nusabali

KESEHATAN: Menjaga Kolesterol Baik

  • www.nusabali.com-kesehatan-menjaga-kolesterol-baik

LDL menyebabkan penumpukan plak dan seiring waktu dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Makan daging banyak, hati hati kolesterol. Menyentuh gorengan, diingatkan hati-hati kolesterol. Makan kepiting atau udang, malah lagi, jangan, entar kolesterol melonjak. Sedikit sedikit pasti kolesterol yang disinggung. Termasuk pilihan orang, mau makan daging ayam atau daging merah. Banyak orang lebih memilih mengonsumsi daging ayam daripada daging merah karena alasan kandungan kolesterolnya lebih rendah. Faktanya daging ayam mengandung kolesterol yang lebih tinggi dari daging merah.

Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menganalisis efek dari daging merah, daging putih, dan sumber protein nabati pada kadar kolesterol dalam tubuh. Penelitian itu melibatkan orang dewasa yang sehat berusia 21-65 tahun yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Peserta juga diminta untuk mengonsumsi daging merah, daging putih, dan protein nabati, masing-masing untuk periode empat minggu dengan urutan protein acak pada setiap kelompok. “Ketika kami merencanakan penelitian ini, kami berharap daging merah memiliki efek yang lebih buruk pada kadar kolesterol darah daripada daging putih. Ternyata tidak demikian. Kadar asam lemak jenuhnya mirip,” kata Ronald Krauss, pemimpin riset.

Dengan kata lain, daging merah dan putih sama-sama dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Di sisi lain, peneliti menemukan protein nabati seperti kacang-kacangan dan polong-polongan adalah pilihan paling sehat jika ingin kadar kolesterol tetap normal. Secara keseluruhan daging putih masih merupakan pilihan yang lebih baik daripada daging merah. Tetapi, juga harus mewaspadai makanan lain yang kadar lemak jenuhnya tinggi. Tak semua kolesterol jahat. Ada juga kolesterol yang bermanfaat yakni high-density lipoprotein (HDL) atau sering disebut kolesterol baik. Bila kolesterol jahat (low-density lipoprotein /LDL) harus dijaga agar kadarnya tidak tinggi, maka kolesterol baik ini harus diupayakan sebaliknya.  

Seperti dilansir laman Health Cleveland, LDL menyebabkan penumpukan plak dan seiring waktu dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Nah, HDL bekerja dalam aliran darah, seperti petugas pembersih, yang bertugas mengangkut kolesterol jahat LDL dari darah, membawanya ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh. Sangat penting untuk menjaga LDL dalam kondisi rendah yakni idealnya di bawah 100. Sementara kadar HDL idealnya 50 miligram per desiliter darah atau lebih tinggi dengan kisaran normal adalah 40 hingga 59 miligram per desiliter. Jika kadar HDL turun di bawah 40 miligram per desiliter, maka risiko penyakit jantung meningkat.

Apa yang dapat dilakukan untuk menjaga HDL tetap tinggi? Kendati obat-obatan dapat meningkatkan HDL, penelitian menunjukkan, meminumnya tidak serta merta mengubah risiko penyakit jantung. Jadi lebih disarankan untuk mengubah gaya hidup lebih sehat. Mulailah diet sehat dan seimbang. Makanlah makanan bergaya mediterania yang kaya akan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran tanpa lemak atau protein hewani dan ikan. Batasi lemak trans, daging olahan, karbohidrat olahan, dan minuman manis. Olahraga teratur. Setidaknya perlu 150 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang per minggu, atau 75 menit per minggu aktivitas dengan intensitas tinggi untuk menjaga kebugaran tubuh sehingga sirkulasi darah lebih lancar.

Pertahankan berat badan yang sehat, atau turunkan berat badan berlebih jika diperlukan Selain meningkatkan pola makan dan kebiasaan berolahraga, perhatikan angka timbangan tidak berlebihan. Jaga juga agar lingkar pinggang tidak terlalu besar. Jangan merokok. Berhentilah merokok. Kebiasaan ini bisa mengurangi kadar kolesterol HDL. Kelola gula darah. Jika menderita diabetes tipe 2, sangat penting untuk mengikuti saran dokter akan diet sehat dan olahraga rutin.  Selalu disiplin mengonsumsi obat yang dianjurkan oleh dokter. Jaga tekanan darah <130/80 mm Hg. Banyak cara untuk menjaga tekanan darah tetap normal, antara lain cukup tidur, diet rendah sodium dan memenuhi pedoman olahraga yang direkomendasikan.

