4 Kader Setor Formulir Cabup-Cawabup
Sanjaya Powerful, Adik Bupati Siap 'Tabanan Jilid III'
Dedy Pratama mengaku telah mendapat restu dari sang kakak Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti dan sang ayah, Nyoman Adi Wiryatama.
TABANAN, NusaBali
Sebanyak empat kandidat yang hendak maju tarung ke Pilkada Tabanan 2020 sudah mengembalikan berkas alias resmi mendaftarkan pencalonannya di Kantor DPC PDIP Tabanan di Jalan Yeh Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Rabu (18/9). Mereka masing-masing Anak Agung Nyoman Dharma Putra (mendaftar cawabup), adik kandung Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, yakni Gede Made Dedy Pratama (mendaftar cawabup), Komang Gede Sanjaya (mendaftar cabup) dan Made Arimbawa (mendaftar cawabup). Pengembalian berkas keempat kandidat langsung diterima oleh Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Calon DPC PDIP Tabanan, Gusti Nyoman Omardani.
Pantauan di lokasi, kandidat yang setor berkas datang di jam berbeda. Pertama kali dating kembalikan formulir adalah AA Nyoman Dharma Putra, kader PDIP yang sekaligus Ketua Komisi III DPRD Tabanan. Dharma Putra merupakan politisi asal Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan. Dia setor berkas hanya seorang diri. Kemudian disusul oleh adik kandung Bupati Tabanan, Gede Made Dedy Pratama. Dedy Pratama datang mendaftar diantar sang paman, Nyoman Sudiana dan Plt Perbekel Desa Angseri, I Made Arya serta beberapa simpatisan.
Dedy Pratama yang kini menjabat sebagai Sekretaris Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Tabanan ini pilih kembalikan berkas tanggal 18 September, karena mengaku ada bisikan alam. Selain itu dia suka dengan angka 11 dan 8. Angka 11 lambang kemenangan dan 8 melambangkan cinta kasih. "Mudah-mudahan apa yang kita harapkan turun rekomendasi ikut tempur membuat Tabanan menjadi lebih baik," akunya.
Bahkan Dedy Pratama juga mengaku siap melanjutkan pembangunan Tabanan Jilid III sesuai dengan visi misi yang dicantumkan dalam berkas yang disetor. "Ya mudah-mudahan bisa melanjutkan Tabanan Jilid III dan membawa ke arah lebih baik dalam membangun Tabanan," terangnya.
Dalam kesempatan itu Dedy Pratama mengaku telah mendapat restu dari sang kakak Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti dan sang ayah, Nyoman Adi Wiryatama. Bahkan dia juga sempat mengatakan restu dari DPP. "Restu dari kakak dan bapak tidak ada masalah. Sama siapapun dapat restu. Sama DPP pun sudah dapat restu tapi saya tidak pernah bicara apapun. Yang penting apapun yang terbaiklah untuk kita semua dan kebersamaan," katanya.
Sedangkan Komang Gede Sanjaya mengaku siap menghadapi pilkada 2020 dengan kekuatan penuh alias powerful. Apalagi di Tabanan sedang naik daun karena PDIP memperoleh suara Pileg 2020 mencapai 70 persen. "Persiapan kita saya rasa semua tertata dengan baik. Apalagi saya selama ini sudah mendampingi Bu Eka (Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Tabanan) selama 9 tahun dan sudah keliling di 133 desa, sehingga sudah tahu peta dan keinginan rakyat, tinggal mengimplemantasikan saja," tegasnya.
Disinggung mengenai pasangan yang diinginkan? Sanjaya belum bisa menjawab. Karena pada dasarnya keputusan tersebut ada di DPP partai. “Jika saya diberikan kepercayaan siapapun yang dipasangkan saya siap," tegas politisi asal Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini.
Bahkan dengan banyaknya kandidat yang mengambil formulir, Sanjaya mengaku tak gentar. Sebab sudah memiliki pengalaman 10 tahun. "Tidak gentar saya dalam membangun Tabanan. Justru adanya banyak kandidat sangat senang karena hampir seluruh mewakili. Jadi sangat apresiasi kawan-kawan yang ingin mencalonkan diri menjadi bupati dan wakil bupati yang pada intinya mempunyai visi dan misi yang sama," tandasnya.
