang," tegas Yulianus Leo Bunga. Ditanya soal peluang ketiganya lolos PON, kata Yulianus, sangat terbuka. Karena disamping lawan berat sebelumnya sudah lolos lebih dulu dan tidak akan turun lagi. Disamping itu juga karena persiapan ketiganya saat ini benar-benar lebih matang. Untuk dia berharap, ketiganya juga lolos PON, menyusul tiga petinju Bali lainnya, yakni Kornelis Kwangu Langu, Krispinus Mariano W dan Jekry Riwu. Sementara itu manajer tim Made Muliawan Arya atau biasa disapa De Gadjah juga optimistis melihat peluang anak asuhnya. Meskipun pada seri II yang berhak lolos hanya petinju yang ke final. Namun persaingan di masing-masing kelas dinilai lebih longgar. Sebab keempat petinju terbaik di masing-masing kelas tidak turun karena sudah lolos PON lebih dulu.
"Kalau target KONI Bali sudah kami penuhi. Yakni, meloloskan tiga petinju. Tapi kami ingin target pribadi terpenuhi, yakni meloloskan 5-6 petinju. Di seri II tetap smeoga ada tambahan 2-3 petinju lagi," harap De Gadjah.*dek
Komentar