nusabali

Karangasem Raih 3 Sertifikat WBTB

  • www.nusabali.com-karangasem-raih-3-sertifikat-wbtb

Ada 39 sertifikat WBTB yang dibagikan, 16 di antaranya untuk Bali.

AMLAPURA, NusaBali
Karangasem meraih tiga sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia tahun 2019. Tiga penghargaan nasional itu untuk seni penting, tradisi Usaba Dimel, dan tari Cakepung. Penyerahan sertifikat WBTB pada puncak Pekan Kebudayaan Nasional 2019 di Istora Senayan Jakarta, Senin (7/10). Sertifikat WBTB diserahkan oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyerahkan 39 sertifikat WBTB, 16 di antaranya diraih Bali. Tiga di antaranya diraih Karangasem. Sertifikat WBTB untuk Karangasem akan diserahkan oleh Kadis Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana di kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Denpasar, Kamis (7/11) hari ini. Seni tabuh penting di Amlapura, tradisi upacara Usaba Dimel di Desa Adat Selat, Kecamatan  Selat, dan tari Cakepung di Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem lulus survei. Ketiganya merupakan seni pertunjukan, termasuk seni visual, seni teater, seni suara, seni tari, dan seni musik.

Sebelumnya, Karangasem telah berjuang hingga masuk anggota OWHC (Organization of World Heritage Cities), organisasi kota pusaka dunia sertifikatnya diserahkan Secretary of General (Sekretaris Jenderal) Mr Denis Richard yang diterima Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri di Objek Wisata Taman Sukasada Ujung, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Senin (29/4) lalu. Bupati Karangasem dipercaya sebagai Ketua JKPI (Jaringan Kota Pusaka Indonesia) 2019-2020.

Bekerjasama dengan BPPI (Badan Pelestarian Pusaka Indonesia memunculkan Musuem Wastra di Objek Taman Sukasada Ujung, mendirikan Museum Samsara di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, dan mengantarkan seniman penulis lontar I Wayan Mudita Adnyana sebagai pelestari tradisi manuskrip, terutama pelestari seni sastra dan gender wayang,  meraih Anugerah Kebudayaan Nasional 2019.

Hal ini membuktikan Pemkab Karangasem serius menggarap kebudayaan yang bertujuan untuk melindungi identitas bangsa. “Kebudayaan itu kan bagian dari kepribadian bangsa, selayaknya dilindungi dan dilestarikan," jelas Bupati I Gusti Ayu Mas Sumatri saat menerima laporan Kadis Kebudayaan Karangasem I Putu Arnawa di ruang kerjanya, Rabu (6/11).

Kadis Kebudayaan I Putu Arnawa mengatakan, sebelumnya mengusulkan tiga jenis kebudayaan Karangasem agar meraih penghargaan sekaligus diakui pemerintah pusat sebagai warisan budaya tak benda. “Ketiga-tiganya meraih sertifikat WBTB. Itu yang membanggakan, tinggal melindungi dan melestarikan sesuai amanat UU Kemajuan Kebudayaan Nomor 05 Tahun 2017,” katanya. Meski demikian, Dinas Kebudayaan tidak henti-hentinya menggali dan merekonstruksi kebudayaan Karangasem yang hampir punah untuk dibangkitkan dan dilestarikan kembali. *k16

Komentar