Sementara dari empat calon yang telah mendaftar berkas yang dibawa seluruhnya lengkap dan berkas nantinya pada tanggal 19 September disetor ke DPD PDIP Bali, lalu DPD yang akan menyetor ke DPP PDIP. *des
Pantauan di lokasi, kandidat yang setor berkas datang di jam berbeda. Pertama kali dating kembalikan formulir adalah AA Nyoman Dharma Putra, kader PDIP yang sekaligus Ketua Komisi III DPRD Tabanan. Dharma Putra merupakan politisi asal Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan. Dia setor berkas hanya seorang diri. Kemudian disusul oleh adik kandung Bupati Tabanan, Gede Made Dedy Pratama. Dedy Pratama datang mendaftar diantar sang paman, Nyoman Sudiana dan Plt Perbekel Desa Angseri, I Made Arya serta beberapa simpatisan.
Dedy Pratama yang kini menjabat sebagai Sekretaris Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Tabanan ini pilih kembalikan berkas tanggal 18 September, karena mengaku ada bisikan alam. Selain itu dia suka dengan angka 11 dan 8. Angka 11 lambang kemenangan dan 8 melambangkan cinta kasih. "Mudah-mudahan apa yang kita harapkan turun rekomendasi ikut tempur membuat Tabanan menjadi lebih baik," akunya.
Bahkan Dedy Pratama juga mengaku siap melanjutkan pembangunan Tabanan Jilid III sesuai dengan visi misi yang dicantumkan dalam berkas yang disetor. "Ya mudah-mudahan bisa melanjutkan Tabanan Jilid III dan membawa ke arah lebih baik dalam membangun Tabanan," terangnya.
Dalam kesempatan itu Dedy Pratama mengaku telah mendapat restu dari sang kakak Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti dan sang ayah, Nyoman Adi Wiryatama. Bahkan dia juga sempat mengatakan restu dari DPP. "Restu dari kakak dan bapak tidak ada masalah. Sama siapapun dapat restu. Sama DPP pun sudah dapat restu tapi saya tidak pernah bicara apapun. Yang penting apapun yang terbaiklah untuk kita semua dan kebersamaan," katanya.
Sedangkan Komang Gede Sanjaya mengaku siap menghadapi pilkada 2020 dengan kekuatan penuh alias powerful. Apalagi di Tabanan sedang naik daun karena PDIP memperoleh suara Pileg 2020 mencapai 70 persen. "Persiapan kita saya rasa semua tertata dengan baik. Apalagi saya selama ini sudah mendampingi Bu Eka (Ni Putu Eka Wiryastuti, Bupati Tabanan) selama 9 tahun dan sudah keliling di 133 desa, sehingga sudah tahu peta dan keinginan rakyat, tinggal mengimplemantasikan saja," tegasnya.
Disinggung mengenai pasangan yang diinginkan? Sanjaya belum bisa menjawab. Karena pada dasarnya keputusan tersebut ada di DPP partai. “Jika saya diberikan kepercayaan siapapun yang dipasangkan saya siap," tegas politisi asal Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini.
Bahkan dengan banyaknya kandidat yang mengambil formulir, Sanjaya mengaku tak gentar. Sebab sudah memiliki pengalaman 10 tahun. "Tidak gentar saya dalam membangun Tabanan. Justru adanya banyak kandidat sangat senang karena hampir seluruh mewakili. Jadi sangat apresiasi kawan-kawan yang ingin mencalonkan diri menjadi bupati dan wakil bupati yang pada intinya mempunyai visi dan misi yang sama," tandasnya.
Sementara dari empat calon yang telah mendaftar berkas yang dibawa seluruhnya lengkap dan berkas nantinya pada tanggal 19 September disetor ke DPD PDIP Bali, lalu DPD yang akan menyetor ke DPP PDIP. *des
Komentar