nusabali

Shortcut Titik 3-4 Pangkas 10 Tikungan

  • www.nusabali.com-shortcut-titik-3-4-pangkas-10-tikungan

Panjang Shortcut Titik 3-4 mencapai 1,096 kilometer, terdiri dari jalan 611 meter dan jembatan 485 meter, dengan pemandangan indah Danau Beratan

Gubernur Janji Cari Solusi Agar Danau Beratan Tidak Polusi karena Shortcut


TABANAN, NusaBali
Ground breaking (peletakan baru pertama) proyek Shortcut Titik 3-4 Jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul dilakukan Gubernur Bali Wayan Koster di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Kamis (18/7) pagi. Shortcut sepanjang 1,096 kilometer (sebelumnya ditulis 1,58 kilometer, Red) ini mampu memangkas 10 tikungan dan memperpendek waktu tempuh dari dari 5,25 menit menjadi 1,64 menit.

Acara ground breaking Shortcut Titik 3-4 oleh Gubernur Koster, Kamis pagi pukul 09.00 Wita, dihadiri sejumlah pejabat. Termasuk di antaranya Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Kementerian PUPR I Ketut Dharmawahana, hingga Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf Toni Sri Hartanto, dan Kapolres Tabanan AKBP I Made Sinar Subawa.

Shortcut Titik 3-4 ini melintasi dua desa bertetangga di Kecamatan Baturiti, Tabanan, yakni Desa Batunya (sisi selatan) dan Desa Candikuning (sisi utara). Shortcut Titik 3-4 dimulai dari Patung Sapi tepatnya sebelah Indomaret Desa Batunya, lanjut Patung Polisi ke kanan menuju DTW Bedugul, kemudian menyusuri tepi Danau Beratan melewati hutan lindung, sampai akhirnya titik 4 shortcut (berakhir) di areal Hotel Asram Desa Candikuning.

Pengerjaan Shortcut Titik 3-4 yang menelan anggaran Rp 116, 289 miliar dari APBN, dilakukan sejak 18 Juni 2019. Shortcut ini ditargetkan selesai 31 Desember 2019 mendatang, bersamaan dengan tuntasnya Shortcut Titik 5-6 wilayah Desa Wanagiri (Kecamatan Sukasada, Buleleng)-perbatasan Desa Pegayaman dan Desa Gitgit (Kecamatan Sukasada, Buleleng).
Kepala BPPJN Wilayah VIII, Ketut Dharmawahana, menyatakan Shortcut Titik 3-4 ini memangkas jarak tempuh dari 1,750 kilometer menjadi 1,096 kilometer. Selain itu, shortcut ini juga memangkas 10 tikungan, dari 15 menjadi hanya 5 tikungan saja. Dengan keberadaan Shortcut Titik 3-4 ini, waktu tempuh juga dipangkas dari semula 5,25 menit menjadi 1,64 menit. Panjang shortcut mencapai 1.096 kilometer itu sendiri terdiri dari jalan sepanjang 611 meter dan jembatan sepanjang 485 meter.

Menurut Darmawahana, dibangunnya Shortcut Titik 3-4 ini akan membuat nyaman pengendara yang melintasi kawasan wisata Bedugul, dengan pemandangan danau yang indah. “Bayangkan, dengan tikungan sampai 15 itu, apakah tidak muntah? Nanti setelah selesai jalan ini, pengendara lebih nyaman, tidak muntah lagi,” tandas Darmawahana.

Shortcut Titik 3-4 merupakan bagian dari titik shortcut yang dibangun di Jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul. Selain Shorcut Titik 3-4, juga dibangun Shortcut Titik 1-2 di Wilayah Desa Baturiti-Desa Bantunya (Kecamatan Baturiti, Tabanan), Shortcut Titik 5-6 (di wilayah Kecamatan Sukasada, Buleleng), Shortcut Titik 7-8 (di wilayah Kecamatan Sukasada, Buleleng), dan Shortcut Titik 9-10 (di wilayah Kecamatan Sukasada, Buleleng).

