nusabali

BSS Festival Masyarakatkan Meditasi Piramid

  • www.nusabali.com-bss-festival-masyarakatkan-meditasi-piramid

Yayasan Pyramid Sosial Spiritual Meditasi Indonesia memasyarakatkan Meditasi Piramid melalui Bali Spiritual Science (BSS) Festival di Suly Vegetarian Resort, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar.

GIANYAR, NusaBali

Festival berlangsung Sabtu (19/10) - Minggu (20/10), dengan 250 peserta dari masyarakat lokal, wisatawan domestik dan mancanegara.

Pengawas Yayasan Pyramid Sosial Spiritual Meditasi Indonesia, Bali Ketut Peringgantara bersama Ketua Panitia Ida Bagus Gede Widnyana ST menjelaskan, Meditasi Pyramid adalah metode sederhana merasakan irama nafas demi mencapai kesadaran diri. “Metodenya sangat sederhana, gampang dilakukan. Hanya merasakan irama nafas. Itu bukan hanya sebagai dasar, juga menyeluruh. Karena nafas adalah anugrah Tuhan paling tinggi pada manusia,” jelasnya.

Meditasi ini dilakukan tanpa melantunkan kata atau mantra serta bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dalam kondisi apapun. “Berbeda dengan doa yang mengandung sebuah harapan atau permintaan. Meditasi pyramid ini mengajak seseorang untuk tenang nyaman hanya merasakan irama nafas masuk dan keluar lewat hidung,” jelasnya.

Disebut meditasi pyramid, karena sarananya berupa pyramid. “Paling sederhana bisa dijadikan topi, bisa juga dibuatkan tempat duduk khusus yang diatasnya runcing seperti pyramid atau berupa gedung besar,” terangnya.

Menurutnya, metode ini tiga kali lebih kuat dari meditasi biasa yang tanpa pyramid/piramida. Ia menambahkan, penggunaan pramida dalam meditasi mempercepat proses relaksasi, membawa perasan tenang, sejahtera, sikap yang lebih terbuka,  dan positif. Jika dikaitkan dengan kehidupan spiritual orang Bali, piramida ini identik dengan meru atau tumpang serta bangunan di tempat suci.

Festival ini digelar sebagai tujuan mencapai kebahagiaan, kesehatan, dan keharmonisan  bagi seluruh umat dengan  alam semesta.  Selain meditasi piramida, acara juga diisi dengan diskusi spiritual dengan Pitamaha Patrji dan Guruji Anand Krishna, meditasi music, serta kolaborasi pertunjukkan seni India-Bali. Selain meditasi, festival ini juga mengajak peserta memaknai gerakan Ahimsa yang artinya tidak menyakiti sesame manusia, hewan, tumbuhan dan alam sekitar. Sekaligus mengajak peserta untuk menerapkan pola hidup sehat sederhana, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan vegetarian. “Sebaiknya vegetarian, karena dari penerapan konsepnya bisa meningkatkan rasa empati, cinta kasih pada sesame dan sebuah bentuk mensyukuri kehidupan alam,” imbuhnya.

Ditambahkan Ketut Pringgantara, situasi jaman sekarang meditasi sudah menjadi kebutuhan. Mengingat, manusia semakin terpengaruh pada gaya hidup hedonis yang serba cepat serba instan. “Jaman sekarang, meditasi sudah menjadi kebutuhan. Sebagai problem solver yang membebaskan manusia dari godaan duniawi. Meditasi penting untuk merajut kasih dalam keadaan dunia yang serba serbi seperti saat ini,” ujar Instruktur Yoga yang kini Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Bali ini.

Idealnya, seseorang melakukan meditasi sesuai usia. Misalnya usia 20 tahun, lakukan meditasi 20 menit per hari. “Baiknya dilakukan pada pagi hari sebelum beraktivitas, saat pikiran masih tenang,” sarannya.*nvi

Komentar