BPBD Buleleng Ajukan Pengadaan Rubber Boat
Kapal rubber boat berguna untuk menangani kecelakaan laut dan pengamanan acara di laut.
SINGARAJA, NusaBali
Pasca rusaknya kapal Karamaran akibat dihantam gelombang pasang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng kembali akan mengajukan pengadaan kapal ke pemerintah pusat. Hanya saja kapal yang akan dimohon adalah kapal kecil jenis rubber boat. Rencana usulan pengadaan itu segera akan dikirim ke BPBD Provinsi Bali sekaligus ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat tahun mendatang.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, Rabu (2/9/2019) mengatakan, pengusulan kembali kapal laut itu sangat penting bagi BPBD Buleleng yang memiliki garis pantai terpanjang di Bali. Terlepas dari jumlah kecelakaan laut yang terjadi selama ini cukup tinggi. Keberadaan kapal diperuntukkan membantu Basarnas dalam menangani laporan kecelakaan laut di wilayah Buleleng dan pengamanan acara yang dilaksanakan di tengah laut.
“Tahun depan akan kami usulkan kembali baik ke BPBD Provinsi maupun ke BNPB. Kami mohon yang kapal kecil, sejenis rubber boat dengan kekuatan spek mesin sama dengan Basarnas,” jelas Kalak Ida Bagus Suadnyana.
Dirinya pun mengaku memilih rubber boat dengan berbagai pertimbangan. Selain untuk memudahkan pengangkutan yang bisa mobil dengan truk, juga dinilai lebih tahan pada cuaca ekstrem. Selain itu juga tidak memerlukan dermaga atau tempat parkir khusus untuk penyimpanannya. “Kalau yang hancur itu kan berat sekali sampai 2,5 ton, tetapi kalau kapal kecil ini langsung bisa dinaikkan di mobil dan lebih mudah membawanya, risiko kerusakan akibat cuaca buruk juga lebih kecil,” imbuh dia.
Mantan Kadisdukcapil ini berharap apa yang menjadi usulannya nanti dapat disetujui oleh pusat atau BPBD Provinsi. Namun kalau pun tidak, BPBD Kabupaten Buleleng mengaku akan melakukan survei harga yang dinilai hanya ratusan juta yang pengadaannya dapat dialokasikan menggunakan APBD Kabupaten Buleleng.*k23
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, Rabu (2/9/2019) mengatakan, pengusulan kembali kapal laut itu sangat penting bagi BPBD Buleleng yang memiliki garis pantai terpanjang di Bali. Terlepas dari jumlah kecelakaan laut yang terjadi selama ini cukup tinggi. Keberadaan kapal diperuntukkan membantu Basarnas dalam menangani laporan kecelakaan laut di wilayah Buleleng dan pengamanan acara yang dilaksanakan di tengah laut.
“Tahun depan akan kami usulkan kembali baik ke BPBD Provinsi maupun ke BNPB. Kami mohon yang kapal kecil, sejenis rubber boat dengan kekuatan spek mesin sama dengan Basarnas,” jelas Kalak Ida Bagus Suadnyana.
Dirinya pun mengaku memilih rubber boat dengan berbagai pertimbangan. Selain untuk memudahkan pengangkutan yang bisa mobil dengan truk, juga dinilai lebih tahan pada cuaca ekstrem. Selain itu juga tidak memerlukan dermaga atau tempat parkir khusus untuk penyimpanannya. “Kalau yang hancur itu kan berat sekali sampai 2,5 ton, tetapi kalau kapal kecil ini langsung bisa dinaikkan di mobil dan lebih mudah membawanya, risiko kerusakan akibat cuaca buruk juga lebih kecil,” imbuh dia.
Mantan Kadisdukcapil ini berharap apa yang menjadi usulannya nanti dapat disetujui oleh pusat atau BPBD Provinsi. Namun kalau pun tidak, BPBD Kabupaten Buleleng mengaku akan melakukan survei harga yang dinilai hanya ratusan juta yang pengadaannya dapat dialokasikan menggunakan APBD Kabupaten Buleleng.*k23
Komentar