nusabali

Nilai Tukar Petani Bali Turun 0,49 Persen

  • www.nusabali.com-nilai-tukar-petani-bali-turun-049-persen

Penurunan NTP searah dengan kondisi nasional yang tercatat mengalami deflasi perdesaan 0,73 persen.

DENPASAR, NusaBali.com
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Bali pada September 2019 turun 0,49 menjadi 104,14 dari 104,65 pada pada bulan sebelumnya, yakni Agustus 2019. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP Juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Adapun penurunan NTP Bali pada September 2019 tercatat pada dua subsektor, yaitu, subsektor peternakan sebesar 1,68%, disusul subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 1,07%. “Sedangkan subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 1,19%, disusul subsektor perikanan dan hortikultura masing-masing sebesar 0,19% dan 0,13%,” papar I Gede Nyoman Subadri, Kepala Bidang Satatistik Distribusi BPS Bali dalam konferensi pers bulanan BPS Bali, Selasa (1/10/2019) di Kantor BPS Bali, Denpasar.

Dalam penghitungan indeks harga konsumen (inflasi) perdesaan, lanjut Subadri, pada September 2019 Bali tercatat mengalami deflasi sebesar 0,63%. “Hal ini searah dengan kondisi secara nasional yang tercatat mengalami deflasi perdesaan sebesar 0,73%,” sebutnya.

Dari 33 provinsi amatan penghitungan indeks konsumsi rumah tangga petani (perdesaan) pada September 2019, tercatat 26 provinsi mengalami deflasi dan 7 provinsi mengalami inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Sumatera Barat sebesar 1,24 persen dan terdangkal di Maluku Utara sebesar 0,12 persen. Sementara itu, inflasi tertinggi tercatat di Gorontalo sebesar 1,40 persen dan terendah di Papua sebesar 0,01 persen.*has

Komentar