nusabali

Atlet Abal-Abal Rambah Badung

  • www.nusabali.com-atlet-abal-abal-rambah-badung

Saya minta KONI Bali buka-bukaan saja soal atlet abal-abal di ajang Porprov Bali 2019. Kalau Denpasar selalu sesuai mekanisme tahapan mutasi. Tapi daerah lain dibiarkan begitu saja.

Bolak-Balik Tampil di Porprov Bali dan NTB


MANGUPURA, NusaBali
Praktek menggunakan atlet luar daerah Provinsi Bali di Porprov Bali XIV/2019 semakin parah. Masalah teranyar, atlet bolavoli dikabarkan bolak-balik turun di Porprov Bali dan NTB. Bahkan pada Desember 2018, atlet bersangkutan juga tampil di Porprov NTB. Namun belakangan atlet bersangkutan disebutkan kembali membela Badung di Porprov Bali 2019 di Kabupaten Tabanan.

"Saya minta KONI Bali buka-bukaan saja soal atlet abal-abal di ajang Porprov Bali 2019. Kalau Denpasar selalu sesuai mekanisme tahapan mutasi. Tapi daerah lain dibiarkan begitu saja," ujar Ketua Kontingen Kota Denpasar Nyoman Mardika, didampingi Ketua Litbang, Nyoman Suteja di Denpasar, Jumat (23/8).

Menurut Mardika, jangan sampai Denpasar kesannya abal-abal. Tapi lihat saja tim voli Badung disinyalir menggunakan atlet abal-abal. Anehnya, tim keabsahan mengesahkan atlet bersangkutan secara administrasi.

“Kenapa kami sebut abal-abal, apakah boleh atlet kembali bolak balik main di Porprov berbeda. Bagi kami ini kategori atlet nakal,”kata Nyoman Suteja.

Suteja mengaku memiliki bukti dan data valid. Awalnya ada pemain voli pindah ke Pengcab Badung. Dia dari NTB. Dua pemain voli indor dan satu pemain voli pantai. Dan, telah terdaftar resmi di Badung. Tapi pada Desember 2018 tampil di Porprov NTB. Ketiga atlet itu, adalah Meli dan Putri di voli indor, dan Agustiny di voli pantai.

Bahkan untuk Meli dan Putri sudah sempat membela Badung di Porprov Bali XII/2017 di Gianyar. Sedangkan Agustiny baru sekarang pindah ke Badung. Suteja pun sangat menyayangkan, setelah di Porprov Gianyar dua tahun lalu, kenapa pada Desember 2018, Meli dan Putri boleh tampil di Porprov NTB. Parahnya lagi,  sekarang kembali membela Badung.

"Apa boleh bolak'balik seperti di ajang Porprov. Jika dikatakan mutasi lagi, kan 31 Agustus batas akhir mutasi. Kenapa Desember saja masih main di Porprov NTB," papar Suteja.

Menurut Suteja, batas akhir mutasi pada 31 Agutus 2018 atau setahun menjelang Porprov. Baginya, ini jelas-jelas atlet nakal yang mencari untung saja. Denpasar sempat protes untuk dilakukan peninjauan terhadap atlet tersebut.

Suteja mengatakan, pihaknya sempat protes ke tim keabsahan, dan malah resmi dikatakan membela Badung. Artinya, kalau sudah dilepas sama Pengprov atau Pengcab cabornya, mengapa dapat tampil di Porprov Bali dan NTB. Suteja mencontohkan, di PASI sangat tegas. Kalau ada atlet tampil di luar daerah, otomatis dicoret tidak ikut Porprov. *dek

Komentar