nusabali

Komisi IV Apresiasi Kenaikan Tunjangan Kasek SMAN/SMKN

Gubernur Juga Disarankan Naikkan Tunjangan Pegawai & Bendesa Adat

  • www.nusabali.com-komisi-iv-apresiasi-kenaikan-tunjangan-kasek-smansmkn

Kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster menaikkan tunjangan para kepala sekolah (Kasek) SMA Negeri, SMK Negeri, SLB Negeri se-Bali sebesar 300 persen lebih  dari semula Rp 1,5 juta menjadi Rp 6,25 juta, mendapat apresiasi dari DPRD Bali.

DENPASAR, NusaBali

Setelah tunjangan para kepala sekolah dinaikkan, Dewan juga sarankan Gubernur Koster untuk menaikkan tunjangan pegawai Pemprov Bali dan insentif para bendesa adat.

Ketua Komisi IV DPRD Bali (yang membidangi pendidikan dan kesejahteraan sosial), I Gusti Putu Budiarta, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan Gubernur Koster yang memperhatikan nasib tenaga pendidik (guru), khususnya kepala sekolah. Namun, diingatkan pula kenaikan tunjangan jabatan sampai 300 persen lebih ini jangan sampai menimbulkan kecemburuan pegawai lainny di lingkup Pemprov Bali.

"Kalau bisa, Gubernur Bali jangan hanya menaikkan tunjangan jabatan kepala sekolah saja. Pegawai Pemprov Bali juga supaya dipertimbangkan kenaikan kesejahteraan mereka. Kemudian, bendesa adat (kelian desa adat) juga lebih disejahterakan dengan menaikkan insentifnya,” jelas IGP Budiarta yang akrab dipanggil Gung De saat di-konfirmasi NusaBali di Denpasar, Selasa (5/11).

“Ini penting kami suarakan, supaya adil dan tidak menimbulkan kecemburuan. Kalau kebijakan menaikkan tunjangan kepala sekolah, jelas kami sangat apresiasi kebijakan Gubernur Bali," lanjut politisi senior PDIP asal Desa Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan ini.

Gung De menegaskan, tunjangan para kepala sekolah yang naik hingga 300 persen lebih, mungkin bisa dilakukan secara bertahap. Tidak langsung dengan angka 300 persen. “Kalau bertahap, lebih tepat rasanya. Demikian juga dengan penghargaan kepada bendesa adat di Bali. Bahkan, bila perlu kalau Pemprov Bali ada anggaran, para kelian adat dan pamangku juga diperhatikan kesejahteraannya," kata Gung De.

Sementara, kenaikan tunjangan kepala sekolah yang sangat fantastis ini diharapkan bukan hanya dinikmati sebagai penghargaan semata. Namun, menurut Gung De, kenaikan tunjangan ini harus diimbangi juga dengan kinerja yang maksimal bagi kaum pendidik. "Ya, kinerja guru dan kepala sekolah juga harus bagus dan semakin baik," tegas anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Denpasar yang notabene mantan Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPRD Bali 2014-2019 ini.

Sedangkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali dari Fraksi Gerindra, I Wayan Disel Astawa, menyatakan menaikkan tunjangan kepala sekolah ini sebagai upaya Gubernur Koster untuk meningkatkan kesejahteraan kalangan pendidik. "Saya dukung itu 100 persen. Ini menjadi sejarah tunjangan kepala sekolah naik sampai 300 persen,” ujar Disel Astawa saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Selasa kemarin.

Menurut Disel Astawa, Gubernur Koster juga diharapkan memperhatikan kesejahteraan tenaga-tenaga Penyuluh Bahasa Bali, sebagai bagian dari implementasi visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. "Apalagi, Gubernur Koster sangat komitmen dengan pelestarian adat dan budaya Bali. Ya, kita harapkan para penyuluh Bahasa Bali di kabupaten/kota diperhatikan nasib dan kesejahteraan mereka," tegas poliyisi gerindra asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini.

Disel Astawa menambahkan, kenaikan tunjangan para kepala sekolah oleh Gubernur Koster ini sekaligus menjadi tantangan bagi Kasek dan guru di sekolahnya untuk unjuk prestasi dengan meningkatkan produktivitas. "Karena merekalah (guru, Red) yang mendidik generasi kita. Jadi, antara tunjangan yang naik dengan kinerja supaya berimbang," papar Disel Astawa yang juga menjabat Bendesa Adat Ungasan. *nat

Komentar