Kolesterol adalah zat lilin yang berasal dari tubuh dan dari makanan yang dikonsumsi. Tubuh, terutama hati, memproduksi kolesterol yang dibutuhkan dan kemudian melepasnya ke dalam aliran darah. Hati akan memproduksi lebih banyak kolesterol saat banyak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Terlalu banyak kolesterol dalam aliran darah dapat mengakibatkan pembentukan plak yang nantinya dapat menghambat sirkulasi darah. Jika penyumbatan aliran darah terjadi pada aliran darah menuju otak, maka hal ini dapat menyebabkan stroke. Jika penyumbatan aliran darah terjadi di jantung, maka inilah yang menyebabkan serangan jantung.

Tubuh memang dapat memproduksi kolesterol sendiri menggunakan bahan baku yang berasal dari makanan. Kendati begitu setiap orang tetap memerlukan asupan kolesterol untuk menjalankan sejumlah fungsi berikut seperti dilansir laman hellosehat.
1. Membentuk sel tubuh
Sel adalah unit terkecil yang menyusun tubuh dan sel-sel tubuh membutuhkan kolesterol sebagai salah satu bahan utama yang membentuknya. Bersama dengan rantai lemak dan fosfor, kolesterol membentuk lapisan membran ganda untuk melindungi seluruh komponen yang terdapat di dalam sel. Persentase kolesterol pada beberapa jenis sel tubuh bahkan dapat mencapai 50%, dan ini amat penting untuk menjaga kelangsungan fungsi sel-sel tersebut.

2. Penyokong sel tubuh
Kolesterol darah dalam jumlah normal dibutuhkan untuk menyokong lapisan membran sel-sel tubuh. Kolesterol memiliki molekul yang lebih kaku dibandingkan rantai lemak yang ada pada membran sel. Ini menjadikan kolesterol sebagai bahan penyokong yang ideal, yang membatasi molekul lain dengan ukuran lebih kecil untuk memasuki sel. Kolesterol pada membran sel juga bermanfaat untuk menjaga struktur sel dan mencegah masuknya ion-ion.

3. Bahan baku hormon
Salah satu fungsi utama kolesterol adalah membentuk hormon. Kolesterol disimpan dalam berbagai kelenjar tubuh seperti kelenjar adrenal, ovarium, dan testis sebelum diubah menjadi hormon steroid. Hormon memegang peran penting dalam setiap fungsi pada tubuh. Tanpanya, tubuh manusia dapat mengalami kelainan fungsi terkait berat badan, pencernaan, kesehatan tulang, reproduksi, bahkan kesehatan mental.

4. Pencernaan
Proses pencernaan tidak hanya terdiri dari pelumatan makanan di dalam lambung dan penyerapan zat gizi di dalam usus. Ada komponen lain yang tidak kalah penting dalam proses ini, contohnya cairan empedu. Cairan empedu terbentuk dari berbagai bahan dan salah satunya adalah kolesterol. Tanpa cairan empedu, tubuh tidak dapat mencerna lemak dengan sempurna. Lemak yang tidak tercerna dapat memasuki aliran darah dan menyumbat pembuluh arteri sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

5. Pembentukan vitamin D

Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin D sendiri. Pembentukan vitamin D memerlukan prekursor (bahan-bahan baku), dan salah satunya merupakan kolesterol dalam bentuk 7-dehidrokolesterol. Menggunakan bantuan sinar ultraviolet, prekursor vitamin D yang terdapat dalam tubuh kemudian diubah menjadi vitamin D.

Mengukur kolesterol normal dalam tubuh, menurut American Heart Association kadar kolesterol dalam darah setidaknya diukur sekali setiap lima tahun pada setiap orang yang berusia di atas 20 tahun, tes ini biasa disebut dengan profil lipid. Sangat penting untuk mengetahui kadar kolesterol yang ada dalam tubuh, sehingga dapat mencegah diri Anda terkena penyakit yang berhubungan dengan kolesterol. Setelah melakukan tes kolesterol ini, maka hasil yang akan didapatkan adalah jumlah kolesterol total yang ada dalam tubuh, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida.

Kolesterol total menunjukkan jumlah kolesterol LDL, kolesterol LDL, trigliserida, dan komponen lipid lainnya. Sedangkan trigliserida merupakan jumlah lemak dalam darah yang diperoleh dari makanan yang dimakan. Kelebihan kalori, alkohol, dan gula dalam tubuh akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam sel lemak di tubuh. Kadar trigliserida yang tinggi dalam tubuh dapat menempatkan pada risiko yang tinggi terhadap penyakit jantung.

Kolesterol bukan hanya masalah yang dihadapi oleh orang dewasa. Anak-anak pun dapat mengalami peningkatan kadar kolesterol akibat faktor tertentu. Karenanya, pemantauan kolesterol perlu dilakukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa. *beragamsumber

Komentar