nusabali

Lagi, Turis Malaysia Tewas Terseret Ombak di Nusa Penida

  • www.nusabali.com-lagi-turis-malaysia-tewas-terseret-ombak-di-nusa-penida

Musibah maut yang menewaskan wisatawan asing terjadi secara beruntun di perairan Nusa Penida, Klungkung dalam kurun tiga hari terakhir.

SEMARAPURA, NusaBali

Setelah kematian tragis dua wisatawan asal Brasil dan Afrika Selatan di Pantai Devil Tears, Rabu (18/9) siang kembali wisatawan asal Malaysia, Sahfulnizam Bin Jamaludin, 40, tewas terseret ombak saat berenang di Pantai Diamond, Banjar Pelilit, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida.

Informasi di lapanmgan, ketika terseret ombak di pantai Diamond, korban Sahfulnizam Bin Jamaludin masih bisa bertahan dengan cara berenang. Namun, setelah terombang ambing selama 1 jam lebih di tengah laut, korban kehabisan tenaga hingga akhirnya tewas tenggelam.

Kasubbag Humas Polres Klungkung, AKP Putu Gede Ardana, mengatakan peristiwa maut yang merenggut nyawa wisatawan Malaysia ini bermula Rabu siang pukul 12.30 Wita. Ketika itu, korban Sahfulnizam bersama istrinya, Sharlene Binti Sharifuddin, 37, berkunjung ke Objek Wisata Pantai Diamond di Banjar Pelilit, Desa Pe-jukutan. Pasutri ini diketahui sudah beberapa hari liburan di kawasan seberang Nusa Penida dan menginap di Vila Travelly, Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida.

Begitu tiba di Pantai Diamond, korban bersama istrinya langsung menikmati keindahan suasana pantai. Beberapa saat kemudian, korban Sahfulnizam yang mengantongi paspor nomor A40822986 pilih berenang sendirian. Sedangkan istrinya tetap duduk di tepi pantai.

Saat asyik berenang, tiba-tiba korban Sahfulnizam dihantam ombak besar setinggi 3 meter. Korban pun langsung digulung ombak, kemudian terseret ke tengah laut. "Namun, korban masih bisa bertahan dengan cara berenang. Setelah  mengambang lebih dari 1 jam teriombang-ambing, korban akhirnya tewas tenggelam,” jelas AKP Putu Gede Ardana saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu sore.

Melihat suaminya terseret arus ke tengah laut, istri korban yakni Sharlene Binti Sharifuddin pun berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Sekitar pukul 14.15 Wita, datang bala bantuan dua warga dengan terjun ke laut naik jukung, yakni I Kadek Rano, 25, dan I Nyoman Bawa, 23.

Kedua warga Nusa Penida ini berhasil mengevakuasi korban Sahfulnizam ke atas jukungnya, kemudian di bawa menuju tepi pantai. "Saat dievakuasi ke atas jukung, korban sudah daam keadaan tak sadarkan diri, tubuhnya membiru," papar AKP Ardana.

Selanjutnya, korban Sahfuilnizam dibawa ke Puskesmas Nusa Penida I untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis. Namun, dari hasil pemeriksaan medis, korban dinyatalan sudah meninggal dunia. Kemudian, mayat korban dititipkan ke Ruang Jenazah RS Pratama Nusa Penida, sambil menunggu keputusan pihak keluarga dan Konsulat Malaysia di Denpasar.

Ini untuk kali kedua terjadi musibah maut yang menimpa wisatawan asing di perairan Nusa Penida dalam kurun tiga hari terakhir. Sebelumnya, dua wisatawan asing juga meregang nyawa setelah speed boat yang ditumpanginya terbalik akibat dihantam ombang besar di Pantai Devil Tears, Banjar Kawan, Desa Lembongan, Senin (16/9) pagi pukul 10.15 Wita. Korbannya dua nyawa sekaligus, yakni Caval Heir O Biron, 48 (wisatawan asing asal Brasil) dan Victor Johannes Allers, 43 (asal Afrika Selatan).

Saat musibah terjadi, korban Caval Heir O Biron dan Victor Johannes Allers dalam pelayaran dari dari Pantai Jungutbatu, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida. Mereka berangkat sejak pagi pukul 09.00 Wita, naik speed boat Speed Boat Nagasima-Go dengan kapten Suadak, 35, asal Banyuwangi, Jawa Timur. Kedua korban langsung tewas mengenaskan di laut, sementara kapten Suhadak selamat dari maut dalam kondisi luka-luka.

Korban Caval Heir O Biron dan Victor Johannes Allers diketahui menginap di Vila D’Sanur kawasan Banjar Kaja, Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida. Mereka check in untuk berlubur di Nusa Penida, sejak Senin (9/9) lalu. Rencananya, kedua korban akan menginap di vila tersebut sampai Selasa (17/9), namun keburu tewas.

Sementara itu, anggota DPRD Klungkung dari Demokrat Dapil Nusa Penida, I Made Jana, mengatakan kecelakaan laut secara beruntun ini terjadi karena kreativitas masyarakat dalam mengembangkan pariwisata. Namun, di sisi lain, pemerintah belum bisa mengimbangi kecepatan itu.

Made Jana berharap pemerintah memetakan potensi objek wisata yang ramai dikunjungi, namun memiliki risiko tinggi, untuk selanjutnya diberikan pengawasan lebih. “Kepada pelaku pariwisata dan masyarakat yang menyediakan sejumlah wahana, kita harapkan mengutamakan faktor keselamatan,” kata Made Jana kepada NusaBali, Rabu kemarin.

Sedangkan Kadis Pariwisata Klungkung, I Nengah Sukasta, mengaku sudah berkali-kali mengimbau kalangan pelaku pariwisata, termasuk para guide, agar memperhatikan keselamatan tamu saat berwisata. Pemerintah juga sudah memasang papan peringatan di sejumlah objek wisata di Nusa Penida. Hanya saja, masih ada wisatawan yang bandel dan mengabaikan papan peringatan. “Kami juga berharap kepada wisatawan itu sendiri agar menjaga keselamatan mereka,” pinta Sukasta. *wan

Komentar