nusabali

Dikeroyok, Sopir Online Lapor Polisi

  • www.nusabali.com-dikeroyok-sopir-online-lapor-polisi

Angkasa Pura (AP) I mewacanakan untuk mengharmoniasi kedua model taksi untuk diberlakukan di Bandara.

Kisruh Taksi Konvensional vs Online di Bandara


DENPASAR, NusaBali
Perseteruan antara taksi konvensional dan taksi online di Bandara Ngurah Rai, Tuban, Badung memuncak pada Minggu (17/3) sekitar pukul 16.30 Wita. Puluhan sopir taksi konvensional menganiaya seorang sopir taksi online yang nekat beroperasi di dalam areal bandara.

Dalam aksi penganiayaan yang direkam dan viral di media social (medsos) ini berawal dari perdebatan antara seorang sopir taksi online bernama Edi Saputra, 40 dan puluhan sopir taksi konvensional. Edi yang merupakan kordinator lapangan taksi online (Grab) mengaku awalnya mendapat informasi dari sopir taksi online lainnya yang dihadang beberapa sopir taksi konvensional saat akan menjemput tamu di areal bandara.

Edi lalu mendatangi lokasi dan bertemu dengan beberapa sopir taksi konvensional. Ia lalu terlibat adu mulut dengan sopir taksi konvensional tersebut. Semakin lama, sopir taksi konvensional semakin ramai hingga berjumlah lebih dari 20 orang. Nah, saat sedang berdebat soal larangan mengambil tamu di bandara inilah, salah seorang sopir taksi konvensional langsung menyeretnya. “Waktu itu tangan korban dipegang orang berbaju hitam dan langsung diseret,” ujar sumber kepolisian yang ikut mendampingi Edi saat diperiksa di Polsek KP3 Bandara Ngurah Rai.

Edi sempat berontak dan melakukan perlawanan. Namun ia malah dipiting bagian lehernya dan kembali diseret pria yang tidak dikenalnya tersebut. Sementara beberapa sopir taksi konvensional lainnya ikut melakukan penganiayaan terhadap Edi yang tinggal di JAlan Tukad Badung, Denpasar ini. “Korban diseret sambil dianiaya menuju kantor Polsek KP3 Bandara Ngurah Rai,” lanjut sumber.

Beberapa petugas keamanan bandara juga kesulitan melerai keributan tersebut karena banyaknya orang. Akibat kejadian tersebut, Edi mengalami luka robek di bagian dagu, tagan kanan dan kiri lebam, dan beberapa luka lainnya. Edi pun memilih melaporkan kejadian tersebut ke Polsek KP3 Bandara dengan nomor laporan STPL-B/06/III/2019/Bali/Resta Dps/Sek Kws Udr. Sementara itu, Kapolsek KP3 Bandara Ngurah Rai, Kompol Agung Raka Ngurah belum berhasil dikonfirmasi. Beberapa kali dihubungi via telpon tapi tidak diangkat.

Sementara itu, untuk tidak memicu terulangnya kejadian tersebut, Angkasa Pura (AP) I mewacanakan untuk mengharmoniasi kedua model taksi untuk diberlakukan di Bandara.  Communication and Legal Section Head  PT Angkasa Pura I Ngurah Rai, Arie Ahsanurrohim saat dikonfirmasi terkait persoalan antara sopir taksi berbasis aplikasi dan konvensional itu mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut dan seharusnya tidak perlu terjadi.

Selama ini, pihak AP I tidak pernah melarang taksi berbasis aplikasi untuk mengangkut penumpang di Bandara. Hanya saja, ada batasannya, dimana taksi aplikasi berada di luar bandara. Sementara untuk menghantar, bisa langsung masuk ke area Bandara. Terlepas dari itu, pihaknya akan mewacanakan upaya mengharmoniskan taksi berbasis aplikasi dan konvensional berlaku di Bandara Ngurah Rai kedepannya. *rez

Komentar