nusabali

Ada Luka Benda Tumpul pada Organ Vital

Mahasiswa Meninggal Saat Pradiksar Menwa

  • www.nusabali.com-ada-luka-benda-tumpul-pada-organ-vital

Akbar (19) mahasiswa Universitas Taman Siswa Palembang, Sumatera Selatan, meninggal saat mengikuti kegiatan pra-pendidikan dasar resimen mahasiswa (Menwa) di Desa Tajung Senai, Ogan Ilir pada Rabu (16/10).

PALEMBANG, NusaBali

Dari informasi yang dihimpun, sebelum tewas mahasiswa Fakultas Hukum semester III itu sempat mengalami kram pada kaki dan kejang sehingga dilarikan ke rumah sakit Ar Royan di Indralaya.

Ayah korban, Tito seakan tak percaya mendengar kabar korban telah meninggal dunia. Hal itu mengingat sebelum berangkat mengikuti diksar, korban masih sehat.

"Sebelum pergi masih sehat," ujar Tito saat ditemui di RS Bhayangkara, Kamis (17/10).

Akbar menurut Tito mengikuti kegiatan Pradiksar pada Minggu (13/10). Namun tiba-tiba mendapat kabar Akbar dirawat di rumah sakit hingga meninggal pada Rabu (16/10) sekitar pukul 15.25 WIB.

Merasa curiga dengan tewasnya sang anak, orangtua korban minta jasad anaknya divisum. Keluarga minta visum karena ada dugaan kekerasan pada tubuh korban.

Dari pemeriksaan forensik, diketahui ada luka pada tubuh korban. "Untuk Menwa itu kalau di kepala sama badannya tidak kami jumpai kekerasan. Tapi memang ada bekas benda tumpul," kata dokter forensik di RS Bhayangkara, dr Indra, Kamis (17/10) seperti dilansir detik.

Menurutnya, luka benda tumpul itu ditemukan di daerah organ vital Akbar. Meskipun jumlahnya tidak banyak, tapi luka itu disebut sangat fatal.

"Iya, itu kemungkinan besar (penyebab korban meninggal) dan itu sangat vital, tidak bisa saya sebutkan apa tetapi itu vital," tegas Indra.

Rektor Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang, Ki Joko Siswanto mengatakan kegiatan pra Diksar Menwa tersebut bukan kegiatan dari kampus Unitas. Sebab, pesertanya merupakan gabungan dari berbagai kampus.

"Itu bukan kegiatan kampus. Seluruh pesertanya ada dari universitas lain. Bukan kita penyelenggaranya," kata Joko, Kamis (17/10) seperti dikutip dari kompas.

Sementara itu Kapolres Ogan Ilir, AKBP Imam Tarmudi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan meninggalnya Akbar. Laporan itu disampaikan langsung oleh orang tuanya Tito.

"Sementara ini kami masih mendalami perkara itu, orang tua lapor juga sudah kita terima. Upaya berikutnya itu masih kita dalami," kata Imam.

Korban, kata Imam, mengikuti kegiatan bersama teman-temannya dari kampus. Korban direncanakan mengikuti diksar selama sepekan.

"Katanya pelaksanaan itu hari Minggu. Artinya ada peserta dan itu akan kami dalami sesuai laporan, itu laporan kita terima terkait Pasal 351 (penganiayaan) dan penyebabnya apa belum tahu," ujar Imam. *

Komentar