nusabali

Isak Tangis Sambut Jenazah TKW di Turki

  • www.nusabali.com-isak-tangis-sambut-jenazah-tkw-di-turki

Jenazah Anak Agung Ayu Deni Sustinayani,23, alias Gek Ayu, tenaga kerja wanita bidang Terapis Spa yang meninggal di Turki, tiba di rumah duka, Banjar Enjung (bukan Nyung,Red) Sangiang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, Selasa (17/9) dini hari sekitar pukul 02.00 Wita.

SINGARAJA, NusaBali

Jenazah dalam peti itu disambut isak tangis pihak keluarga. Rencananya, jenazah akan dikubur melalui upacara Makinsan Ring Geni atau dibakar, pada Wraspati Pahing Tambir, Kamis (19/9) besok.

Penyerahan jenazah kepada pihak keluarga dilakukan langsung oleh Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bali, Soleh Hidayat. Turut hadir, Kepala Disnaker Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Ardha dan Kepala Disnaker Buleleng Made Dwi Priyanti Koriawan.

Begitu peti jenazah diturunkan dari mobil ambulance, isak tangis dari pihak kaluarga tidak bisa dibendung menyambut jenazah Gek Ayu. Beberapa keluarga sempat jatuh pingsan karena tidak kuasa menahan kesedihan. Saat itu juga dilakukan prosesi upacara Ngulapin di depan rumah duka.

Kepala BP3TKI Bali Soleh Hidayat mengatakan proses pemulangan jenazah Gek Ayu berlangsung lancar. Jenazah tiba di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Badung dengan pesawat Turkish Airline pada Senin (16/9) sekitar pukul 19.30 Wita. Sebelum diserahterimakan kepada pihak keluarga, jenazah sempat menjalani proses sterilisasi terlebih dahulu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng. “Jenazah harus benar benar bersih dari bakteri atau virus. Jangan sampai jenazahnya rusak. Kan hanya dibalsem sebelum diterbangkan selama hampir 19 jam, dari Turki ke Bali, jadi perlu ada seterilisasi lagi,” katanya.

Masih kata Kepala BP3TKI Soleh Hidayat, naker Gek Ayu bekerja di Turki secara mandiri atau non procedural sehingga tidak tercatat. Praktis tidak ada agen yang memfasilitas pemulangan jenazah, tidak mendapat pertanggungan asuransi. “Kami hanya memberikan bantuan santunan. Bukan asuransi, hanya dana santunan dari BP3TKI untuk meringankan beban keluarga almarhumah. Berangkat pakai visa kunjungan bukan pekerja. Status (almarhumah) ya ilegal,” terangnya.

Berdasarkan data yang dilansir pihak RS Turki Aydin Adnan Menderes University Research and Application Hospital Forensic Medicine Main Science Branch, Gek Ayu dinyatakan meninggal secara wajar.

Sementara itu, Anak Agung Ngurah Adnyana, ayah Gek Ayu mengaku sudah melakukan sejumlah persiapan upacara terhadap Gek Ayu. Rencananya, sesuai adat setempat, Gek Ayu akan dibuatkan upacara

Makinsan Ring Gni, pada Kamis (19/9) besok, di Setra Adat Kaliasem.  Semasa hidupnya, jelas Komang Lian Agustina yang  ipar Gek Ayu, Gek Ayu dikenal periang, kreatif dan pandai bergaul. Bahkan dia merupakan sosok perempuan perkasa. Tak hanya itu, Lian menyebut, semasa hidup Gek Ayu dekat dengan siapapun, tidak hanya keluarga dan masyarakat sekitar. "Banyak disenangi teman dan masyarakat. Orangnya kocak (lucu) dan tidak mudah emosi," imbuhnya. Gek Ayu  dikenal ulet dan gigih. Hal itu dibuktikan saat dia lulus diploma I di salah satu sekolah perhotelan di Buleleng.

Keinginannya membantu perekonomian keluarga sangat besar hingga Ayu Deni memutuskan merantau bekerja keluar negeri menggapai cita-cita. "Cita-citanya bisa memperbaiki Sanggah Merajan (Pura keluarga). Ya, boleh dibilang Gek Ayu perempuan perkasa dan sangat mandiri. Jarang sekali mengeluh," terangnya. *k19

Komentar