nusabali

Gudang BP3K Penebel Ambruk

  • www.nusabali.com-gudang-bp3k-penebel-ambruk

Reruntuhan gudang yang roboh nyaris menimpa kantor UPTD Peternakan.

TABANAN, NusaBali
Gudang Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Penebel yang berlokasi di Banjar Buruan Tengah, Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan, ambruk, Jumat (1/7) malam. Bangunan gudang berusia tua ini rata dengan tanah akibat diguyur hujan deras. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun alat-alat pertanian milik kantor BP3K Penebel tertimbun reruntuhan bangunan.

Kepala Kantor BP3K Kecamatan Penebel, I Nengah Widastra mengatakan, gudang penyimpanan alat-alat pertanian itu baru diketahui roboh, Sabtu (2/7). Saat itu, stafnya mau periksa tanaman di kantor. “Saya langsung ditelepon dan dikabarkan gudang roboh,” ungkap Widastra, Minggu (3/7). Begitu mendapat telepon, Widastra langsung menuju Desa Buruan dan melihat bangunan sudah rata dengan tanah. “Masih untung bangunan roboh tak menimpa kantor UPTD Peternakan yang ada di samping kiri,” imbuhnya.

Widastra mengatakan, bangunan seluas 2x9 meter itu sebelumnya merupakan Kantor BP3K Kecamatan Penebel. Namun sejak empat tahun lalu pindah dan dibuatkan gedung baru di depan bangunan itu. Setelah pindah kantor, bekas kantor BP3K Kecamatan Penebel dijadikan gudang penyimpanan alat-alat pertanian. Sesekali juga dimanfaatkan sebagai kantor sementara oleh UPTD Peternakan dan UPTD Perikanan jika kantor di kedua instansi itu diperbaiki. “Semua alat-alat pertanian di gudang itu masih tertimbun,” terang Widastra.

Adapun alat-alat pertanian yang tertimbun reruntuhan di antaranya cangkul, sabit, pemotong rumput, hingga plastik tempat bibit maupun penutup tanaman. Hanya saja, Widastra tak ingat betul jumlah masing-masing perkakas pertanian itu. Dikatakan, bangunan yang didirikan tahun 1956 itu, hanya pernah direhab sekali pada tahun 1986. Mengingat BP3K Kecamatan Penebel Tabanan tak punya anggaran, sehingga tak pernah bisa memperbaiki secara total hingga kerusakan semakin parah. 

Atas musibah yang terjadi pada Jumat sekitar pukul 22.30 Wita itu, Widastra akan melaporkan ke Badan Penyuluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Bapeluh) Pemkab Tabanan. Pejabat asal Banjar Poh Gending, Desa Pitra, Kecamatan Penebel, Tabanan ini menambahkan hampir tiga bulan sekali penyuluh BP3K dari kabupaten lain di Bali maupun luar Bali study banding ke BP3K Kecamatan Penebel. Ia pun berharap perbaikan atau pemerataan gedung ini dipercepat biar tidak jadi tontonan daerah lain yang berkunjung study banding tentang pertanian ke Penebel. 

Mengingat cuti bersama, Widastra baru akan menggerakkan pegawainya untuk bersih-bersih usai liburan Lebaran nanti. Jika ada bantuan dan gudang dibangun lagi, rencananya diusulkan untuk laboratorium BP3K. Sebab selama ini belum punya laboratorium sehingga belum ada tempat menyimpan hasil percontohan pestisida nabati dan uji coba produk pertanian lainnya. “Kami berharap semoga secepatnya dapat bantuan dan BP3K segera punya laboratorium,” pintanya.   

Pantauan di lapangan, gudang yang berlokasi di jalur utama Tabanan – Penebel ini terlihat material berupa batu bata berhamburan di halaman kantor. Atap bangunan tumbang, tembok masih ada sebagian berdiri, selebihnya rata dengan tanah. Di samping gudang ini ada tiga kantor lagi masing-masing kantor BP3K Kecamatan Penebel di depan, dan di samping kiri kantor UPTD Peternakan dan UPTD Perikanan. 

Kepala Bapeluh Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Pemkab Tabanan, Nyoman Sunarta hingga berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Berkali-kali telepon selulernya telah dihubungi. Meski aktif, namun mantan Dinas Pertanian Pemkab Tabanan itu belum menjawab telepon. Upaya pesan via WhatsApp juga belum terbalas. 7 cr61, k21 

Komentar