nusabali

Disdikpora Jembrana Larang SMP Gelar Wisuda

  • www.nusabali.com-disdikpora-jembrana-larang-smp-gelar-wisuda

Fenomena sejumlah SMA di Bali termasuk di Kabupaten Jembrana yang menggelar wisuda saat pengumuman kelulusan, menuai polemik di masyarakat.

NEGARA, NusaBali

Untuk menghindari polemik serupa jelang pengumuman kelulusan SMP, pihak Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana telah menginstruksikan pihak SMP/MTs se-Jembrana agar tidak menggelar wisuda bagi siswa lulusannya.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) pada Disdikpora Jembrana I Nyoman Wenten, mengatakan larangan menggelar wisuda di SMP se-Jembrana itu telah disampaikan pada rapat dengan para Kasek SMP/MTs se-Jembrana, di SMPN 1 Negara, Selasa (14/5). Dalam rapat yang dihadiri Kepala Disdikpora Jembrana Ni Nengah Wartini, itu dibahas terkait mekanisme resepsi perpisahan saat pengumuman kelulusan SMP pada 29 Mei nanti. “Dalam rapat itu, ya semua sepakat tidak ada graduation (wisuda),” ujarnya, Kamis (16/5).

Menurut Wenten, saat pengumuman kelulusan SMP nanti, masing-masing sekolah juga diinstruksikan menggelar resepsi perpisahan secara sederhana. Para siswa diminta menggunakan pakaian adat untuk mengikuti persembahyangan bersama. Pementasan dalam resepsi perpisahan nanti, menyesuaikan dengan potensi sekolah, sebagai representasi program ekstrakurikuler di masing-masing sekolah.

“Kami minta agar siswa menggunakan pakaian adat ke pura, warna putih. Tidak perlu pakaian mewah atau sampai harus make up. Setelah persembahyangan bersama, silakan siswa berekspresi menampilkan kemampuan dan bakatnya,” ucapnya.

Pengumuman kelulusan SMP nanti, kata Wenten, akan disampaikan dalam amplop tertutup kepada masing-masing siswa maupun orangtua siswa. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga mengharapkan sekolah berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat. “Untuk menghindari aksi corat-coret, pakaian seragam bekas layak pakai kami harap disumbangkan melalui OSIS ke panti asuhan. Kami ingin kelulusan nanti diisi kegiatan positif,” tegasnya.

Untuk diketahui, saat pengumuman kelulusan SMA beberapa waktu lalu, sejumlah SMA sederajat negeri maupun swasta di Jembrana, melaksanakan perpisahan yang diisi wisuda. Wisuda yang menjadi trend di sekolah-sekolah itu dinilai tidak tepat, dan hanya membebani orangtua siswa, terutama bagi orangtua dari keluarga tidak mampu. Tidak hanya untuk biaya acara, tetapi juga make up dan pakaian formal untuk mengikuti wisuda yang digelar selayaknya di perguruan tinggi. *ode

Komentar