nusabali

Pamedek Tak Terpengaruh Erupsi

  • www.nusabali.com-pamedek-tak-terpengaruh-erupsi

Abu terlihat cukup tebal menempel di daun-daun, sehingga menyulitkan peternak mencari pakan ternak.

AMLAPURA, NusaBali
Gunung Agung kembali erupsi, Kamis (21/3) sekitar pukul 00.18 Wita. Kolom abu tidak teramati karena mendung tebal. Pamedek tak terpengaruh erupsi dengan amplitudo 23 mm, durasi 107 detik itu. Terbukti, pamedek tetap membeludak tangkil ke Pura Besakih. Erupsi juga dibarengi terjadinya hujan abu yang dirasakan warga di bagian timur Gunung Agung. Sementara pamedek di Pura Penataran Agung Besakih tidak merasakan adanya hujan abu.

Bendesa Pakraman Besakih yang juga Ketua Panitia Karya Agung Panca Walikrama lan Ida Bhatara Turun Kabeh, Jro Mangku Widiartha, mengakui erupsi Gunung Aguung tidak mempengaruhi pamedek yang tangkil di Pura Besakih. “Di sini tidak ada hujan abu, pangayah dan pamedek di sini melakukan aktivitas biasa, sama sekali tidak ada kekhawatiran,” jelas Jro Mangku Widiartha tokoh dari Banjar Gumawang, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.

Sementara Ketua Satgas TRC-IKB (Satuan Tugas Tim Reaksi Cepat Informasi Komunikasi Bencana) RAPI Wilayah 04 Karangasem, Jro Wayan Gede Astika, yang berjaga-jaga di Pos Terpadu Banjar Kedundung, Desa Besakih mengatakan, tidak ada pengaruhnya atas erupsinya Gunung Agung tengah malam. “Tidak ada hujan abu. Aktivitas persembahyangan pamedek dari pagi hingga sore lancar,” jelas Jro Wayan Gede Astika, tokoh dari Banjar Sukawana, Desa/Kecamatan Selat.

Sedangkan hujan abu terjadi di wilayah Desa Tiyingtali dan Desa Abang, Kecamatan Abang, di bagian timur Gunung Agung. Hujan abu di Desa Abang terutama terjadi di Banjar Abang Kelod, Banjar Kikian, dan Banjar Waliang. Sedangkan hujan abu di Desa Tiyingtali terjadi di Banjar Celuk. Warga dari Banjar Waliang, I Dewa Gede Yasa, mengatakan pagi-pagi telah merasakan ada hujan abu. Abu terlihat cukup tebal menempel di daun-daun, sehingga agak menyulitkan mencari pakan ternak. “Pakan ternak yang kami panen terlebih dahulu dicuci sebelum diberikan ternak. Jika tidak dicuci, ternak tidak mau makan," kata I Dewa Gede Yasa.

Perbekel Desa Abang, I Nyoman Sutirtayana, membenarkan terjadi hujan abu di beberapa banjar. “Termasuk di tempat tinggal kami di Banjar Abang Kelod, terpapar hujan abu. Abu terlihat jelas menempel di daun,” kata Sutirtayana. Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengingatkan warga, jika terjadi hujan abu, mesti keluar rumah menggunakan pakaian lengang panjang, mengenakan masker, dan mengenakan topi. “Pakan ternak mesti dicuci terlebih dahulu sebelum dikasi ternak,” katanya. *k16

Komentar