nusabali

Diduga Perampas Senjata Anggota Brimob

  • www.nusabali.com-diduga-perampas-senjata-anggota-brimob

Polisi membekuk 3 pelaku perampokan money changer, seorang masih buron. Pelaku diduga perampas senjata dan menganiaya anggota Brimob di Jimbaran.

WNA Rusia Perampok Money Changer


DENPASAR, NusaBali
Tim gabungan dari Polresta Denpasar, Polsek Kuta Selatan, Polsek Kuta, dan Satgas CTOC Polda Bali berhasil memburu 3 dari 4 pelaku perampokan Money Changer PT Bali Maspin Tjinra (BMC) di Jalan Pratama Nomor 36 XY, Banjar Terora, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (19/3) sekitar pukul 00.15 Wita. Para tersangka yang berhasil diamankan petugas adalah Alexei Korotkikh, 43, Georgii Zhukov, 39, dan Robert Haupt, 41.

Tim gabungan awalnya mengamankan dua orang tersangka, yakni Alexei Korotkikh dan Georgii Zhukov di depan G Mart yang berlokasi sekitar 100 meter dari lingkungan Kampus Politeknik Negeri Bali, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung pada Selasa pukul 02.00 Wita. Keduanya dibuntuti petugas setelah polisi mendapat keterangan dari security money changer yang dilumpuhkan oleh para tersangka pada saat beraksi. Disebutkan bahwa para pelaku perampokan money changer menggunakan mobil Xenia warna putih.

Saat tiba di depan G Mart tersebut polisi melihat mobil Xenia warna putih DK 743 CI. Setelah didekati ternyata mesin mobil tersebut masih dalam keadaan panas, namun tak ada orang di dalamnya. Polisi pun nyanggong di sekitar mobil. Tak lama berselang, datang dua orang yang dicurigasi sebagai pelaku. Polisi mendekat dan melakukan penyergapan.

Saat dilakukan penyergapan itu kedua tersangka melakukan perlawanan. Kedua tersangka melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam berupa pisau. Polisi meladeni perlawanan itu dengan menggunakan tangan kosong. Karena kondisinya sudah sangat membahayakan, akhirnya polisi yang bersenjata mengambil tindakan tegas dengan menembak para tersangka. Akbibatnya tersangka Alexei Korotkikh tewas di tempat (yang tewas hanya 1 orang, bukan 2 orang seperti berita sebelumnya, Red). Sementara satu orang tersangka lainnya, Georgii Zhukov berhasil diamankan dalam keadaan hidup dengan mengalami luka pada mata kiri.

Polisi akhirnya melakukan pengembangan lebih lanjut. Diketahui otak dari pelaku perampokan ini adalah tersangka Alexei Korotkikh yang sudah tewas tertembak. Tersangka pemegang nomor paspor nomor 72-1846464 ini diketahui tinggal di Jalan Pasir Putih Nomor 10 B, Kedonganan, Kecamatan Kuta. Sementara tersangka Georgii Zhukov, pemilik paspor bernomor 73-1462731 diketahui tinggal di Jalan Gedong Sari I, Gang 2 Nomor 2, Lingkungan Mumbul, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan.

Polisi langsung bergerak menuju rumah kos tersangka Alexei Korotkikh, warga Rusia kelahiran 6 Mei 1975. Saat tiba di rumah kos itu polisi mendapati salah satu tersangka lainnya yakni Robert Haupt, warga Ukraina kelahiran 12 Oktober 1977. Pemegang paspor bernomor FF 385149 ini langsung diamankan.

Selanjutnya polisi melakukan penggeledahan kamar tersangka ini. Polisi berhasil menemukan 13 mata uang yang disimpan di atas plafon kamar tersangka. Selain itu polisi juga menemukan sebuah kertas transakasi dari money changer yang dirampok.

