nusabali

Puskopdit Bali Artha Guna Tak Khawatiri KUR

  • www.nusabali.com-puskopdit-bali-artha-guna-tak-khawatiri-kur

Tantangan koperasi primer di bawah Puskopdit bukan pada saingan suku bunga seperti KUR, melainkan soal image miring perkoperasian.

GIANYAR, NusdaBali

Para pelaku koperasi di Bali sempat gentar karena adanya kebijakan pemerintah yang meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR),  dengan suku bunga ‘obral’ atau sangat rendah yakni 0,7 per tahun. Sedangkan suku bunga kredit pada kebanyakan koperasi lebih dari 1 persen per bulan.

Namun seiring dengan kapabilitas manajemen koperasi untuk meyakinkan tentang multi fungsi koperasi kepada para anggota, tak banyak koperasi khawatir dengan KUR. Salah satu koperasi yang tak terpengaruh KUR itu, antara lain, Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) Bali Artha Guna, Provinsi Bali. Puskopdit bermarkas di Banjar Tegaljaya, Desa Dalung, Kuta Utara, Badung ini menaungi 20 koperasi primer.

‘’Awalnya, kami sempat keder dengan adanya KUR itu. Tapi, setelah program KUR itu berjalan, koperasi kami juga berjalan sebagaimana biasa. Bahkan rata-rata mengalami peningkatan SHU (sisa hasil usaha),’’ papar Wakil Ketua Puskopdit Bali Artha Guna, Provinsi Bali, Nyoman Marsina di Jaba Pura Taman Pule, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, Sabtu (19/10/2019).

Saat itu, di jaba pura setempat, sedang dilaksanakan Acara Kebersamaan Puskopdit Bali Artha Guna bertema Local Service, Global Reach (layanan lokal, jangkauan global). Marsina juga menjabat Ketua Koperasi Primer Sumber Kasih Tangeb, Desa Tangeb, Kelurahan Abianbase, Kecamatan Mengwi, Badung.

Dia mengakui, hampir lima tahun program KUR berjalan, tak membuat khawatir dirinya mengelola kinerja koperasi di bawah Puskopdit ini. Karena manajemen setiap koperasi primer terus digenjot untuk meyakinkan kepada anggota bahwa menjadi anggota koperasi buka semata urusan bunga uang.

Karena dalam setuap koperasi, setiap anggota adalah pemilik koperasi yang berhak menentukan arah dan kemajuan koperasi.

Koperasi selain memberikan bunga uang relatif rendah kepada anggota, juga memberikan dana-dana lain kepada anggota, bahkan kepada non anggota yang ikut andil menghidupkan koperasi. Dana dimaksud, antara lain, dana kesejahteraan anggota, dana sosial kepada masyarakat, bea siswa kepada anak kurang mampu namun berpretasi, dan dana-dana lain. Kata dia, 20 koperasi primer di bawah  Puskopditnya kebanyakan meluncurkan kredit dengan suku bunga variatif, 1,1 persen - 1,5 persen menurun. Khusus di koperasi primernya, kredit yang disalurkan mulai dari Rp 2 juta - Rp 1,5 miliar, sesuai rekam jejak peminjam.

Marsina mengaku, tantangan koperasi primer di bawah Puskopdit bukan pada saingan suku bunga seperti KUR, melainkan soal image miring perkoperasian. Hal ini terjadi karena masih ada koperasi abal-abal yang dibentuk oleh kelompok rentenir yang mengedarkan kredit atas nama koperasi. Ciri khas koperasi  ini yakni tak melakukan edukasi kepada anggota dan tak memperkuat manajemen yang berporos pada anggota. ‘’Sehingga nama koperasi jadi rusak. Mereka rentenir memakai nama koperasi, biar terkesan legal,’’ jelasnya.

Jelas Marsina, berbeda halnya dengan koperasi, terutama di bawah naungan Puskopdit Bali Artha Guna. Puskopdit, jelas dia, selalu melakukan edukasi kepada manajemen dan anggota, monitoring dan evaluasi, lebih-lebih jika ada koperasi yang bersinyal ‘terancam kurang sehat’.

Acara kebersamaan ini digelar bergilir di setiap kabupaten/kota di Bali, tahun 2019 dilangsungkan di Desa Mas, Ubud, Gianyar. Ketua Kopdit Kubu Bingin yang berkantor di Desa Tengkulak, Kecamatan Sukawati, Gianyar, selaku tuan rumah, Nyoman Arjawa mengatakan, acara kebersamaan ini diisi dengan pelbagai kegiatan. Antara lain, jalan santai keliling Desa Mas, pengobatan gratis, donor darah, pentas seni tari barong oleh anak-anak anggota koperasi, yoga tertawa, pentas joged bumbung, dan kuliner anggota koperasi. ‘’Acara ini kami kemas bermodelkan  kearifan lokal Bali, sebagai salah satu upaya mendekatkan diri kepada masyarakat sekitar,’’ jelasnya.

Acara tersebut dihadiri 540 orang dari jajaran manajemen Puskopdit Bali Artha Guna se-Provinsi Bali. Acara ini bertujuan  memperkuat gerakan koperasi sekaligus sebagai media promosi koperasi. Acara juga diisi  Motivasi Kinerja Koperasi oleh psikolog Dra Retno IG Kusuma MKes Psikolog dari RSUP Sanglah, Denpasar.*lsa

Komentar