nusabali

Terungkap, Rahasia Tukad Badung Bersih Tak Berbau

  • www.nusabali.com-terungkap-rahasia-tukad-badung-bersih-tak-berbau

Teknologi Nano Bubble menjadikan sungai tak lagi kotor, kumuh dan berbau merupakan hasil riset LIPI.

DENPASAR, NusaBali.com
Sejumlah teknologi hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dipamerkan di ajang Ritech Expo 2019 di Lapangan Renon, Denpasar, 25-28 Agustus 2019. Ritech Expo digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang ke-24.

Salah satu teknologi yang dipamerkan adalah Plasma Nano Bubble. Teknologi ini dikenal sebagai sistem pemulihan kualitas air yang digunakan di Tukad Badung, Denpasar sejak dua bulan lalu.

Plasma Nano Bubble dikembangkan oleh Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI. Teknologi ini terdiri dari dua sub-sistem, yakni plasma generator dan nano bubble generator.

Adi Waspito peneliti Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI menjelaskan cara kerja teknologi Plasma Nano Bubble. Pada permukaan air, pengumpul menangkap oksigen dari udara lalu dialirkan ke plasma generator.

Sebagian oksigen tersebut kemudian diubah menjadi ozon. Partikel ozon dan oksigen berukuran mikro dan nano itu lantas dialirkan melalui nano nozzle ke kolom air sebanyak 10 liter/menit.

“Partikel ozon dan oksigen inilah yang bisa menguraikan bau dan zat organik serta membunuh bakteri,” jelas Adi.

Sementara itu, lanjut Adi, nano bubble generator berfungsi menambah oksigen terlarut dalam kolom air yang dapat mengaktifkan mikroorganisme pengurai di dalam air atau sedimen sungai.

“Berbeda dengan gelembung oksigen biasa yang hanya beberapa menit,oksigen berukuran nano tersebut dapat bertahan di air hingga sebulan. Karena itu dalam rentang waktu sekitar sebulan oksigen gelembung nano bercampur dengan aliran air, bereaksi, dan mengurai pencemar,” paparnya.

Selain digunakan di Tukad Badung teknologi ini sebelumnya juga digunakan di Kali Sentiong yang ada di Jakarta Pusat, Kali Bekasi, Danau Maninjau di Bukittinggi, dan Situ Pladen di Depok. Teknologi ini juga dipakai merestorasi sejumlah sungai dan danau, di antaranya Sungai Ciliwung, Sungai Cidadap, dan Danau Toba.

“Sejauh ini berdasarkan pengalaman pemasangan di berbagai tempat dampaknya terasa. Misalnya bau jadi berkurang dan ekosistem air seperti plankton, udang, dan ikan mulai hidup,” kata Adi.*zky

Komentar