“Saat mendapat laporan adanya tindakan perampokan, kami langsung membentuk tim gabungan. Kami berkoordinasi dengan kepolisian yang berada di pintu keluar Bali untuk melakukan pengetatan pengamanan. Para pelaku, berdasarkan gambar CCTV, menggunakan senjata laras panjang jenis SS1. Dua jam kemudian tim berhasil mengamankan tiga orang. Berdasarkan gambar CCTV para pelaku ada empat orang. Kami masih melakukan pengejaran terhadap satu orang tersangka lagi,” tutur Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan didampingi Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Wayan Arta Ariawan, Kapolsek Kuta Selatan AKP Doddy Monza, dan Kapolsek Kuta AKP Teuku Ricki Fadlianshah, saat konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Rabu (20/3) sore.

Pihaknya belum bisa memastikan perjalanan dari para tersangka ini setelah melakukan aksi rampok. Namun yang pasti saat dilakukan penggeledaham di kos Alexei Korotkikh, ditemukan kertas transakasi dari money changer yang dirampok. Selain itu dua orang tersangka yang ditangkap pertama diketahui datang ke G Mart hendak mengambil motor yang dipakai tersangka.

“Kami masih melakukan pengembangan. Bagaimana perjalanan mereka setelah beraksi. Dari keterangan tersangka Robert Haupt, disebutkan bahwa dia hanya sebagai pembantu dari Alexei Korotkikh. Tiap hari kerjaannya hanya kasih makan anjing dan kucing. Intinya kami masih melakukan pengembangan,” tandasnya.

Kombes Ruddi mengungkapkan di TKP perampokan money changer, polisi menemukan magazen. Magazen itu masih terisi peluru berjumlah 16 butir berkaliber 5,56. Selain itu dalam rekaman CCT terlihat salah seorang pelaku membawa senjata api jenis SS1. Dari peluru yang ditemukan itu, menurut Kombes Ruddi, termasuk untuk senjata SS1.  

Berdasarkan temuan itu pihaknya menduga kuat bahwa para tersangka ini adalah pelaku perampasan senjata dan penganiayaan anggota Brimob yang berjaga di Hotel Ayana, Jimbaran pada Selasa (8 Agustus 2017) lalu. Namun demikian pihaknya belum bisa memastikannya karena belum melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Para tersangka ini juga diduga kuat adalah pelaku perampokan pada sejumlah money changer di wilayah hukum Polresta Denpasar, seperti di Jalan Raya Nakula Barat, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung yang terjadi pada Jumat (21/12/2018) lalu, dan Balangan, Lingkungan Cengiling, Kelurahan, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Kamis (1/3/2018) dini hari.

Perampokan money changer di Jalan Nakula ciri-ciri pelakunya ada kemiripan dengan para tersangka dimaksud. Modus yang dilakukan sama. Pelaku perampokan di Jalan Nakula diketahui adalah WNA berdasakan gambar CCTV, diketahui pelakunya bermata biru.

Dalam pengungkapan kasus ini polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa lakban, tali nilon, magazen, yang disita dari TKP money changer. Sebuah mobil Xenia, golok, obeng, dan mata bor disita di TKP penangkapan dua tersangka pertama. Pisau, kain penutup muka, dan 13 mata uang yang belum terhitung jumlahnya. Selain itu polisinya menyita barang bukti lainnya yang digunakan oleh tersangka untuk menunjang aksi merampok.

“Tersangka Alexei merupakan otak dari komplotan ini. Dia adalah orang yang terlatih. Di kosannya terdapat sejumlah alat latihan boxing. Artinya dia ini sudah dibekali bela diri. Mereka keluar masuk Bali sudah enam tahun lamanya. Syukurlah ada yang sudah ditangkap. Para tersangka ini dikenakan dengan pasal 365 ayat 2 tentang pencurian dengan kekerasan dengan pidana penjara paling lama 12 tahun,” ujar Kombes Ruddi.

Sebelumnya diberitakan, perampokan sadis terjadi di money changer milik PT Bali Maspin Tjinra (BMC) di Jalan Pratama Nomor 36 XY, Banjar Terora, Kelurahan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (19/3) sekitar pukul 00.30 Wita. Dalam aksinya, kawanan perampok berhasil menggondol uang dalam brankas diperkirakan jumlahnya Rp 900 juta dan valuta asing sekitar 5.600 dolar AS.

