nusabali

Menangkan Jokowi 94%, Tabanan Dapat Reward Pembangunan RS Nyitdah

  • www.nusabali.com-menangkan-jokowi-94-tabanan-dapat-reward-pembangunan-rs-nyitdah

Sanjaya Silaturahmi dengan Senior PDIP

TABANAN, NusaBali

Inilah reward yang diperoleh Kabupaten Tabanan atas suksesnya meme-nangkan Jokowi-Ma’ruf Amin dengan perolehan 94,38 persen suara di Gumi Lumbung Beras dalam Pilpres 2019 lalu. Presiden Jokowi gelontor Rp 250 miliar untuk biaya melanjutkan pembangunan RS Nyitdah di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Tabanan.

Reward berupa pembangunan RS Nyitdah ini diungkapkan Ketua DPC PDIP Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, yang juga Wakil Bupati Tabanan saat acara syukuran atas kemenangan Jokowi-Ma’ruf di Kantor DPC PDIP Tabanan, Jalan Yeh Gangga desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Minggu (30/6) siang. Syukuran di Kantor DPC PDIP Tabanan, Minggu siang pukul 11.00 Wita, dihadiri para kader senior Banteng, seperti I Made Arimbawa, I Made Sudana, I Gede Suamba, Ngurah Dirga Atmaja, Wayan Buda, dan Nyoman Putra Astawa.

IKG Sanjaya menyebutkan, janji bantuan ini disampaikan Presiden Jokowi saat Gubernur Bali Wayan Koster (yang juga Ketua DPD PDIP Bali) dan para Bupati se-Bali diundang ke Istana Negara Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengusulkan kelanjutan pembangunan RS Nyitdah. Masalahnya, untuk membangun dan mengoperasikan secara tuntas RS tersebut memerlukan dana sebesar Rp 250 miliar.

Sesuai koordinasi dengan Gubernur Bali, kata Sanjaya, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Presiden Jokowi sudah menyanggupi gelontor Rp 250 miliar untuk kelanjutan pembangunan RS Nyitdah. "Ini berita mengembirakan,” jelas politisi asal Banjar Dauh Pala, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan yang hampir pasti akan diusung PDIP sebagai Calon Bupati Tabanan ke Pilkada 2020 ini.

Terkait dengan eksekusi reward pembangunan RS Nyitdah tersebut, menurut Sanjaya, pihaknya berharap ini segera dilakukan. "Mudah-mudahan, tahun 2020-2021 ini bisa direalisasikan. Yang jelas, dengan bantuan dari pusat Rp 250 miliar, kami tidak perlu lagi repot-repot mencari pinjaman dalam mengoperasikan RS Nyitdah ini," tegas Sanjaya.

Sementara itu, acara syukuran atas kemenangan Jokowi-Mar’ruf dalam Pilpres 2019 dan PDIP dalam Pileg 2019 di Kantor DPC PDIP Tabanan, Minggu kemarin, menghadirkan sejumlah kader senior. Menurut Sanjaya, silaturahmi ini awalnya direncanakan digelar di rumah Nyoman Putra Astawa di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan. Namun, akhirnya dialihkan ke Kantor DPC PDIP Tabanan sekalian rangkaian syukuran pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang melegitimasi kemenangan Jokowi-Ma’ruf.

Menurut Sanjaya, kehadiran para senior PDIP Tabanan ini tidak ada urusan dukung mendukung untuk maju ke Pilkada 2019. “Para senior tersebut sudah mahir dalam urusan politik, mereka tidak perlu diajari berpoliti. Justru saya yang belajar politik kepada mereka,” katanya.

Silaturahmi ini, kata Sanjaya, bertujuan untuk rekonsiliasi. Pasalnya, selama 4 tahun dirinya menjabat sebagai Ketua DPC Tabanan 2015-2020, ada banyak kegiatan yang tidak dikoordinasikan dengan para senior. Maka, bagaimana para tokoh PDIP yang hebat itu kami kumpulkan, ya semacam reuni," katanya.

Sanjaya menyebutkan, ke depan kegiatan silaturahmi seperti ini akan terus dilakukan, bila perlu sebulan sekali atau 3 bulan sekali. Setelah Rakernas PDIP dan pelantikan DPRD Tabanan hasil Pileg 2019 nanti, kata Sanjaya, pihaknya akan terus meminta bimbingan kepada para senior PDIP. "Saya meminta saran dan masukan, baik selaku pejabat esekutif maupun pejabat partai, agar bisa membangun Tabanan ke yang lebih baik."

Sementara itu, salah satu senor PDIP Tabanan, I Made Arimbawa, menyatakan saat ini partainya sudah mulai dewasa. Tentunya cara pikir juga harus dewasa, bertindak dewasa, dan cara berkomunikasi yang dewasa. "Implementasinya jangan sampai ada kubu si A, kubu si B, dan lain-lain. Sebab hebatnya organisasi itu saat seluruhnya menjadi satu, bukan perorangan," tandas mantan Ketua DPRD Tabanan 1999-2004 dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali 2004-2009 ini.

Arimbawa juga berterima kasih karena sudah diberikan tempat untuk duduk bersama oleh Ketua DPC PDIP Tabanan. Menurut Arimbawa, pihaknya juga sempat mengundang Wayan Sukaja dan Wayan Sarjana, dua mantan kader elite PDIP yang telah hijrah ke NasDem. "Kita mau ajak mereka balik ke kandang Banteng, karena orientasi politik saya, partai politik sekarang bukanlah partai semata-mata berlandaskan idealisme," tegas Arimbawa.

Terkait masalah menyatukan dukungan untuk IKG Sanjaya sebagai Calon Bupati Tabanan ke Pilkada 2020, menurut Arimbawa, belum ada membahas hal tersebut dengan para kader senior. Namun, secara pribadi Arimbawa sudah mendukung.

Sedangkan kader seniir PDIP lainnya, I Made Sudana, mengatakan dengan kemenangan mutlak PDIP di Tabanan, itu patut disyukuri. Bayangkan, PDIP berhasil mendominasi 28 kursi dari total 40 kursi DPRD Tabanan 2019-2024 hasil Pileg 2019 atau kuasai 70,00 persen suara parlemen. Ke depan, yang patut diperjuangkan dalam rapat-rapat adalah program aksi untuk mensejahterakan rakyat Tabanan.

"Jadi, bukan raihan 28 kursi semata yang menjadi tolak ukur keberhasilan, tapi saat bisa mensejahterakan rakyat," tandas Sudana, politisi senior asal Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan yang sempat dipecat dari PDIP pasca Pilkada Tabanan 2010 dan kemudian gabung Gerindra, sebelum balik kandang PDIP jelang Pilgub Bali 2018 ini.

Ke depan, Sudana menginginkan PDIP mampu memiliki power politik sejati, yakni kejujuran dan jangan mencari alasan pembenar. "Dengan kejujuran, maka akan memperoleh kesatuan, sehingga menjadi damai. Tentu harus disusun cara pemerataan, kegiatan sosial, sehingga masyarakat menjadi damai," ujar Sudana yang notabene mantan Ketua DPC PDIP Tabanan 2005-2010. *des

Komentar