nusabali

Puteri Indonesia Bali, Nadia Karina Akui Pernah Alami Bullying

  • www.nusabali.com-puteri-indonesia-bali-nadia-karina-akui-pernah-alami-bullying

Bincang tentang Self-Confidence di Kindnetic 2019 ‘Show Who You Really Are.’

DENPASAR, NusaBali.com
Sebelum terpilih menjadi Puteri Indonesia Bali 2019, ternyata Nadia Karina Wijaya, 24, pernah dibully ketika kecil. Hal itu ia sampaikan saat mengisi Talkshow Sharing Session dalam acara Kindnetic 2019 yang digelar mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana Angkatan 2016. Acara tersebut digelar pada, Minggu (2/6) bertempat di Garden Groove, Jalan Tukad Balian 126, Renon, Denpasar Selatan.

“Awalnya juga sering dibully karena bibirnya hitam, dibilang perokok padahal sudah bawaan dan sampai bawa-bawa nama keluarga juga. Dari dulu dipendam aja, tapi baru sadar kalau komunikasi itu penting jadi sebuah pertolongan ketika sudah dewasa,” kenang Nadia saat ditemui di lokasi acara.

Lanjut gadis yang kini menjabat sebagai Duta Pemberdayaan Perempuan dan Anak RI itu, bahwa dirinya sering kali menangis dan memendam amarahnya pasca dibully. Namun, lama kelamaan, Nadia pun memberanikan diri untuk bercerita pada ibundanya perihal bully-an tersebut. “Penting mencari pertolongan ketika menjadi korban dari bullying,” tandas gadis yang telah menamatkan kuliah S2 dalam bidang Master of Science in Business Information Management, di Erasmus Universiteit Rotterdam, Belanda.

Sementara, Luh Oning Widiyanti, selaku Project Manager di Kindnetic 2019 mengonfirmasi perihal dipilihnya Nadia Karina sebagai narasumber talk show yang mengurung tema ‘Show Who You Really Are’ kali ini. “Karena pertama, setelah kita searching ternyata Nadia Karina sebelumnya orangnya tidak terlalu percaya diri dan ternyata setelah dia berani mencoba dan show up dia bisa menjadi Puteri Indonesia perwakilan Bali. Kita juga secara pribadi terinspirasi oleh Nadia Karina, makanya kita coba hubungi,” ungkapnya.

Selain Nadia Kirana, ada pula narasumber lainnya dari Pendiri Bali Soul Society (BSS), yakni I Gde Dhika Widarnandana. Dhika yang lulusan Psikologi tersebut juga menambahkan dari segi dunia psikologi perihal kepercayaan diri terlebih di kalangan muda. Menurutnya, self-confidence penting untuk meningkatkan aktualisasi diri.

Kindnetic 2019 ini berlatar belakang dari misi untuk mengentaskan masalah kurangnya rasa percaya diri dan cenderung susah menemukan jati diri pada remaja, khususnya di Bali. Terlebih, remaja usia 12-20 tahun rentan terkena depresi yang berujung pada tidak terkontrolnya emosi. “Kami mengacu pada teori Erickson, terdapat 8 tahap perkembangan manusia dan remaja usia 12-20 tahun berada di fase ke-5 yang disebut identity vs confusion, yang berarti remaja masih kebingungan menemukan jati dirinya,” tambah Oning.

Terkait acara, Kindnetic 2019 sendiri telah memulai rangkaiannya sejak 15 April, yang diisi dengan kampanye online melalui akun Instagram @kindnetic2019, sosialisasi di 3 sekolah di Denpasar, yakni SMAN 4 Denpasar, SMPN 2 Denpasar, dan SMPN 3 Denpasar. Sedangkan pada 5 dan 26 Mei, digelar konsultasi gratis seputar psikologi di acara Car Free Day di Lapangan Puputan Margarana, Niti Mandala, Denpasar. *cr41

Komentar