Tak hanya itu, para karyawan money changer dianiaya dengan cara dipukul dan diikat oleh pelaku. Karyawan yang dianiaya oleh pelaku adalah Mohammad Sandriadi, 20, asal Jember, Jawa Timur sebagai cleaning service. Gedi Kurniawan, 25, warga asal Sumatra Selatan sebagai karyawan, dan Abdul Haris Karim, 52, asal Makassar, sebagai security.

Berdasar keterangan Muhammad Sandriadi kepada polisi, sebelum kejadian dia duduk di ruang belakang. Tiba-tiba pintu didobrak tiga orang pria, dan langsung menghajarnya pada kepala bagian belakang hingga tak sadarkan diri. Setelah dia tak sadarkan diri, para pelaku mengikatnya pakai tali nilon dan mulutnya dilakban. “Saat saya sadar, saya dalam keadaan terikat dan mulut dilakban. Saya disadarkan oleh teman saya Abdul Haris Karim,” ucapnya.

Sementara keterangan dari Gedi Kurniawan, saat kejadian dirinya sedang tidur di kamarnya. Tiba-tiba datang seseorang yang tidak dikenal langsung memukul bagian belakang kepala dengan menggunakan besi (linggis) hingga pingsan. Gedi juga diikat dan mulut dilakban.

“Saya sedang tidur tiba-tiba datang seseorang memukul kepala saya menggunakan besi. Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan. Tahunya setelah sadar, kantor money changer sudah berantakan,” tuturnya.

Atas kejadian tersebut Abdul Haris Karim mengalami luka di bagian pipi sebelah kanan retak. Gedi Kurniawan mengalami luka di bagian punggung sebelah kiri, kepala bagian belakang, pelipis sebelah atas mata kanan. Muhammad Sandriadi mengalami luka di bagian pipi sebelah kanan. Korban dilarikan ke RS Surya Husada, Nusa Dua untuk melakukan visum.

Sementara kasus perampasan senjata milik anggota Brimob terjadi pada Selasa, 8 Agustus 2017. Saat itu anggota Brimob Polda Bali, Brigadir Ida Bagus Suda Suwarna, dianiaya orang tak dikenal hingga pingsan saat hendak tugas jaga di pintu masuk Hotel Ayana, Desa Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (8/8/2017) siang. Senjata laras panjang AK 101 yang dibawanya juga dirampas pelaku.

Informasi di lapangan, insiden penganiayan dan perampasan senjata Brigadir IB Suda Suwarna terjadi Selasa siang sekitar pukul 11.00 Wita. Kala itu, korban bersama seorang petugas security, Mardika Yana, 30, baru selesai makan di kantin hotel dan bergerak menuju portal depan untuk shift jaga menggantikan rekannya.

Korban Brigadir IB Suda Suwarna dan petugas security tersebut naik motor masing-masing menuju pos jaga yang berjarak sekitar 500 meter ke arah timur. Dalam perjalanan, Brigadir IB Suda sempat berhenti di toilet dekat portal untuk buang air kecil. Sedangkan Mardika Yana lanjut menuju areal parkir.

Usai masuk toilet, Brigadir IB Suda langsung menuju garase dekat pos jaga untuk parkir kendaraanya. Diduga kuat, saat itulah muncul orang tak dikenal memukuli korban seraya merampas senjata personel Brimob ini. Saat saksi Mardika Yana tiba di pos jaga sekitar pukul 11.15 Wita, korban Brigadir IB Suda ditemukan sudah terduduk lemas tak sadarkan diri, dalam kondisi terluka di pelipis kiri dan muntah darah. Korban sudah tidak bersenjata lagi.

Saksi Mardika pun langsung menghubungi rekan-rekannya untuk mengevakuasi korban Brigadir IB Suda ke Klinik Hotel Ayana. Selanjutnya, mereka berkoordinasi dengan Brigadir I Wayan Wanten, anggota Brimob lainnya yang bertugas di lokasi sama. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polda Bali. Sementara, korban Brigadir IB Suda dilarikan ke RS Trijata Polda Bali, Denpasar, untuk mendapatkan perawatan. *po

Komentar