nusabali

Delineator di Penarungan Banyak Rusak

  • www.nusabali.com-delineator-di-penarungan-banyak-rusak

Delineator yang ada saat ini dipasang pada 2015. Dishub Badung akan melakukan pengadaan sebanyak 1.000 unit pada 2020 mendatang.

MANGUPURA, NusaBali

Patok pengaman jalan (delineator plastik) di Jalan Raya Penarungan, Kecamatan Mengwi, kondisinya memprihatinkan. Selain rusak ada juga pembatas jalan yang sudah hilang. Padahal, keberadaan pembatas jalan sangat penting, sebagai penanda bahwa pengendara harus lebih berhati-hati ketika melintas, lantaran jalan di kawasan tersebut sempit.

Menurut warga setempat, patok pengaman jalan di kawasan tersebut sudah lama rusak. Bahkan, pada beberapa titik sudah hilang, hanya tinggal bagian pondasinya saja. “Sudah lama rusak tapi belum diperbaiki,” kata salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan, Minggu (22/9).

Warga yang tinggal di Penarungan ini berharap supaya pemerintah mengganti dengan yang baru. “Harusnya sudah diganti, karena bukan hanya satu yang rusak, tapi banyak,” ucapnya.

Harapan warga ini memang benar adanya. Sebab, fungsi patok pengaman jalan ini sangat penting sebagai penanda bagi warga yang melintas. Pada kanan dan kiri jalan merupakan lahan persawahan, bahkan pada beberapa titik cukup terjal, sehingga cukup membahayakan terutama pada saat malam hari.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung AA Rai Yuda Dharma, saat dikonfirmasi tak bisa memberikan komentar banyak. Dia menyatakan sedang ada upacara. “Untuk aset tersebut bisa dikonfirmasi dengan Kabid Lalu Lintas, karena pengadaannya dan teknisnya sudah ada. Mohon maaf saya lagi ada upacara di kampung,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Badung Tofan Priyanto, membenarkan kerusakan sejumlah patok pengaman jalan di wilayah Penarungan. “Iya, kami pasang delineator (patok pengaman jalan, Red) pada 2015 silam, sekarang memang sudah banyak yang rusak,” akunya.

Kerusakan patok pengaman jalan selain karena faktor usia juga karena ulah iseng orang-orang yang tak bertanggung jawab. “Ada yang iseng menendang delineator, jadinya rusak,” kata Tofan.

Disinggung kenapa tidak menggunakan patok pengaman jalan berbahan besi, menurut Tofan sesuai aturan delineator baik yang berbahan platik, cor-coran maupun besi diperbolehkan. “Mengingat fungsinya hanya untuk mengarahkan kendaraan sesuai lajurnya. Jadi, saat itu kami putuskan menggunakan yang berbahan plastik. Tapi sekali lagi delineator bukan untuk menahan beban kendaraan,” tegasnya.

Tofan menambahkan, Dishub Badung saat ini tengah merancang melakukan pergantian terhadap patok pengaman jalan tersebut. “Kajian sudah ada, kemungkinan tahun 2020 baru kami bisa melakukan pengadaan sebanyak 1.000 unit. Kami sudah pilih delineator berbahan cor-coran. Ada beberapa titik yang akan kami pasang, termasuk yang di Jalan Raya Penarungan itu,” tandasnya. *asa

Komentar