nusabali

110 Kali Donor, Sumbangkan 33 Liter Darah

  • www.nusabali.com-110-kali-donor-sumbangkan-33-liter-darah

Petugas UTD (Unit Transfusi Darah) PMI Karangasem I Wayan Bagiada telah menyumbang 33 liter darah sejak tahun 1978.

AMLAPURA, NusaBali

Tercatat telah 110 kali sebagai pendonor darah. Sekali donor darahnya disedot 300 cc. Sebagai pendoro, Bagiada mendapatkan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor, Minggu, 17 Desember 2017.

Wayan Bagiada mengaku rutin sebagai pendonor sejak kelas I SMEA Negeri Klungkung tahun 1978. Sejak pertama sebagai pendonor langsung dapat kartu anggota. Dia tak menyadari setelah sebagai pendonor ke-100 dapat penghargaan dari presiden. Saat penghargaan diterima, selaku pendonor ke-102 kali. Terakhir donor ke 110 kali pada tanggal 1 Maret 2019. “Setelah dihitung-hitung, saya telah menyumbangkan 33 liter darah. Satu kantong isinya 300 cc. Saya golongan darah B,” ungkap relawan dari Banjar Telengis, Desa/Kecamatan Selat ini.

Selama ini mengaku tidak pernah gagal sebagai pendonor. Sebab, tensi darahnya selalu normal, dan tidak pernah sakit, sehingga lancar sebagai pendonor tiap dua bulan sekali. Setamat SMEA Negeri Klungkung, sempat jadi kernet angkutan umum Bali-Jawa. Selanjutnya aktif di pengurus PMI Karangasem, terakhir jadi petugas di UTD PMI Karangasem. Tugasnya merangkap sebagai sopir, petugas administrasi angkut alat-alat donor darah, screening darah, dan sosialisasikan pentingnya donor darah setiap dua bulan sekali. “Kami tidak pernah libur, hari Minggu dan hari raya tetap bertugas. Acara biasanya diadakan saat hari raya, saat itu diselingi acara donor darah,” tambahnya.

Tercatat dari Bali ada 13 relawan yang telah 100 kali lebih mendonorkan darahnya. Sebanyak itulah dapat penghargaan dari Presiden RI dan Gubernur Bali. Ke-13 relawan itu yakni I Made Yasa SH, Nyoman Sudarma, Drs Ida Bagus Udiana, I Gede Sudarta, Ir Gede Suarta, I Wayan Gde Arditha, dr I Gede Parwata Yasa SpOG, I Wayan Wangi Suardana, Ir I Ketut Agus Wiratha, Dwipa Kassumeidi, I Wayan Bagiada, Fatchurozak, dan I Made Supriyana.

Ketua UTD PMI Karangasem dr AA Harry Wijaya membenarkan, I Wayan Bagiada telah 110 kali sebagai pendonor darah. Selama umurnya belum lebih dari 60 tahun yang bersangkutan masih boleh sebagai pendonor. “Pendonor itu usianya 17 tahun hingga 60 tahun. Untuk laki-laki rutin sebagai pendonor tiap 2,5 bulan, sedangkan wanita tiap 3 bulan,” katanya. Syaratnya sebagai pendonor, tidak memiliki riwayat penyakit, tidak boleh sedang menyusui, sedang menstruasi, hamil, dan sebagainya. *k16

Komentar