Yang sudah dikerjakan saat ini adalah Shortcut Titik 5-6 dan Shortcut Titik 3-4. Pembangunan Shortcut Titik 5-6 sepanjang 1,9 kilometer di wilayah Desa Wanagiri-desa Pegayaman-Desa Gitgit juga ditargetkan rampung 31 Desember 2019 mendatang. Ground breaking pembangunan Shortcut Titik 5-6 sudah lebih dulu dilakukan Gubernur Koster, 14 November 2018 lalu. Titik 5 Shortcut berada di Kilometer 57 wilayah Desa Wanagiri, tepatnya depan Pura Yeh Ketipat ke arah timur Desa Pegayaman. Sedangkan Titik 6 Shortcut bera-da di Kilometer 59 perbatasan Desa Wanagiri-Desa Gitgit.

Dharmawahana menegaskan komitmennya penyelesaian Shortcut Titik 3-4 ini bisa tepat waktu, akhir Desember 2019 mendatang. “Kami mendapatkan dukungan penuh dari Gubernur Bali dan masyarakat lokal. Kami target Desember 2019 nanti shortcut ini selesai,” tegas pejabat berjenggot putih ini.

Sementara, Gubernur Koster menyebutkan pembangunan Shorcut Titik 3-4 nyaris tanpa kendala berarti. Hal ini berkat kerja sama Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti dan masyarakat lokal. Menurut Koster, masyarakat sangat senang karena tanah mereka jadi mahal harganya, lantaran yang semula lokasinya di hutan, kini menjadi di pinggir jalan besar.

Selain itu, kata Koster, masyarakat yang tanahnya dipakai lahan shorcut juga dapat nilai pengganti dari pemerintah dengan harga yang layak, tidak asal-asalan. Pemprov Bali sendiri menganggarkan Rp 230 miliar untuk pembebasan lahan masyarakat untuk keseluruhan 10 titik shortcut.

“Saya sendiri yang minta kepada pihak BPPJN Wilayah VIII dan tim agar lahan milik warga dihargai dengan layak. Ya, senang mereka. Selain itu, mereka sudah langsung bisa membuat warung untuk jualan di kawasan Bedugul ini,” papar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.

Koster menyebutkan, begitu 10 titik shorcut rampung secara keseluruhan, akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat di Bali Utara, khususnya Buleleng-Tabanan. “Ini juga akan mendukung program pembangunan di Bali Utara (Buleleng). Nanti kalau bandara di Buleleng mau dibangun, ini sarana infrastruktur pendukungnya,” kata Koster.

Menurut Koster, seluruh 10 titik shortcut di Jalui Denpasar-Singaraja via Bedugul ditarget sudah rampung tahun 2021 mendatang. "Harus selesai tahun 2021. Nah, agar bisa berjalan sesuai dengan target, kita sudah siapkan anggaran pembebasan lahan melalui APBD Bali 2019 sebesar Rp 230 miliar. Jika kurang, sudah disiapkan di APBD Perubahan 2019.”

Mengenai pembangunan shortcut yang berada di tepi Danau Beratan, menurut Koster, pihaknya akan cari solusi agar tidak terjadi polusi (pencemaran) danau. Pasalnya, Danau Beratan merupakan sumber kehidupan masyarakat. "Nanti kita atasi agar tidak terjadi polusi," janji suami dari seniwati multitalenta Ni Putu Putri Suastini ini.

Sementara itu, Bupati Tabanan Putu Eka Wiryastuti menyatakan mendukung pembangunan shortcut di Jalur Denpasar-Singaraja via Bedugul. Sebab, selama ini jalur yang ada penuh tikungan, tanjakan, dan rawan kecelakaan lalulintas. Dengan adanya shortcut, banyak tikungan bisa dipangkas. "Kita bersyukur dengan adanya shortcut ini. Sebab, wilayah yang dilewati shortcut kecipratan dampak ekonomi, karena tempatnya jadi strategis," jelas Srikandi PDIP asal Banjar Tegeh, Desa Angseri, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini. *des,nat

Komentar