nusabali

TPA Bengkala Kubutambahan Kebakaran Lagi

  • www.nusabali.com-tpa-bengkala-kubutambahan-kebakaran-lagi

Kebakaran diduga dipicu karena cuaca panas yang disambut gas metan di tumpukan sampah sehingga menghasilkan titik api.

SINGARAJA, NusaBali

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng kembali berasap Minggu (20/10/2019) pukul 00.30 WITA. Kebakaran terjadi pada gunung sampah di bagian selatan, kemudian cepat menyebar ke bagian barat karena angin kencang. Hingga Minggu siang kepulan asap pun masih membubung ke angkasa, meski titik api sudah dipadamkan Dinas Pemadam Kebakaran.

Menurut warga setempat, titik api memang bermula dari gunung sampah di sebelah selatan. Api pun cepat menyebar dan melalap timbunan sampah yang mudah terbakar hingga meluas ke sisi barat TPA. Embusan angin kencang juga disebut-sebut sebagai pemicu rembetan api yang menjalar sangat cepat hingga membakar 2 hektare gundukan sampah setinggi 10 meter di TPA.

Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng pun sudah melakukan penanganan sejak dilaporkan sekitar pukul 00.40 WITA. Berkekuatan tiga armada dan satu mobil tangki suplai air dari Dinas Perkimta Buleleng, kobaran api yang terus membesar malam kemarin dijinakkan. Namun petugas pemadam kebakaran terpaksa mundur pada pukul 04.00 WITA karena karena situasi terlalu berasap. Penanganan api baru dilanjutkan pada pukul 08.00 WITA dengan sistem pemadaman dimulai dari atas gunung sampah.

Kapala Bidang Pemberdayaan dan Sarpras, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng, Pasek Sujendra, mengatakan penanganan api di TPA Bengkala hingga pagi kemarin sudah menghabiskan 20 tangki air. Timnya pun cukup kewalahan menangani api yang terus menjalar dan sulit dipadamkan terutama di tumpukan dalam gunung sampah. “Minggu dini hari sempat break karena asap tebal dan kondisi gelap selain juga angin sangat kencang, lalu paginya lanjut lagi meski di luar sudah kelihatan padam, karena ini tumpukan sampah di dalamnya bisa saja masih menyala,” jelas Sujendra.

Sementara itu Sekretaris DLH Buleleng, Ariston Adhi Pamungkas ditemui di TPA Bengkala mengatakan kebakaran TPA yang terulang terjadi seperti bulan November 2018 lalu, diduga dipicu karena cuaca panas yang disambut gas metan di tumpukan sampah sehingga menghasilkan titik api. Selain juga adanya bahan-bahan yang mudah terbakar di gunung sampah itu menyebabkan api cepat membesar dan menyebar.

Meski tak sampai menggganggu warga sekitar, kebakaran TPA yang kerap terjadi sejauh ini masih dicarikan solusi tepat. Salah satunya dengan menerapkan jadwal piket dan pengawasan di TPA. “Kalau ada titik api muncul dapat langsung dilaporkan oleh petugas ke Damkar, selain itu juga upaya pemadaman api swadaya sebelumdamkar tiba di lokasi. Selain itu kami juga mendorong masyarakat melakukan pemilahan sampah di rumah tangga, untuk mengurangi potensi kebakaran,” kata Ariston.*k23

Komentar