nusabali

KESEHATAN: Kedelai Sumber Nutrisi Sehat

  • www.nusabali.com-kesehatan-kedelai-sumber-nutrisi-sehat

Banyak hal terlintas di pikiran ketika berbicara tentang kedelai, entah sisi positif atau buruk bagi kesehatan.

Dilansir laman Reader's Digest, ada sejumlah hal
yang dapat dipahami soal kedelai. Penting untuk lebih dulu dipahami,
kedelai merupakan salah satu dari segelintir protein vegetarian lengkap.
Produk kedelai – seperti edamame, tahu, dan tempe – mengandung sembilan
asam amino esensial. Nah, karena tubuh tidak dapat menghasilkan asam
amino esensial ini, maka untuk mendapatkannya harus berasal dari sumber
makanan. “Kedelai penuh nutrisi,” kata Pamela Fergusson, dietitian di
British Columbia.

Kedelai dianggap
sumber protein, plus kaya akan serat. Kedelai, tidak memiliki kolesterol
dan rendah lemak jenuh. Kedelai juga memiliki sumber nutrisi lain.
Setengah cangkir edamame yang dikupas, misalnya, terdapat sumber vitamin
C yang membantu kekebalan, juga zat besi – penting untuk kesehatan sel
darah merah.

Berikut adalah yang terjadi jika mengonsumsi kedelai.
*Pengganti protein nabati
Dietitian
dan personal trainer Cathy Leman mengungkapkan, karena kedelai memiliki
profil asam amino yang mengandung semua asam amino esensial yang
dibutuhkan tubuh, maka makanan tersebut juga dapat menggantikan protein
hewani, seperti telur, daging, ikan, makanan laut, dan susu.

*Kedelai dapat membantu kolesterol
“Asupan
kedelai secara teratur dapat membantu mengurangi tekanan darah tinggi
dan LDL, atau kolesterol 'jahat',” kata Fergusson. Faktanya, sebuah
studi review di The Journal of Nutrition menemukan, protein kedelai
secara signifikan dapat membantu menurunkan kolesterol LDL. Kedelai juga
merupakan salah satu dari 13 makanan yang membantu menurunkan
trigliserida secara alami. "Kami percaya, protein dalam kedelai
bermanfaat, sekali pun pengaruhnya terhadap kolesterol serum kecil,"
kata David Jenkins, MD, PhD, co-writer studi dari The Journal of
Nutrition. "Jika makan sejumlah makanan yang berfungsi untuk kesehatan
jantung, seperti kedelai, kacang-kacangan, gandum, maka bisa mendapatkan
pengurangan kolesterol--persis seperti obat." Karena itu, Jenkins
melanjutkan, sekali pun pengaruh kedelai terhadap kolesterol rendah,
disarankan untuk tidak mengabaikan.

*Membantu kesehatan jantung
Leman
menuturkan, makan makanan yang mengandung kedelai (soyfoods) memiliki
cukup nutrisi untuk kesehatan jantung. “Soyfoods utuh mengandung serat,
tidak mengandung kolesterol, dan rendah lemak jenuh," kata Leman.
Soyfoods pun dapat menggantikan makanan yang kurang sehat bagi jantung,
seperti daging merah dan olahan. Sekali pun Food & Drug
Administration (FDA) AS menyebut ada temuan yang tidak konsisten dalam
penelitian antara soyfoods dan kesehatan jantung, namun, menurut Leman,
jenis makanan tersebut masih tergolong baik. Hal itu tak lepas karena
kadar kolesterol yang sehat bermanfaat bagi kesehatan jantung. "Banyak
ahli percaya, kedelai baik untuk jantung, karena meta-analisis efek
kedelai terhadap kolesterol secara konsisten menunjukkan protein kedelai
mengurangi kolesterol serum," katanya. Dalam jumlah sedang, kedelai
tidak menyebabkan kanker. Kendati sejumlah pakar menyebut kedelai baik
bagi tubuh, namun ada risiko kesehatan jika dikonsumsi berlebih. Menurut
Fergusson, asupan kedelai moderat, yaitu dua hingga tiga porsi per
hari, aman dan tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Tidak serta
mengurangi risiko kanker. “Di Asia, studi populasi mengaitkan konsumsi
kedelai dengan risiko kanker payudara yang berkurang,” kata Leman. “Tapi
di sana, kedelai dikonsumsi dalam jumlah sedang – satu hingga dua porsi
sehari – sepanjang hidup. Studi sel dan hewan menunjukkan, senyawa
kedelai dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan mencegah
pembentukan tumor." Sepintas, hal ini terlihat menjanjikan. Namun, dia
mengingatkan belum ada bukti konsisten untuk hal tersebut, terutama
penurunan risiko kanker payudara.

*Mengasup kedelai juga bisa menurunkan risiko peradangan
Dalam
sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.000 wanita China di Journal of
Academy of Nutrition and Dietetics, asupan kedelai yang lebih tinggi
dikaitkan dengan tingkat peradangan yang lebih rendah terkait dengan
penyakit kronis. Bisa alergi terhadap kedelai. "Alergi terhadap kedelai
umum terjadi pada anak-anak," kata Leman. Kendati demikian, kebanyakan
anak mengatasi alergi kedelai di mana saat dewasa tidak terjadi lagi.
Menurut Mayo Clinic, tanda dan gejala alergi kedelai termasuk
gatal-gatal, gatal di sekitar mulut, mengi, sakit perut, kemerahan pada
kulit, dan dalam kasus yang jarang terjadi anafilaksis. *Makan kedelai
tidak menyebabkan pubertas dini. Dalam sebuah studi di Nutrition
Journal, anak perempuan dan remaja yang mengonsumsi kedelai dalam jumlah
tinggi – lebih banyak daripada yang dikonsumsi populasi A.S. pada
umumnya – tidak mengalami pubertas dini. Tidak perlu khawatir tentang
kedelai dan estrogen. "Ada banyak ketakutan di sekitar kedelai, terutama
karena mengandung fitoestrogen," kata Fergusson.  "Ingat ini adalah
estrogen tanaman dan memiliki efek estrogenik yang sangat lemah dalam
tubuh manusia. Ada banyak sumber estrogen tanaman, selain kedelai,"
katanya seperti dilansir kompas.com. Penting untuk disadari ketika
mencerna hormon-hormon ini (di dalam kedelai) ke dalam pencernaan,
sangat sedikit yang akan masuk ke dalam sistem peredaran darah. Makan
kedelai tidak menurunkan kadar testosteron Leman tak menampik jika ada
isu yang menyebut kaitan antara kedelai dengan potensi penurunan
testosteron. Tapi penelitian tidak membuktikan hal ini. "Penelitian
menyimpulkan, asupan kedelai tidak mengakibatkan dampak buruk yang
terkait dengan penurunan kadar testosteron," katanya. *

Komentar