nusabali

Wisata Kuliner Pantai Lebih Kembali Diterjang Air Laut

  • www.nusabali.com-wisata-kuliner-pantai-lebih-kembali-diterjang-air-laut

Digulung Ombak, Surfer Asal Korea Dilarikan ke RS

GIANYAR,  NusaBali

Gelombang pasang kembali terjang kawasan Pantai Lebih, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Kamis (4/7) pagi. Seperti peristiwa sehari sebelumnya, Rabu (3/7) pagi, kali ini pun air laut menenggelamkan halaman parkir wisata kuliner be pasih (ikan laut) di sisi selatan Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra. Bukan hanya itu, seorang surfer asal Korea Selatan, Yong-hee, terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena terluka setelah digulung ombak.

Gelombang pasang di Pantai Lebih, Kamis kemarin, mengamuk sejak pagi pukul pukul 08.30 Wita. Menurut Koordinator Balawista Kabupaten Gianyar, I Ketut Weta, ketinggian gelombang mencapai kisaran 3 meter. "Puncaknya terjadi siang pukul 11.00 Wita,” ungkap Ketut Weta saat ditemui NusaBali di Pantai Lebih, Kamis kemarin.

Ketut Weta menyebutkan, amuk gelombang pasang di Pantai Lebih baru reda siang sekitar pukul 14.00 Wita, setelah berkecamuk selama 3 jam. Akibatnya, air laut menggenangi areal parkir da jalan masuk menuju wisata kuliner Pantai Lebih. Air laut bahkan melubert ke arah utara hingga menyentuh Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra.

Gara-gara amuk gelombang pasang, prosesi upacara Segara Kertih Labuh Gentuh di Pantai Lebih serangkaian Karya Agung Pura Siwa Pati Desa Adat Lebih pada

Wraspati Kliwon Warigadean, Kamis kemarin, terpaksa ditunda 4 jam hingga pukul 14.00 Wita. “Padahal, upacara Segara Kertih Labuh Gentuh sedianya digelar mulai pagi pukul 10.00 Wita,” papar Ketut Weta.

Sementara, warung-warung kuliner be pasih di Pantai Lebih hampir semuanya ditutup, Kamis kemarin. Menurut Ketut Weta, penutupan warung kuliner ini bukan semata karena jalan dan halaman parkir ditenggelamkan air laut. Tapi, pihak Desa Adat Lebih juga mengimbau warung-warung ditutup sehari karena rangkaian Upacara Segara Kertih Labuh Gentuh. “Besok (hari ini) su7dah buka seperti biasa," katanya.

Ini untuk kedua kalinya secara beruntun terjadi amuk gelombang pasang di Pantai Lebih dalam kurun dua hari terakhir. Sehari sebelumnya, Rabu, gelombang pasang juga sempat menerjang Pantai Lebih selama 1 jam, sejak pagi pukul 10.00 Wita. Deburan ombak melebihi batas atas tanggul, hingga menyebabkan air laut tumpah ke arah utara sampai menyentuh Jalan Bypass Prof Dr IB Mantra. Tidak maksimalnya daya serap gorong-gorong yang mengalirkan air ke selokan, menyebabkan air laut cukup lama membanjiri jalan masuk dan areal parkir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar pun menerjunkan 12 personelnya ke lokasi untuk menyedot genangan air laut. Mereka terjun lengkap dengan dua unit alat penyedot air. Mereka berusaha genangan air laut untuk dialirkan ke selokan Jalan Bypass IB Mantra. Setelah berjuang hampur 2 jam, proses penyedotan genangan air laut akhirnya tuntas sekitar pukul 12.00 Wita. Sebelum berhasil dikuras, air laut sempat menenggelamkan areal parkir dan jalan masuk menuju wisata kuliner, hingga pemilik warung rata-rata menjerit omzetnya anjlok sampai 30 persen.

Sementara itu, gelombang pasang juga mengamuk di Pantai Cucukan, Desa Keramas, Kecanatan Blahbatuh, Gianyar yang berada sebelah barat Pantai Lebih. Dalam bencana ini, seorang surfer asal Korea Selatan, Yong-hee, tergulung ombak ke tengah laut. Akibatnya, korban Yong-hee terluka di bagian kepala karena terbentur batu karang.

Beruntung, wisatawan Korea ini berhasil dievakuasi oleh petugas Balawista, Ketut Mardiana, dalam kondisi selamat. Korban yang terluka di bagian kepala kemudian dilarikan ke RS Kasih Ibu di Desa Saba, Ke-camatan Blahbatuh untuk mendapatkan perawatan.

Menurut Koordinator Balawista Kabupaten Gianyar, Ketut Weta, korban Yong-hee nekat berselancar di tengah ganasnya ombak di Pantai Cucukan. Padahal, di sekitar lokasi telah dipasangi larangan berupa bendera merah berisi gambar tengkorak pertanda bahaya. "Karena nekat melanggar larangan, surfer Korea ini akhirnya digulung ombak, hingga kepalanya terbentur batu karang,” sesal Ketut Weta.

Ketut Weta mengimbau masyarakat untuk membatasi dulu kunjungan ke pantai saat cuaca buruk seperti sekarang. Kalangan nelayan pun diimbau tidak melaut selama 3 hari ke depan. Petugas pun terus berjaga di 5 Pos Balawista sepanjang pesisir selatan Gianyar, sebagai langkah antisipasi, mulai dari Pantai Siyut (sisi paling timur) hingga Pantai Lembeng (sisi paling barat). *nvi

Komentar