nusabali

Ngaben Massal Desa Pakraman Buleleng Sertakan Atma Papa

  • www.nusabali.com-ngaben-massal-desa-pakraman-buleleng-sertakan-atma-papa

Sebanyak 20 atma papa (mayat yang tak jelas asal-usulnya,red) akan menjalani proses pengabenan masal yang rencananya akan digelar Desa Pakraman Buleleng pada pertangahan Juni mendatang.

SINGARAJA, NusaBali

Puluhan atma papa itu didaftarkan Dinas Sosial Buleleng yang selama ini menangani penemuan mayat tanpa identitas, yang dikuburkan sementara di Setra Desa Pakraman Buleleng.

Puluhan atma papa itu tujuh di antaranya adalah mayat orang dewasa dan 13 sisanya adalah orok. Puluhan atma papa dalam kasus penemuan mayat di wilayah Buleleng itu terakumulasi sejak tahun 2012 hingga 2019. Kelian Desa Pakraman Buleleng, Nyoman Sutrisna, Minggu (19/5) kemarin menjelaskan, pengabenan masal kedua yang digelar Desa Pakraman Buleleng yang meliputi ratusan peserta dari 12 banjar adatnya, menyertakan atma papa karena selama ini mereka dikubur di setra Buleleng.

“Kami juga sertakan atma papa yang dititip Dinas Sosial selama ini. Hal ini sejalan dengan visi Nangun Sad Kerthi Loka Bali yakni atma kerthi,” jelas Sutrisna yang juga Kepala Dinas Pariwisata Buleleng.  Seluruh biaya pengabenan atma papa itu pun disebut ditanggung sepenuhnya oleh Desa Pakraman Buleleng, mengingat Dinas Sosial tak menganggarkan biaya pengabenan.

Sementara itu selain atma papa, pangabenan massal Desa Pakraman Buleleng akan diikuti oleh 131 sawa, 10 orang ngelungah dan 136 orang ngerapuh. Jumlah tersebut terakumulasi dari 12 banjar adat yang ada di bawah naungan Desa Pakraman Buleleng. Pada prosesi pengabenan masal kali ini hanya Banjar Adat Bale Agung dan Banjar Jawa yang nihil peserta.

Dalam prosesi ngaben massal itu Desa Pakraman Buleleng menurut Nyoman Sutrisna memberikan keringanan biaya sebesar lima puluh persen. Peserta ngaben massal pun hanya dibebani biaya setengahnya saja. Yakni Rp 1.750.000, untuk ngaben, ngelungah dan ngerapuh Rp 350.000 serta nyekah Rp 650.000. *k23

Komentar