Disperkimta Jemput Bola Bantuan Hibah Air Limbah
Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Buleleng kembali menjemput bola bantuan hibah air limbah ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI.
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 100 unit pembangunan septictank individu diajukan untuk menangani kawasan kumuh di Buleleng. Kepala Disperkimta Buleleng, Ni Nyoman Surattini, Kamis (12/9) kemarin menjelaskan, bantuan hibah air limbah dari KemenPUPR merupakan program rutin setiap tahunnya. Program yang menyasar kota kumuh di Indonesia itu ditujukan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). “Program ini ada setiap tahun dan harus ada komitmen dari pemerintah daerah, karena bantuan ini sistemnya reimburse. Dana baru dicairkan saat bangunan sudah jadi dan dinilai memenuhi persyaratan, sedangkan biaya pembangunan awalnya dibiayai Pemkab,” ujar Surattini.
Bangunan yang berupa septictank individu itu setelah selesai dikerjakan dengan anggaran Rp 4 juta per unit akan diverifikasi kembali oleh tim pusat. Setelah dinyatakan memenuhi syarat dana baru akan dicairkan ke kas pemerintah daerah. Khusus tahun ini Disperkimta Buleleng mengajukan kembali 100 unit yang menyasar 27 desa yang menjadi konsentrasi pembangunan di tahun depan. “Kalau tahun lalu fokusnya di kota wilayah kumuh, tahun ini di 27 desa yang diprioritaskan di sembilan kecamatan,” imbuh dia.
Sementara itu terkait dengan kawasan kumuh di Buleleng, Surattini pun tak menampik jika dengan program ini masih menyisakan banyak desa atau kelurahan yang berpotensi menjadi kawasan kumuh. Pengentasan wilayah kumuh hingga saat ini masih menjadi PR bagi Disperkimta dan instansi terkait, selain digenjot dengan program sanitasi limbah perorangan maupun komunal. “Kalau kawasan yang rnetan kumuh masih banyak. Tapi program pengentasan kumuh harus diintegrasikan dengan dinas terkait dan masih terus diupayakan,” jelas Ni Nyoman Surattini.*k23
Bangunan yang berupa septictank individu itu setelah selesai dikerjakan dengan anggaran Rp 4 juta per unit akan diverifikasi kembali oleh tim pusat. Setelah dinyatakan memenuhi syarat dana baru akan dicairkan ke kas pemerintah daerah. Khusus tahun ini Disperkimta Buleleng mengajukan kembali 100 unit yang menyasar 27 desa yang menjadi konsentrasi pembangunan di tahun depan. “Kalau tahun lalu fokusnya di kota wilayah kumuh, tahun ini di 27 desa yang diprioritaskan di sembilan kecamatan,” imbuh dia.
Sementara itu terkait dengan kawasan kumuh di Buleleng, Surattini pun tak menampik jika dengan program ini masih menyisakan banyak desa atau kelurahan yang berpotensi menjadi kawasan kumuh. Pengentasan wilayah kumuh hingga saat ini masih menjadi PR bagi Disperkimta dan instansi terkait, selain digenjot dengan program sanitasi limbah perorangan maupun komunal. “Kalau kawasan yang rnetan kumuh masih banyak. Tapi program pengentasan kumuh harus diintegrasikan dengan dinas terkait dan masih terus diupayakan,” jelas Ni Nyoman Surattini.*k23
Komentar