nusabali

Desa Sukadana Pasang Pipa Air 4.000 Meter

  • www.nusabali.com-desa-sukadana-pasang-pipa-air-4000-meter

Pemerintah Desa Sukadana, Kecamatan Kubu, Karangasem pasang pipa air sepanjang 4.000 meter untuk percepatan pelayanan air bersih ke masyarakat.

AMLAPURA, NusaBali

Sumber dana dari program Pamsimas (Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat) sebesar Rp 330 juta. Selama musim kemarau, rata-rata masyarakat membeli air per mobil tangki Rp 200.000.

Suardana mengatakan, hanya perlu pemasangan pipa sepanjang 4.000 meter untuk kelancaran air bersih menyasar 30 KK warga Banjar Bukit. Sumber air telah ada di bagian bawah dan telah ditampung di reservoar. Begitu pipa tersambung, air bisa konek ke reservoar dan dialirkan secara gravitasi dialirkan dari reservoar. Suardana menambahkan, bantuan melalui Pamsimas itu sementara dikhususkan untuk Banjar Bukit, tidak mungkin mampu digunakan untuk melayani banjar lain karena terbatasnya anggaran.

Rencananya jika tahun depan kembali dapat bantuan program serupa, dialihkan ke banjar lain yang juga kesulitan air bersih. Sedangkan kesulitan air untuk warga di Banjar Nusu dan Banjar Kayuaya, selama ini telah memanfaatkan sumur, telah dibangun reservoar dengan kapasitas 750 meter kubik yang rencananya nanti dikelola BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dengan harga jual Rp 7.000 per meter kubik. Sehingga Banjar Nusu berpenduduk 1.433 dan Banjar Kayuaya berpenduduk 1.286 jiwa, optimal dapat pelayanan air bersih.

Kelian Banjar Nusu I Made Eka Yudistira dan Kelian Banjar Kayuaya I Made tarsi Ardipa. Disebutkan di Desa Sukadana berpenduduk 8.249 jiwa, secara umum kesulitan air bersih tetapi mulai tertangani secara bertahap yang mewilayahi 9 banjar yakni Banjar Bukit, Banjar Karangsari, Banjar Kayuaya, Banjar Lebah, Banjar Mekar Sari, Banjar Nusu, Banjar Tigaron, Banjar Tigaron Kangin, dan Banjar Tigaron Kauh.

Sementara Plt Kepala Badan Penelitian Perencanaan dan Pengembangan Daerah Karangasem I Nyoman Siki Ngurah mengatakan, percepatan pengadaan air bersih tahun 2019 menyasar 15 desa. Bantuan proyek itu dari Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Balai Program Permukiman Wilayah Bali. Tiap desa kebagian proyek senilai Rp 330 juta hingga Rp 350 juta.

Dana itu untuk infrastruktur dan biaya pengelolaan. Bantuan itu dikemas dalam program Pamsimas (Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat). “Saya usulkan 52 desa, ternyata tahun 2019 kebagian bantuan untuk 15 desa, tahun depan kembali saya perjuangkan agar lebih banyak desa dapat bantuan pelayanan air bersih,” jelas Siki Ngurah. Prioritas bantuan yang diusulkan, katanya untuk desa-desa di pegunungan, yang tidak memiliki sumber air. Air untuk di daerah pegunungan bisa bersumber dari sumur bor, atau mengangkat air permukaan dari daerah rendah. *k16

Komentar