nusabali

Akan Diabadikan Jadi Nama Auditorium Universitas Ngurah Rai

Mantan Bupati Buleleng Ketut Wirata Sindhu Tutup Usia Setelah 4 Tahun Lawan Kanker Usus

  • www.nusabali.com-akan-diabadikan-jadi-nama-auditorium-universitas-ngurah-rai

Jenazah almarhum Ketut Wirata Sindhu masih disemayamkan di Rumah Duka Kertha Semadi, Jalan Cargo Permai Nomor 109 Ubung Kaja, Denpasar Utara. Belum dipastikan kapan jenazah pendiri Universitas Ngurah Rai Denpasar tahun 1979 ini akan diabenkan

DENPASAR, NusaBali

Bupati Buleleng periode 1993-2002, Drs I Ketut Wirata Sindhu, 77, meninggal dunia di kediamannya kawasan Jalan Intan Nomor 7 Ubung, Denpasar Utara, Senin (7/10) siang pukul 13.28 Wita. Tokoh pendidikan asal Banjar Tengah, Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini tutup usia setelah berjuang melawan penyakit kanker usus yang dideritanya selama 4 tahun terakhir. Pihak kampus Universitas Ngurah Rai Denpasar berencana akan abadikan nama almarhum sebagai nama auditorium.

Sebelum meninggal, Ketut Wirata Sindhu sempat beberapa kali dirawat di RSUP Sanglah, Denpasar. Berdasarkan informasi dari RSUP Sanglah, almarhum terakhir kali dirawat 23 September hingga 4 Oktober 2019. Setelah itu, almarhum dibolehkan pulang, namun dengan homecare (perawatan di rumah).

Menurut keterangan anak ketiga almarhum, Dr Nyoman Diah Utari Dewi, kondisi Wirata Sindhu mulai drop sejak Senin pagi. Setelah kondisinya drop, mantan Kepala Kantor Wilayah Depertamen Penerangan Provinsi Bali ini akhirnya menghembuskan napas terakhir, Senin siang pukul 13.28 Wita.

Jenazah almarhum Wirata Sindhu kemudian dimandikan di Kamar Jenazah RSUP Sanglah. Selanjutnya, jenazah almarhum disemayamkan di Rumah Duka Kertha Semadi, Jalan Cargo Permai Nomor 109 Ubung Kaja, Denpasar Utara.

Sejauh ini, belum dipastikan kapan jenazah almarhum akan diabenkan. Ketut Wirata Sindhu sendiri berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Luh Nyoman Masmi, serta empat anak: Putu Umbara Sugiantara, Made Dwining Ratna Sari, Nyoman Diah Utari Dewi, dan Ketut Manggala Putra. Hingga akhir hayatnya di usia 77 tahun, almarhum telah dikaruniai 3 cucu.

“Bapak sudah 4 tahun menderita kanker usus. Bapak sempat menjalani operasi. Sudah beberapa kali bolak balik masuk rumah sakit. Dalam sebulan ini, kondisinya agak drop, makan pun susah,” tutur Dr Diah Utari Dewi saat ditemui NusaBali di Rumah Duka Kerta Semadhi, Senin kemarin.

Meskipun kondisinya seperti itu, menurut Diah Utari, almarhum Wirata Sindhu dikenal sebagai sosok yang selalu bersemangat. Selama berjuang melawan sakit kanker usua yang dideritanya, almarhum selalu semangat dan antusias. Bahkan, kerap menyempatkan diri mengikuti berbagai kegiatan di kampus Universitas Ngurah Rai (UNR) Denpasar, perguruan tinggi yang didirikannya. Hingga akhir hayatnya, Wirata Sindhu masih menjadi Pembina di UNR Denpasar.

“Bapak senangnya di kampus. Semangatnya jadi tersalurkan di kampus. Kalau setiap membicarakan tentang kampus dan politik, beliau langsung semangat. Kalau tidak salah, tiga hari yang lalu ada akreditasi kampus, beliau sangat senang melihat kemajuan kampusnya,” kenang Diah Utari sembari menyebut almarhum Wirata Sindhu jadi Penasihat Partai Golkar.

Selama ini, almarhum Wirata Sindhu dikenal sebagai sosok yang enjoy menjalani hidup. Dia menumbuhkan semangat dengan melakukan kegiatan positif. Menurut Diah Utari, keluarga sangat kehilangan atas berpulangnya almarhum.

Hingga saat ini, kata Diah Utari, pihak keluarga besar masih berembuk untuk menentukan prosesi pemakaman atau pengabenan jenaah almarhum Wirata Sindhu. Pasalnya, bulan ini keluarga besar sedang menggelar upacara pawiwahan (pernikahan) salah satu keponakan almarhum. “Masih memerlukan rembuk keluarga besar. Jadi, kami belum bisa menginformasikan prosesi untuk Bapak apakah diselesaikan di sini atau bagaimana,” katanya.

Almarhum Ketut Wirata Sindhu mengawali kariernya sebagai Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Penerangan Kabupaten Badung tahun 1975. Setelah 9 tahun bertugas di Badung, Wirata Sindhu promosi menjadi Kakanwil Deppen Provinsi Bali pada 1984. Jabatan ini dipegangnya selama 9 tahun hingga 1993, sebelum kemudian Wirata Sindhu terpilih menjadi Bupati Buleleng menggantikan Nyoman Ginantra.

Wirata Sindhu merupakan Bupati Buleleng terakhir di era Orde Baru. Almarhum menjabat Bupati Buleleng sampai tahun 2002, sebelum digantikan oleh Putu Bagiada. Pada era kepemimpinan Bupati Wirata Sindhu, di Kantor Bupati Buleleng terjadi aksi bakar-bakaran mengusul gagalnya Megawati Soekarnoputri terpilih menjadi Presiden RI tahun 1999.

Selain menjadi birokrat, Wirata Sindhu juga dikenal sebagai tokoh pendidikan. Almarhum Wirata Sindhu pula yang mendirikan UNR Denpasar tahun 1979. UNR menjadi universitas tertua kedua di Bali bahkan di wilayah Kopertis Wilayah VIII (Bali-NTB-NTT). Selain itu, Wirata Sindhu juga aktif berpolitik akni di Golkar.

Sementara itu, Rektor UNR Denpasar, Dr Nyoman Sura Adi Tenaya, mengatakan almarhum Wirata Sindhu merupakan tokoh pendidikan yang sangat andal dan tangguh. Sikapnya selalu membina dan memotivasi. Pada 1978, almarhum sudah membaca situasi bahwa Bali memerlukan tambahan perguruan tinggi swasta untuk menggodok SDM yang nantinya bisa mengatasi permasalahan dan arus globalisasi.

Menurut Sura Adi, almarhum Wirata Sindhu terkenal gigih merintis UNR Denpasar, bahkan memperhatikan kemajuan kampus yang didirikan hingga akhir hayatnya. “Kami nantinya akan memberikan penghargaan atas jasa-jasa beliau. Mungkin namanya akan diabadikan sebagai nama ruangan atau nama Auditorium Universitas Ngurah Rai. Tanpa beliau, mungkin kami tidak berarti apa-apa. Kami merasa sangat kehilangan,” ujar Sura Adi kepada NuaBali, Senin kemarin. *ind

Komentar