nusabali

SD Wajib Susun RPP Muatan Lokal

  • www.nusabali.com-sd-wajib-susun-rpp-muatan-lokal

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, membuka workshop penyusunan RPP (Rencana Persiapan Pembelajaran) Muatan Lokal di SMPN 2 Amlapura, Kamis (22/8).

AMLAPURA, NusaBali

Sebanyak 358 SD di Karangasem diwajibkan menyusun RPP (rencana persiapan pembelajaran) bermuatan lokal. Tujuannya agar budaya lokal lestari. Tiap sekolah RPP muatan lokal berbeda-beda sesuai potensi daerah setempat. Imbasnya, tidak memungkinkan dilakukan ulangan umum bersama.

Workshop diikuti 40 guru SD disusul tahap berikutnya sehingga nantinya 358 SD mendapatkan pemahaman yang sama tentang RPP muatan lokal. Gusti Kartika mengungkapkan telah ada kisi-kisi, meski tidak memungkinkan menambah jam pelajaran tapi bisa dilakukan dengan menggelar ekstrakurikuler. Misalnya ada tari Gebug Ende di Desa Seraya, bisa saja seluruh SD di Desa Seraya memasukkan muatan lokal tari Gebug Ende, lengkap dengan pemahaman sejarah, ritual, dan cara memainkan tarian itu.

Sehingga tari Gebug Ende bisa lestari. Tarian ini diyakini untuk memohon turunnya hujan, hanya dipentaskan kalangan generasi tua.

Tari Gebug Ende ada unsur seninya, sehingga bisa masuk ke mata pelajaran SBDP (seni budaya dan prakarya).

Begitu juga tari Perang Pandan, seni tajog, seni main taktik bisa dimasukkan ke muatan lokal. Sehingga siswa bisa belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Kasek SDN 8 Seraya, Kecamatan Karangasem I Wayan Latra Santoso, mengatakan, telah menyiapkan muatan lokal untuk diberdayakan di sekolahnya. Agar kearifan lokal bisa masuk ke pembelajaran di sekolah. "Saya siapkan ketrampilan menganyam ata untuk prakarya, memang itu potensi yang berkembang di Desa Seraya," jelas I Wayan Latra Santoso.

Guru SDN4 Sebudi, Kecamatan Selat I Komang Adi Suparta mengatakan, untuk memasukkan muatan lokal di sekolah, masih mencari potensi yang tepat, sehingga nyambung dengan yang ada di masyarakat. Di samping berguna untuk kepentingan sosial di masyarakat.

“Memang banyak pilihan untuk muatan lokal, saya masih mencari yang tepat untuk diberdayakan kepada siswa,” jelas Komang Adi Suparta. Pengawas SD Disdikpora Kecamatan Karangasem I Putu Semadi mengatakan, kearifan lokal bisa masuk mata pelajaran SBDP, juga di dalamnya muatan kearifan lokal yang berhubungan dengan olahraga. Seperti tari Gebug, ada unsur seni dan olahraga. *k16

Komentar